Download Mp3 Syaikh Ali Al Hudzaifi Disertai Biografi Beliau

Bagi para penggemar bacaan murottal al-Quran, nama Syaikh Hudzaifi sudah tidak asing lagi. Beliau termasuk salah satu qari’ terkemuka di dunia Islam.

Mp3 Syaikh Ali Al Hudzaifi termasuk salah satu murottal paling banyak di download di Indonesia. Agar lebih mengenal Syaikh Al Hudzaifi, berikut adalah biografi lengkapnya:

Profil Syaikh Dr. Ali bin Abdurrahman Al-Hudzaifi

Nama Lengkap

Ali bin Abdul Rahman bin Ali bin Ahmad bin Ali bin Abdul Rahman bin Rasyaf bin Salman Al-Hudhaifi. (علي بن عبد الرحمن بن علي بن أحمد بن علي بن عبد الرحمن بن رشّاف بن سلمان الحذيفي)

Lebih sering dikenal dengan Syaikh Ali Al Hudzaifi. Dinisbatkan kepada Qabilah Alu Hudzaifi [i]

Tanggal Lahir

Lahir pada 1 Rajab 1366 H bertepatan dengan 22 Mei 1947 di desa Al-Qarn Al-Mustaqim di Al-Ardiya Al-Shamaliya, selatan wilayah Makkah Al-Mukarramah, dalam keluarga yang relijius kelas menengah-kaya.[ii]

Wafat:

Sampai tulisan ini ditulis beliau masih hidup alhamdulillah. Kabar yang menyatakan beliau wafat adalah tidak benar.

Hal ini didukung dengan data dari manajemen yang bertanggung jawab atas penjadwalan imam Masjid Nabawi mengumumkan bahwa untuk jadwal shalat tahajud pada malam ke 22 Ramadhan ini (1442 H) Syaikh Ali Al-Hudzaifi dan anaknya, yaitu Dr. Ahmad bin Ali Al-hudzaifi,  bertindak selaku Imam shalat tahajud bersama seorang Syaikh lagi yaitu Dr. Khalid bin Sulaiman Al-Muhanna. berita ini diunggah pada tanggal 4 Mei 2021 oleh alarabiya.net.[iii]

Umur Syaikh Al-Hudzaifi

Saat ini berarti 74 tahun (Nanti pada 22 Mei 2021).

Download Murottal Syaikh Ali Al Hudzaifi 30 Juz

Sejarah Syaikh Al Hudzaifi

Syaikh Ali Al-Hudzaifi terlahir dari sebuah keluarga kelas menengah. Ayahnya adalah seorang imam dan khathib di Angkatan Bersenjata Saudi Arabia pada tahun 1375 H di resimen kesebelas yang ditempatkan di Tabuk dan Haql hingga selesai pengabdiannya.

Semenjak masih di sekolah dasar, Syaikh Hudzaifi sudah mempelajari al-Quran dan berbagai ilmu Syar’i lainnya.

Tidak mengherankan, saat masih sekolah di Ma’Had Al-Ilmi yang setara dengan tingkat SMA, beliau biasa memimpin shalat Jumat selama beberapa waktu lamanya di Masjid Baljurasyi dan juga beberapa masjid lainnya.

Demikian pula saat beliau menjadi mahasiswa di Fakultas Syariah di Riyadh, beliau menjadi imam di sejumlah masjid dan menjadi khathib pengganti bagi sebagian imam dalam khutbah-khutbah di sebagian masjid Jami’ di Riyadh.

Setelah beliau lulus, beliau diangkat sebagai tenaga pengajar di Ma’had ‘Ilmi di Baljurasyi pada tahun 1392. Di sana beliau mengajar tafsir, tauhid, Nahwu, Sharaf, Khath selain menjalankan tugas sebagai imam dan khathib di Masjid Jami’ Baljurasyi Al-A’la semasa beliau mengajar di Ma’had ‘Ilmi.[iv]

Pengalaman

Syaikh Hudzaifi diangkat sebagai tenaga pengajar di Universitas Islam pada tahun 1397 H. beliau mengajar tauhid dan fikih di Fakultas Syariah. Beliau juga mengajar di Fakultas Hadits dan Fakultas Dakwah dan Ushuluddin.

Beliau mengajar aliran-aliran kontemporer di program Pasca Sarjana di Fakultas Dakwah dan Ushuluddin. Beliau juga mengajar berbagai qiraat di Fakultas Al-Quran Al-Karim dan terus mengajarkan qiraat di fakultas tersebut. Beliau juga memberikan pelajaran yang diadakan di Masjid Nabawi.

Selain pekerjaan mengajar di universitas, beliau menjadi imam dan khathib di Masjid Quba pada tahun 1398 H. Kemudian diangkat sebagai imam dan khathib di Masjid Nabawi pada 6/6/1399 Hijriyah.

Setelah itu Syaikh Hudzaifi dipindah untuk menjadi seorang imam ke Masjidil Haram pada awal Ramadhan tahun 1401 H. Kemudian beliau dikembalikan sebagai imam dan khathib di Masjid Nabawi pada tahun 1402 H.

Dan sejak periode itu sampai tahun 1411 H beliau ikut serta di Masjidil Haram dalam shalat Tarawih dan sebagian shalat fardhu – kecuali untuk beberapa tahun – atas perintah Penjaga Dua Masjid Suci Raja Fahd bin Abdul Aziz. Beliau melakukan khotbah di Masjidil Haram pada hari Jumat tanggal 29 Ramadhan tahun 1405 H.

Syaikh Hudzaifi telah berpartisipasi dalam berbagai kepanitiaan dan lembaga-lembaga ilmiah, antara lain:

1. Pimpinan Al-Lajnah Al-‘Ilmiyyah Li Muraj’ati Mushaf Al-Madinah Al-Munawwarah (semacam lembaga tashih Al-Quran) di Kompleks Percetakan Al-Quran Raja Fahd. Beliau memeriksa Al-Quran yang dicetak di kompleks tersebut sesuai dengan riwayat yang mutawatir.

Seperti riwayat Hafs pada 1420 H, memeriksa Al-Quran yang dicetak di kompleks tersebut menurut riwayat Warsh, memeriksa Al-Quran yang dicetak di kompleks itu menurut narasi Qalun, memeriksa Al-Quran yang dicetak di kompleks itu menurut riwayat Al-Duri.

2. Ketua Panitia Pengawas Pendaftaran Al-Quran di Kompleks Raja Fahd untuk Pencetakan Al-Quran.

3. Anggota Komisi Tinggi Kompleks Raja Fahd untuk Pencetakan Alquran.

Beliau juga berpartisipasi dalam sejumlah seminar dan konferensi di dalam dan di luar Kerajaan Saudi Arabia. Syaikh Hudzaifi merupakan salah satu qari’ paling terkenal di Kerajaan Saudi Arabia dan dunia Islam. Beliau memiliki rekaman radio di sejumlah stasiun radio di dalam dan di luar Kerajaan Saudi Arabia.[v]

Pendidikan:

Syaikh Al-Hudzaifi menyelesaikan pendidikan dasarnya di sebuah kuttab di desanya, dan berhasil mengkhatamkan al-Quran dengan melihat mushaf di tangan Syaikh Muhammad bin Ibrahim bin Hudzaifi Al-‘Amiri.

Namun Syaikh Hudzaifi saat itu juga telah menghafal sejumlah juz dari al-Quran dan mempelajari berbagai matan ilmu syar’i. Pada tahun 1381 beliau melanjutkan pendidikan setingkat SMP di Madrasah Salafiah di Baljurasyi.

Di sekolah ini beliau mempelajari Al-Quran dan tafsirnya, berbagai ilmu agama dan bahasa Arab. Setelah lulus dari sana beliau melanjutkan pendidikan di Ma’had ‘Ilmi di Baljurasyi pada tahun 1383 H dan lulus pada tahun 1388 H dari pendidikan setingkat SMA.

Beliau melanjutkan pendidikan tinggi di Fakultas Syariah di Riyadh pada tahun 1388 H dan lulus pada tahun 1392 H.

Kemudian beliau meraih gelar Master dari Universitas Al-Azhar pada tahun 1395 H dan meraih gelar doktor dari universitas yang sama di jurusan Fikih dengan konsentrasi studi pada Siyasah Syar’iyyah pada tahun 1403 H.

Judul disertasinya adalah Tharaiqul Hukmi Al-Mukhtalaf fiiha fi Asy-Syari’ah Al-Islamiyyah: Dirasah Muqaranah Bainal Madzahib Al-Islamiyyah – Metodologi Hukum Yang Diperselisihkan di dalam Syariat Islam: Studi Perbandingan Antara Madzhab-Madzhab Islam.[vi]

Hal menarik dari Syaikh Al-Hudzaifi

Mengenai hal menarik dari Syaikh al-Hudzaifi, kami nukilkan penjelasan panitia Penghargaan Internasional Dubai untuk Al-Quranul Karim yang diberikan kepada Syaikh Al-Hudzaifi pada tahun 1439 H/ 2018 lalu.

Dikutip dari situs www.alroeya.com, Syaikh Dr. Ali bin Abdurrahman Al Hudzaifi telah terpilih sebagai Tokoh Islam Tahun ini, dalam event Penghargaan Internasional Dubai untuk Al-Quran tahun 1439 H. Kalau di negeri Barat biasanya penghargaan semacam ini dikenal dengan sebutan Man of The Year.

Panitia penyelenggara menjelaskan bahwa nama Syaikh Dr. Ali bin Abdurrahman Al-Hudzaifi dikaitkan di benak umat Islam dengan imam shalat, khutbah, dan pengajaran masalah-masalah keagamaan di Masjid Nabawi selama bertahun-tahun.

Namanya dikaitkan di benak umat Islam dengan layanan psikologis yang tinggi melalui bacaannya yang istimewa, suaranya yang tenang dan berpengaruh disertai kekhusyu’an yang mendorong pendengar untuk mendengarkan, berpikir dan melakukan interaksi imani.

Panitia menunjukkan bahwa nama ulama besar ini dikaitkan dengan Haram Madinah dengan bacaannya yang indah dan suaranya yang merdu dan penuh cinta, yang disukai jutaan Muslim di belahan bumi timur dan barat, dan mereka akan senang dengan pilihan itu.[vii]

Komentar para ulama tentang Syaikh Al-Hudzaifi

Untuk komentar para ulama tentang Syaikh Ali Al-Hudzaifi belum berhasil kami dapatkan baik di situs Indonesia atau Arab. Namun demikian, reputasi beliau sebagai sala satu qari’ dan ulama berpengaruh di dunia Islam sudah sangat terkenal.

Namun demikian ada baiknya kami sebutkan berbagai ijazah yang diterima Syaikh Ali Al-Hudzaifi dalam bidang qiraat dan hadits yang menjadi bukti betapa para ulama ahli dibidang tersebut  mengakui penguasaan Syaikh Al-Hudzaifi di bidang tersebut sehingga mereka memberikan ijazah kepada beliau.

• Syaikh Ahmad Abdul ‘Aziz Az-Zayyat – ijazah di bidang qirah al-‘Asyr (qiraah yang 10)
• Syaikh ‘Amir As-Sayyid Utsman – ijazah dengan riwayat Hafsh namun belum menyelesaikan surat Al-Baqarah karena sang Syaikh wafat.
• Syaikh Abdul Fatah Al-Qadhi – membaca Al-Quran kepadanya hingga khatam dengan riwayat Hafsh.
• Meraih ijazah dalam hadits dari Syaikh Hammad Al-Anshari.[viii]

Demikian ulasan singkat tentang Syaikh Ali-Al-Hudazifi, salah satu Qari’ paling berpengaruh di dunia Islam. Semoga tulisan ini bisa menambah wawasan siapa saja yang membacanya.

Referensi Penulisan:

[i] http://www.saaid.net/Doat/gamdi/13.htm

[ii]https://manaratalharamain.gov.sa/sheikh/32/%D8%AF.%20%D8%B9%D9%84%D9%8A%20%D8%A8%D9%86%20%D8%B9%D8%A8%D8%AF%D8%A7%D9%84%D8%B1%D8%AD%D9%85%D9%86%20%D8%A7%D9%84%D8%AD%D8%B0%D9%8A%D9%81%D9%8A

[iii] https://www.alarabiya.net/

[iv] http://www.saaid.net/Doat/gamdi/13.htm

[v] Ibid.

[vi] Ibid.

[vii] https://www.alroeya.com

[viii] http://midad.com/scholar/295/