Sejarah Masjid Quba & Keistimewaannya

Masjid Quba adalah masjid pertama yang dibangun Rasulullah SAW. Ini merupakan salah satu masjid tertua di dunia. Masjid ini memiliki history yang sangat panjang. Karenanya hampir setiap Haji atau Umroh, selalu menjadi salah satu tempat yang dikunjungi.

Dalam proses pembangunannya pun, Rasulullah SAW langsung ikut terlibat membawa bahan-bahan bangunan. Sampai-sampai, badan beliau dipenuhi debu dan pasir.

Masjid Quba, Masjid Pertama Yang Dibangun Rasulullah

Bagi kaum Muslimin, masjid memiliki posisi sentral dalam kehidupan mereka. Hal ini terutama karena kaum Muslimin dituntut untuk melaksanakan ibadah shalat sehari lima kali secara berjamaah di masjid.

Selain hal itu masih banyak fungsi penting lainnya. Namun yang paling utama memang untuk sholat berjamaah dan sholat Jumat karena terkait kewajiban harian dan pekanan.

Maka tidak mengherankan bila di tengah kondisi yang masih lemah dan asing di Makkah saat awal kemunculan Islam, Abu Bakar Radhiyallahu ‘anhu sudah membuat masjid untuk dirinya. Demikian pula dengan di Madinah.

Beberapa tahun sebelum Rasulullah berhijrah ke sana para  sahabat di Madinah membuat masjid untuk kepentingan ibadah shalat. Ini berdasarkan keterangan Ibnu Abi Syaibah dari shahabat Jabir radhiyallahu ‘anhu.

Jabir radhiyallahu ‘anhu berkata,”Kami telah menetap di Madinah sebelum Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam datang ke tempat kami selama beberapa tahun. Kami memakmurkan masjid-masjid dan menegakkan shalat.”  [1]

Namun, masjid-masjid tersebut bukan dibangun secara langsung oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para shahabat. Masjid-masjid tadi merupakan inisiatif individu sahabat nabi dan bukan untuk seluruh kaum Muslimin.

Lantas masjid apakah yang pertama dibangun oleh Nabi Muhammad saw?

Jawaban ringkasnya adalah Masjid Quba’ di Madinah. Tulisan ini akan menjelaskan hal tersebut berdasarkan keterangan para ulama.

Masjid Pertama Yang Dibangun Rasulullah
Masjid Pertama Yang Dibangun Rasulullah. Sumber ig: @rizkyhirmawan

Kisah Sejarah Pembangunan Masjid Quba

Pendapat para ulama tentang kronologi pembangunan masjid Quba’ sebagai berikut:

  1. Syaikh Shafiyrrahman Al Mubarakfuri.

Di dalam kitab Rahiqul Makhtum karya Syaikh Shafiyurrahman Al Mubarakfuri disebutkan kisah pendirian Masjid Quba’ demikian:

“Pada hari senin 8 Rabiul Awal tahun 14 kenabian – ia adalah tahun pertama Hijriyah- bertepatan tanggal 23 September tahun 622 M. Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam turun di Quba’. Beliau tinggal di Quba’ selama 4 hari, Senin, Selasa, Rabu dan Kamis. Beliau memulai membangun Masjid Quba’ dan shalat di dalamnya. Ia termasuk masjid yang pertama kali dibangun atas dasar ketakwaan setelah kenabian.” [2]

  1. Al Imam Ibnul Qayyim rahimahullah

Namun bila berdasarkan keterangan Imam Ibnul Qayyim rahimahullah di dalam kitab Zaadul Ma’ad (3/580), Rasululllah shallallahu ‘alaihi wa sallam tinggal di Quba’ selama 14 malam bukan 4 hari. Ibnul Qayyim menjelaskan kedatangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di Madinah sebagai berikut:

“Kaum Muslimin bertakbir karena gembira dengan kedatangannya (yakni Nabi saw) dan keluar untuk menyambutnya… Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam terus berjalan hingga sampai di Quba’ di tempat Bani  Amru bin Auf. Beliau tinggal di sana selama 14 malam. Dan mendirikan Masjid Quba’. Inilah masjid pertama yang didirikan setelah kenabian. [3]

Kompromi atas 2 Pendapat yang Berbeda di Atas

Syaikh Shafiyurrahman Al Mubarakfuri menjelaskan perbedaan waktu bermukimnya Nabi saw di Quba’ ini demikian:

“(Tinggalnya Nabi saw selama 4 hari) ini merupakan riwayat dari Ibnu Ishaq. Lihat Ibnu Hisyam Juz 1/494. Ini pendapat yang dipilih oleh Al Allamah Al Manshur Furi. Lihat kitab Rahmatan Lil ‘Alamin juz 1/102.

Di dalam Shahih Al Bukhari, disebutkan bahwa Nabi tinggal di Quba’ selama 24 malam (1/61) dan beberapa belas malam (1/555) dan 14 malam  (1/560). Yang terakhir inilah yang dipilih oleh Ibnul Qayyim.

Sementara Ibnul Qayyim sendiri dengan jelas menyatakan bahwa sampainya Nabi saw di Quba’ adalah pada hari Senin dan keluarnya pada hari Jumat (Zaadul Ma’ad, 54-55). Dan sudah maklum bahwa rentang hari antara kedua hari tersebut tidak lebih dari 10 hari di luar dua hari masuk dan keluarnya. Dan jika kedua hari tersebut disertakan, tidak akan lebih dari 12 hari apabila dari dua minggu.”[4]

Kisah Pembangunan Masjid Pertama Rasulullah di Quba
Sumber ig: @hassanthabib

Antara Masjidil Haram dan Masjid Quba’

Dilihat dari sisi keterdahuluannya (awwaliyah), sebagaimana dijelaskan oleh Al Allamah Muhammad Al Amin Asy Syinqithy rahimahullah, Masjid Al Haram adalah masjid pertama (untuk beribadah) yang dibangun untuk manusia.

Sedangkan Masjid Quba’ adalah masjid pertama yang dibangun oleh kaum Muslimin. Masjid Al Haram dibangun oleh Ibrahim Al Khalil  dan Masjid Quba’ dibangun oleh Penutup Para Nabi. Masjid Al Haram lokasinya berdasarkan pilihan dari Allah dan Masjid Quba’ juga mirip dengannya dalam masalah lokasinya. [Adhwaul Bayan, 8/326][5]

Keutamaan Masjid Quba’

Untuk melengkapi uraian tentang sejarah pendirian Masjid Quba’ ini ada baiknya ditambahkan di sini tentang keutamaan shalat di Masjid Quba’. Semoga bisa memberikan tambahan semangat bagi kaum Muslimin yang mampu untuk berziarah ke sana dan shalat di dalamnya.

Ada sejumlah hadits dari nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang keutamaan Masjid Quba’.

روى البخاري (1193) ومسلم (1399) عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ : كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْتِي مَسْجِدَ قُبَاءٍ كُلَّ سَبْتٍ مَاشِيًا وَرَاكِبًا .

Al Bukhari (1193) dan Muslim (1399) meriwayatkan dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata,” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa datang ke Masjid Quba’ setiap Sabtu berjalan dan naik kendaraan.”

وفي رواية لمسلم : ( كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْتِي مَسْجِدَ قُبَاءٍ رَاكِبًا وَمَاشِيًا فَيُصَلِّي فِيهِ رَكْعَتَيْنِ

Dalam riwayat Muslim, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mendatangi Masjid Quba’ berkendaraan dan berjalan kaki kemudian shalat dua rakaat di dalamnya.

Keutamaan Shalat di Masjid Quba
Sumber: ig: @le_tounsioff

Keutamaan Shalat Di Masjid Quba

وروى الترمذي (324) عن أُسَيْد بْن ظُهَيْرٍ الْأَنْصَارِيَّ وَكَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : ( الصَّلَاةُ فِي مَسْجِدِ قُبَاءٍ كَعُمْرَةٍ ) . صححه الألباني في صحيح الترمذي

At Tirmidzi (324) meriwayatkan dari Asyad bin Zhuhair Al Anshari, seorang shabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,” Shalat di Masjid Quba’ seperti Umrah.” Al Albani menshahihkannya di dalam Shahih At Tirmidzi.

وروى النسائي (699) عن سَهْلِ بْنِ حُنَيْفٍ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ( مَنْ خَرَجَ حَتَّى يَأْتِيَ هَذَا الْمَسْجِدَ مَسْجِدَ قُبَاءَ فَصَلَّى فِيهِ كَانَ لَهُ عَدْلَ عُمْرَةٍ ) صححه الألباني في صحيح النسائي .

An Nasa’I (699) meriwayatkan dari Sahl bin Hunaif ia berkata,”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,’ Siapa yang keluar hingga mendatangi Masjid Quba’ kemudian shalat di dalamnya maka baginya pahala setara dengan umrah.’ [Al Albani menshahihkannya di dalam Shahih At Tirmidzi.]

Letak Masjid Quba Terletak

Awalnya Masjid Quba dibangun 6 kilometer (3,7 mil) dari Madinah di desa Quba, sebelum Madinah diperluas untuk mencakup desa ini. Adapun jarak masjid quba dengan masjid nabawi adalah sekitar 4.4 mil atau sekitar 7 kilometer. Lebih detailnya klik google map.

Fakta Tentang Sejarah Masjid Quba'
Sumber Ig: @ali.alfurqon

7 Fakta Tentang Sejarah Masjid Quba’

Masjid Quba’ adalah masjid terbesar kedua di Madinah. Banyak fakta tentangnya mewakili sejarah Islam yang besar. Shalat 2 rakaat di sana mendapat pahala yang besar.

Sejarah Islam tentang Masjid Quba’ memberi tahu kita bahwa masjid ini adalah masjid pertama yang dibangun pada tahun pertama kalender Islam (Hijriah). Ini adalah situs eksklusif yang bangunan putihnya jelas terlihat dari kejauhan. Dalam artikel ini, kami telah menulis beberapa fakta tentang sejarah Islam Masjid Quba’.

  1. Sebuah Sumur yang Dimiliki oleh Abu Ayyub Al Anshari R.A

Sejarah Islam memberi tahu kita fakta tentang Masjid Quba’ bahwa masjid tersebut memiliki sumur di bangunannya milik Abu Ayyub Al-Anshari R.A. Tempat itu menjadi tempat keramat karena unta betina Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pertama kali berlutut di sana untuk meneguk air dalam waktu lama setelah perjalanan Nabi shallallahu ‘alaihi.

  1. Melakukan Shalat Nafilah di Masjid Quba’

Studi sejarah Islam tentang Masjid Quba’ menunjukkan arti pentingnya ketika dibandingkan dengan masjid-masjid lain yang dikutip dalam Hadits ini yang diriwayatkan oleh Nabi Muhammad S.AW. Dikatakan bahwa siapa pun yang berwudhu di rumahnya dan melakukan shalat nafilah 2 rakaat di Masjid Quba’ akan mendapatkan pahala umroh. Hadits tentang sholat nafilah 2 rakaat di Masjid Quba’ adalah sebagai berikut:

‘Siapa yang menyucikan dirinya (berwudhu) di rumahnya, kemudian datang ke Masjid Quba’ dan melaksanakan shalat di dalamnya, akan mendapat pahala seperti pahala  Umrah.” Sunan Ibnu Majah Vol. 1, Buku 5, Hadits no 1412

Pahala Shalat di Masjid Quba' Madinah
Sumber ig: @hassanthabib
  1. Nabi Muhammad S.A.W Biasa Melakukan Shalat Sunnah 2 Rakaat di Masjid Quba’

Ibnu Umar meriwayatkan fakta bahwa Nabi Muhammad SAW biasa pergi ke Masjid Quba’ dengan berjalan atau kadang-kadang naik kendaraan ke sana dan kemudian shalat 2 rakaat di dalamnya.

  1. Renovasi Pertama Masjid Quba’

Renovasi pertama dilakukan oleh Khalifah ketiga Usman bin Affan R.A. Menara masjid pertama dibangun oleh Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Abu Yali Al-Husaini merenovasi masjid kembali pada tahun 435 H. Dia membangun sebuah tempat shalat yang dikenal sebagai ‘Mihrab’.

  1. Membangun Kembali Masjid

Kamaludin Al-Isfahani juga membuat beberapa penambahan pada Masjid Quba’ pada tahun 555 H. Pembangunan kembali masjid secara berturut-turut terjadi pada tahun 671, 733, 840, 881 H, dan perubahan terbaru dilakukan pada periode Sultan Abdul Majid pada tahun 1245 H pada masa kekhilafahan Turki Utsmani.

Kapasitas Masjid Quba' Madinah
Sumber ig: @shelrasella
  1. Kapasitas Masjid Quba’

Kapasitas Masjid Quba’ adalah sekitar 20.000 orang sekaligus. Ini dilengkapi dengan layanan paling modern dengan tetap mempertahankan identitas Islamnya.

  1. Pintu Masuk ke Masjid

Ada 7 pintu masuk utama dan 12 pintu pelengkap lainnya di Masjid Quba’. Masjid ini didinginkan oleh tiga unit menengah, masing-masing dengan kemampuan satu juta delapan puluh ribu unit pendingin. Bagian utara diperuntukkan bagi jamaah wanita.

Masjid ini sekarang memiliki 4 menara dan 56 kubah yang terhubung ke rumah imam dan muadzin, perpustakaan, tempat bagi para penjaga dengan luas 112 meter persegi, dan pusat perbelanjaan dengan 12 toko seluas 450 meter persegi.  Masjid ini memiliki 64 toilet untuk pria dan 32 toilet untuk wanita, dan 42 unit untuk mencuci.

Gambar Masjid Quba’ Dulu & Kini

Foto Lama Masjid Quba'
Foto Jaman Dulu. Sumber: www.en.wikipedia.org
Keutamaan Masjid Quba'
Tampak dari luar. Sumber: ig @koshin.inc

Video Review Masjid Pertama yang Dibangun Rasulullah SAW

Demikian penjelasan mengenai Masjid Quba’ sebagai Masjid pertama yang dibangun oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam setelah kenabian. Juga disertakan sejumlah keutamaannya. Semoga bermanfaat.

Ditulis oleh: Pabrik Jam Digital Indonesia

Referensi

[1] Lihat: https://www.islamweb.net/ar/fatwa/42042/

[2] Lihat: Rahiqul Makhtum, karya Syaikh Shafiyurrahman Al Mubarokfuri. Wizaratul Auqaf wasy Syuunul Islamiyyah, Idarotusy Syuun Al Islamiyyah, Daulatul Qatar, 1428 H/ 2007 M. Hal 172.

[3] Lihat: https://islamqa.info/ar/answers/70467/

[4] Lihat: Rahiqul Makhtum, karya Syaikh Shafiyurrahman Al Mubarokfuri. Wizaratul Auqaf wasy Syuunul Islamiyyah, Idarotusy Syuun Al Islamiyyah, Daulatul Qatar, 1428 H/ 2007 M. hal. 172 bagian footnote.

[5] https://islamqa.info/ar/answers/70467/

[6] en.Wikipedia.org

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Comment