Khutbah Jumat Tentang Sabar, Pengertian Keutamaan, Urgensi, & Buahnya

Khutbah Pertama

الحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ اْلمَشَارِقِ وَاْلمَغَارِبِ، خَلَقَ اْلإِنْسَانَ مِنْ طِيْنٍ لَازِبٍ…ثُمَّ جَعَلَهُ نُطْفَةً بَيْنَ اْلصُلْبِ وَالتَّرَائِبِ…خَلَقَ مِنْهُ زَوْجَهُ وَجَعَلَ مِنْهُمَا اْلأَبْنَاءَ وَاْلأَقَارِبَ..نَحْمَدُهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى حَمْدَ اْلطَامِعِ فِيْ اْلمَزِيْدِ وَالطَّالِبِ…وَنَعُوْذُ بِنُوْرِ وَجْهِهِ اْلكَرِيْمِ مِنْ شَرِّ اْلعَوَاقِبِ

وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ القَوِيُّ اْلغَالِبُ وَأَشْهَدُ أَنْ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللهِ وَرَسُوْلُ اْلمَلِكِ اْلوَاهِبِ.

يَا رَبِّ، صَلِّ عَلَى اْلحَبِيْبِ اْلمُصْطَفَى أَهْلِ اْلفَضَائِلِ وَاْلمَوَاهِبِ وَعَلَى اْلصَحْبِ وَالآلِ وَمَنْ تَبِعَ عَدَدَ مَا فِيْ اْلكَوْنِ مِنْ عَجَائِبٍ وَغَرَائِبٍ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاء وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِي تَسَاءلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا .يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعْ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أمَّا بعد

Mukaddimah Pembukaan Khutbah Jumat

Pengertian Sabar

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas. [Az-Zumar: 10]

Dalam ayat ini Allah menegaskan betapa besarnya pahala dari sikap sabar. Pahala tanpa ada batasnya, tidak terhitung lagi, luar biasa besarnya.

Sabar dalam Islam ada konsepnya tersendiri yang bisa jadi berbeda dengan kata sabar dalam bahasa Indonesia.

Kandungan maknanya mungkin bahkan tidak pernah terbayang oleh orang yang belum memahaminya dengan lengkap sesuai dengan penjelasan para ulama berdasarkan dalil-dalil dari al-Kitab dan as sunnah.

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid mengatakan bahwa kata ash-Shabru yang artinya sabar, itu secara bahasa berarti al-habsu artinya menahan.

Hal ini sebagaimana dalam firman Allah Ta’ala,

وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُم بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ

Dan bersabarlah engkau (Muhammad) bersama orang yang menyeru Tuhan-nya pada pagi dan senja hari dengan mengharap keridaan-Nya; [Al-Kahfi: 28] maknanya adalah tahanlah dirimu bersama mereka.

Kata ash-Shabru – sabar – merupakan lawan kata dari al-Jaz’u yang berarti keluh kesah.

Sedangkan secara istilah, sabar adalah menahan jiwa dari kecenderungannya dan memelihara jiwa dari hawa nafsunya, atau bisa juga menahan diri untuk melakukan sesuatu yang Allah kehendaki atau menahan diri dari melakukan sesuatu yang Allah larang.

Oleh karenanya orang yang orang yang bersabar terhadap musibah dinamakan Ash-Shaabir karena dia telah menahan dirinya dari berkeluh kesah. Dan bulan Ramadhan dinamakan dengan syahrush shabri atau bulan kesabaran karena orang-orang muslim menahan diri mereka dari menikmati makanan, minuman dan berbagai syahawat di bulan tersebut.[i]

Dalil Ayat dan Hadits

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah mengatakan bahwa ayat tentang sabar dalam al-Quran al-Karim ada di 90 tempat. Ini menunjukkan betapa besarnya perhatian Allah Subhanahu wa Ta’ala terhadap persoalan sabar.

Nabi ﷺ juga banyak berbicara tentang masalah sabar. Sebagai gambaran kami berikan sebagian contoh ayat-ayat dan hadits yang membicarakan tentang sabar.

Sabar Dalam al-Quran

وَاسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلاَّ عَلَى الْخَاشِعِينَ -٤٥-

Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Dan (shalat) itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk, [Al-Baqarah: 45]

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar. [Al-Baqarah: 153]

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اصْبِرُواْ وَصَابِرُواْ وَرَابِطُواْ وَاتَّقُواْ اللّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ -٢٠٠-

Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap-siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung. [Ali Imran: 200]

وَاصْبِرْ فَإِنَّ اللَّهَ لَا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُحْسِنِينَ

Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang yang berbuat kebaikan. [Hud: 115]

Ini adalah sebagian dari ayat al-Quran yang memerintahkan kaum muslimin untuk bersikap sabar. Namun masih banyak ayat lain yang bentuknya bukan perintah yang berbicara tentang keutamaan sabar dan pahala bagi orang yang sabar.

Sabar Dalam Hadits

Di antara hadits -hadits yang berbicara tentang sabar adalah sebagai berikut:

  1. Rasulullah ﷺ bersabda,

مَا يُصِيبُ المُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ، وَلاَ وَصَبٍ، وَلاَ هَمِّ، وَلاَ حُزْنٍ، وَلاَ أَذًى، وَلاَ غَمِّ، حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا؛ إِلاَّ كَفَّرَ الله بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ

”Apa saja yang menimpa seseorang Muslim baik itu berupa rasa lelah, sakit, cemas, sedih, luka maupun kegalauan hingga duri yang menusuknya, kecuali Allah menghapuskan kesalahan-kesalahannya melalui semua itu.” [Muttafaqun ‘alaihi]

  1. Hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, ” Rasulullah ﷺ bersabda,

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُصِبْ مِنْه ؛ رواه البخاري.

“Siapa yang Allah kehendaki kebaikan baginya maka Allah akan timpakan musibah kepadanya (untuk mengujinya).” [Hadits riwayat Al-Bukhari]

  1. Dari Shuhaib, ia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda,

عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ

”Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah dimiliki kecuali oleh seorang mukmin. Jika dia mendapatkan kebahagiaan, ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika dia tertimpa musibah, ia bersabar. Itu baik baginya.” [Hadits riwayat Muslim, no. 2999]

Macam-Macam Sabar

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Sabar dalam Islam itu ada tiga macam atau jenis sebagaimana dijelaskan oleh Syaikh Khalid bin Su’ud Al-Bulaihid sebagai berikut:

1. Sabar dalam hal menjalankan ketaatan.

yaitu dengan mengharapkan pahala dalam melakukan ketaatan, bersabar atas kepayahannya dan melakukannya sesuai syariat serta terus menerus melakukannya.

2. Sabar dari melakukan kemaksiatan kepada Allah.

Yaitu dengan berjihad melawan hawa nafsu dan setan serta bersabar dengan kepayahan dalam meninggalkan hal-hal yang dilarang tersebut serta menjauhi kerusakan dan para pelakunya.

Sebagai contoh adalah sebagaimana kisah kesabaran Nabi Yusuf ‘alaihis salam dalam menolak ajakan maksiat dari istri penguasa Mesir saat itu. Padahal istri penguasa itu sangat cantik, situasinya sangat kondusif dan beliau masih muda dan kuat.

Namun beliau bersabar dengan kesabaran yang agung sehingga Allah selamatkan Nabi Yusuf ‘Alaihis salam dari terjerumus ke dalam tindakan keji dan nista.

3. Sabar terhadap takdir yang terasa menyakitkan.

Yaitu bersabar terhadap deritanya, dan dampak yang ditimbulkannya serta menjauhi seluruh perkataan dan perbuatan yang mengundang murka Allah Ta’ala.

Allah Ta’ala berfirman,

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.

(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun“. [Al-Baqarah: 155-156][ii]

Urgensi Sabar

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Apakah urgensi dari sabar sehingga Allah Subhanahu wa Ta’ala sampai berfirman hingga di 90 tempat dalam Al-Quran? Menurut Dr. Muhammad Akjim, urgensi dari sabar adalah sebagai berikut:

  1. Sabar adalah bekal, kekuatan dan perlengkapan yang dibutuhkan oleh orang sakit dalam deritanya, orang yang sedang diuji dalam cobaannya, seorang dai kepada Allah dalam dakwahnya, seorang wanita di rumahnya, seorang ayah dalam keluarganya, seorang guru di sekolahnya, seorang murid dalam belajarnya, seorang pegawai di kantornya dan pedagang dalam perdagangannya.
  2. Sabar itu setengah dari iman sebagaimana dalam hadits. Maka siapa yang sedikit sabarnya maka sedikit pula imannya. Sebaik-baik kehidupan yang dijalani oleh orang-orang yang bahagia itu dicapai dengan kesabaran.
  3. Sabar merupakan tuannya akhlak, asasnya, pintunya dan pilarnya.

Sikap ‘iffah atau memelihara diri dari yang haram adalah sabar dari syahwat yang diharamkan. Santun adalah sabar dari melakukan pembalasan saat marah. Lapang dada adalah sabar saat didera kejenuhan. Qana’ah adalah sabar dengan rezeki yang pas-pasan dan sedikit dan seterusnya demikian.

Benarlah sabda Rasulullah ﷺ yang mengatakan,

وما أُعْطِيَ أحَدٌ عَطَاءً خَيْرًا وأَوْسَعَ مِنَ الصَّبْرِ

“Tidaklah seseorang diberi anugerah oleh Allah yang lebih baik serta lebih luas daripada kesabaran.” [Hadits riwayat Al-Bukhari (1469) dari Abu Sa’id Al-Khudri]

  1. Sabar adalah cahaya sebagaimana dalam hadits. Allah menerangi dengan cahaya tersebut jalan orang-orang yang kebingungan dan memberikan petunjuk dengan sabar ke jalan-Nya yang lurus.
  2. Sabar adalah penopang ketaatan yang terus menerus serta dalam melazimi ibadah serta sikap istiqamah.
  3. Sabar merupakan berkal seorang Muslim dalam berjihad melawan hawa nafsunya untuk meninngalkan dosa-dosa dan kesalahan. S

Sabar merupakan pelipur lara seorang mukmin saat didera masalah berat dan tertimpa bencana. Kalau bukan karena sabar maka orang yang sedang gundah gulana akan tenggelam dalam kegalauannya dan orang yang sedang bersedih akan terasa semakin sesak dadanya dengan kesedihan dan tekanan batinnya

  1. Sabar merupakan jalan menuju kemuliaan dan ketinggian.

Setiap orang yang behasil di dunia ini, hanya bisa meraih cita-citanya dengan kesabaran. Mereka menikmati kepahitan, siksaan bagi mereka tersa manis dan menganggap ringan kesulitan.

Bila dunia ini saja tidak bisa digapai kecuali dengan sabar padahal di sisi Allah nilainya tidak lebih dari sayap nyamuk, maka bagaimana dengan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, di dalamnya apa yang belum pernah dilihat oleh mata, tidak pernah terdengar telinga dan tidak pernah terlintas dalam hati seseorang.[iii]

Rekomendasi Khutbah Jumat Tentang Palestina
Rekomendasi Khutbah Membantu Kesusahan Orang Lain
Rekomendasi Khutbah Jumat Generasi Muda

Keutamaan Sabar

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Di awal khutbah sempat kami singgung bahwa sabar itu pahalanya tidak terbatas. Sebenarnya ini hanyalah satu dari sekian banyak dari keutamaan sabar. Syaikh Khalid bin Su’ud al-Bulaihid memberikan rincian tentang keutamaan sabar sebagai berikut:

  1. Pahala yang besar di akhirat.

Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas. [Az-Zumar: 10]

Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah berkata,

إِنَّمَا اْلأَجْرُ عَلَى قَدْرِ الصَّبْرِ

“Pahala itu hanyalah sesuai dengan kadar kesabaran.”

  1. Kecintaan dari Allah

Allah Ta’ala berfirman,

وَاللَّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ

Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar. [Ali Imran: 146]

  1. Surga bagi yang bersabar atas musibah di dunia.

‘Atha’ bin Abi Rabah berkata, ”Abdullah bin ‘Abbas berkata kepadaku,’Maukah kamu aku tunjukkan seorang wanita yang termasuk penghuni surga?” Aku menjawab, ”Ya.”

Dia berkata, ”Wanita berkulit hitam ini mendatangi Nabi ﷺ lalu berkata, ”Saya menderita sakit epilepsi (Ayan) dan aurat saya tersingkap (saat kambuh), maka berdoalah kepada Allah untuk kesembuhan saya.”

Rasulullah ﷺ bersabda, ”Jika kamu menghendaki kamu bersabar saja dan bagimu surga. Namun bila kamu menghendaki, aku berdoa kepada Allah agar menyembuhkanmu.”

Maka wanita itu menjawab, ”Sesungguhnya aurat saya tersingkap (saat kambuh) maka doakanlah untuk saya agar tidak tersingkap.” Kemudian Nabi mendoakan wanita tersebut agar tidak tersingkap auratnya.” [Hadits riwayat Al-Bukhari dan Muslim]

  1. Allah bersama dengan orang-orang yang bersabar.

Allah Ta’ala berfirman,

وَاصْبِرُوا إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

Bersabarlah. sesungguhnya Allah bersama dengan orang-orang yang sabar. [Al-Anfal: 46]

  1. Sebaik-baik anugerah dari Allah kepada orang yang beriman.

Hal ini sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan dalam Ash-Shahihain,

وما أُعْطِيَ أحَدٌ عَطَاءً خَيْرًا وأَوْسَعَ مِنَ الصَّبْرِ

“Tidaklah seseorang diberi anugerah oleh Allah yang lebih baik serta lebih luas daripada kesabaran.” [Hadits riwayat Al-Bukhari (1469) dari Abu Sa’id Al-Khudri]

  1. Merasakan kelezatan dan manisnya iman bagi orang-orang yang bersabar dalam meninggalkan kemaksiatan.

Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, ”Demikianlah, meninggalkan perbuatan keji (perzinaan) itu akan mensucikan hati. Demikian pula dengan meninggalkan berbagai maksiat. Berbagai maksiat itu ibarat campuran yang merusak di tubuh dan seperti semak di perkebunan.”

  1. Orang yang bersabar mendapatkan tiga kabar gembira dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Allah Ta’ala berfirman,

وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ أُولَٰئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ

Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar,

(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata “Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji‘ūn” (sesungguh-nya kami milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali).

Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhan-nya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. [Al-Baqarah: 155-157][iv]

Buah Sabar

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Sabar merupakan jalan untuk mendapatkan buah yang banyak dan manfaat yang melimpah serta faedah-faedah yang besar. Orang mukmin akan mendapatkan segala kebaikan dan keberuntungan karena sabar.

Berikut ini sebagian dari buah sabar yang sangat banyak sebagaimana disebutkan oleh Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid. Sengaja tidak disebutkan seluruhnya karena pertimbangan waktu yang tidak memungkinkan dan sebagiannya sudah tercover dalam pembahasan sebelum ini.

  1. Keberuntungan merupakan hasil dari kesabaran.

Allah Ta’ala mengaitkan antara sabar dan keberuntungan dan menjadikan keberuntungan tersebut sebagai buah dari kesabaran. Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اصْبِرُواْ وَصَابِرُواْ وَرَابِطُواْ وَاتَّقُواْ اللّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ -٢٠٠-

Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap-siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.[Ali Imran: 200]

  1. Sebab tidak mengalami kerugian

Allah telah menetapkan kerugian atas umat manusia kecuali orang-orang yang beriman, beramal shalih dan bersabar. Allah berfirman,

وَالْعَصْرِ -١- إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ -٢- إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ -٣-

Demi masa. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shaleh dan saling berwasiat dengan kebenaran serta saling berwasiat dengan kesabaran. [Al-‘Ashr: 1-3]

  1. Mendapatkan ampunan

Orang yang bersabar dan beramal shalih akan mendapatkan ampunan dan pahala yang besar. Ini sebagaimana firman Allah ta’ala:

إِلاَّ الَّذِينَ صَبَرُواْ وَعَمِلُواْ الصَّالِحَاتِ أُوْلَـئِكَ لَهُم مَّغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ كَبِيرٌ -١١-

kecuali orang-orang yang sabar, dan mengerjakan kebajikan, mereka memperoleh ampunan dan pahala yang besar. [Hud: 11]

  1. Mendapatkan ucapan selamat dari Malaikat di surga

Allah Ta’ala berfirman,

سَلاَمٌ عَلَيْكُم بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ -٢٤-

(sambil mengucapkan), “Selamat sejahtera atasmu karena kesabaranmu.” Maka alangkah nikmatnya tempat kesudahan itu. [Ar-Ra’du: 24]

  1. Mendapatkan kepemimpinan dalam agama

Allah mengaitkan kepemimpinan dalam agama dengan sabar dan yakin. Allah Ta’ala berfirman,

وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا وَكَانُوا بِآيَاتِنَا يُوقِنُونَ -٢٤-

Dan Kami Jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami selama mereka sabar. Dan Mereka meyakini ayat-ayat Kami. [As-Sajdah: 24]

  1. Memperoleh pertolongan

Sebagaimana dalam hadits dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata, Nabi ﷺ bersabda, ”

”Ketahuilah sesungguhnya bersabar terhadap apa yang tidak kamu sukai itu ada kebaikan yang banyak di dalamnya dan bahwa pertolongan itu bersama dengan kesabaran.” [Hadits riwayat Ahmad (2800) dn dishahihkan oleh Al-Arnauth]

Allah telah mendukung para sahabat dengan Malaikat ketika mereka bersabar dan bertakwa. Allah Ta’ala berfirman,

بَلَى إِن تَصْبِرُواْ وَتَتَّقُواْ وَيَأْتُوكُم مِّن فَوْرِهِمْ هَـذَا يُمْدِدْكُمْ رَبُّكُم بِخَمْسَةِ آلافٍ مِّنَ الْمَلآئِكَةِ مُسَوِّمِينَ -١٢٥-

“Ya” (cukup). Jika kamu bersabar dan bertakwa ketika mereka datang menyerang kamu dengan tiba -tiba, niscaya Allah Meno-longmu dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda. [Ali Imran: 125]

Imam Asy-Syafi’i berkata, ”Pangkal kesabaran adalah sikap teguh hati dan buahnya adalah kejayaan.”

  1. Selamat dari tipu daya musuh

Allah telah menjadikan sabar dan takwa sebagai perisai yang sangat agung dari tipu daya dan makar musuh orang beriman.

Allah Ta’ala berfirman,

وَإِن تَصْبِرُواْ وَتَتَّقُواْ لاَ يَضُرُّكُمْ كَيْدُهُمْ شَيْئاً إِنَّ اللّهَ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطٌ -١٢٠-

Jika kamu bersabar dan bertakwa, tipu daya mereka tidak akan menyusahkan kamu sedikit pun. Sungguh, Allah Maha Meliputi segala apa yang mereka kerjakan. [Ali Imran: 120][v]

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ, وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Daftar Judul Khutbah Jumat Terbaru

Khutbah Kedua

الْحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ، وَالعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ، وَلاَ عُدْوَانَ إِلاَّ عَلَى الظَّالِمِيْنَ، وَنَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَلِيُّ الصَّالِحِيْنَ، وَنَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ إِمَامُ الأَنبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، وَأَفْضَلُ خَلْقِ اللهِ أَجْمَعِيْنَ، صَلَوَاتُ اللهِ وَسَلاَمُهُ عَلَيْهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَالتَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ .أَمَّا بَعْدُ،

Sebab-Sebab Yang Membantu Dapat Sabar

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Sabar adalah akhlak yang bisa didapatkan oleh seseorang dengan upaya yang serius dan terus menerus.

Untuk bisa memiliki sifat sabar, maka kita perlu mengupayakannya dengan melakukan sebab-sebab yang membantu untuk meraihnya.

Di antara sebab-sebab yang bisa membantu seseorang untuk bisa bersabar menurut Syaikh Muhammad Shalih al-Munajjid adalah sebagai berikut:

  1. Mengetahui tabiat kehidupan di dunia ini yang penuh dengan ujian dan cobaan. Dengan mengetahui hakikat tabiat hidup di dunia ini, seseorang akan menjadi lebih siap secara mental dalam menghadapi ujian yang menimpa.
  2. Beriman bahwa dunia ini seluruhnya milik Allah. Allah berikan kepada siapa yang Dia kehendaki dan dia tahan dari siapa yang Dia kehendaki. Dengan demikian ketika seseorang terhalang dari sesuatu dan diuji, maka hendaknya dia mengucapkan sebagaimana perintah Allah Ta’ala,

الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ أ

(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata “Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji‘ūn” (sesungguh-nya kami milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali). [Al-Baqarah: 156]

  1. Mengetahui balasan dan pahala sabar.

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, ”Memperhatikan akibat yang baik akan membantu untuk bersabar.” [Madarijus salikin: 2/167]

Dalam sebuah hadits dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, dia berkata,’Rasulullah ﷺ bersabda, ”

“Pada hari kiamat nanti ketika orang-orang yang menderita berbagai bencana diberi pahala, orang-orang yang mendapatkan keselamatan (‘Afiyat) berangan-angan andaikan saja dahulu di dunia kulit mereka dipotong-potong dengan gunting.” [Hadits riwayat At-Tirmidzi (2402)dan dihasankan oleh Al-Albani]

  1. Yakin dengan adanya jalan keluar

Allah Ta’ala telah menjadikan 2 kemudahan untuk setiap satu kesulitan sebagai sebuah rahmat dari Allah. Allah Ta’ala berfirman,

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْراً -٥- إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْراً -٦-

Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. [Asy-Syarh: 5-6]

Allah Ta’ala menurunkan bantuan sesuai dengan kadar bencana. Allah tidak akan mengingkari janji-Nya.

  1. Memohon pertolongan kepada Allah Ta’ala, masuk ke dalam perlindungan-Nya dan memohon bantuan-Nya. Allah Ta’ala berfirman,

وَاصْبِرْ وَمَا صَبْرُكَ إِلاَّ بِاللّهِ وَلاَ تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَلاَ تَكُ فِي ضَيْقٍ مِّمَّا يَمْكُرُونَ -١٢٧-

Dan bersabarlah (Muhammad) dan kesabaranmu itu semata-mata dengan pertolongan Allah dan janganlah engkau bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan jangan (pula) bersempit dada terhadap tipu daya yang mereka rencanakan. [An-Nahl: 127]

Ibnu Katsir rahimahullah berkata, ”Ini merupakan pemberitahuan bahwa kesabaran itu tidak bisa diraih kecuali dengan kehendak Allah, bantuan-Nya, daya dan kekuatan-Nya.” [Tafsir Ibnu Katsir: 2/781]

  1. Iman kepada qadha’ dan qadar nerupakan perkara terbesar yang membantu untuk bisa bersabar.
  2. Memperhatikan kisah-kisah orang-orang yang sabar juga sangat membantu untuk bisa bersabar.[vi]
Kumpulan Judul Khutbah Jumat Terbaru

Doa Penutup

Semoga Allah Ta’ala berkenan mengaruniakan kepada kita semuanya sikap sabar yang indah dalam menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya serta dilindungi dari berbagai musibah hingga akhir hayat kita.

Mari kita akhiri khutbah Jumat tentang sabar ini dengan berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

 الَّلهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَعَلَى خُلَفَائِهِ الرَّاشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّيْنَ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَمَنْ سَارَ عَلَى نَهْجِهِمْ وَطَرِيْقَتِهِمْ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

 اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مَجِيْبُ الدَّعَوَاتِ

اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَوَحِّدِ اللَّهُمَّ صُفُوْفَهُمْ، وَأَجْمِعْ كَلِمَتَهُمْ عَلَى الحَقِّ، وَاكْسِرْ شَوْكَةَ الظَّالِمِينَ، وَاكْتُبِ السَّلاَمَ وَالأَمْنَ لِعِبادِكَ أَجْمَعِينَ

اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْمُوَحِّدِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِيْنَ ودَمِّرْ أَعْدَآئَنَا وَأَعْدَآءَ الدِّيْنِ وأَعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الخَاسِرِيْنَ

رَبَّنَا لا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا، وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً، إِنَّكَ أَنْتَ الوَهَّابُ

رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ


[i] Ash-Shabru, Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid, Majmu’atuz Zaad lin Nasyr, 1430 H / 2009 M, hal. 7-8.

[ii] http://www.saaid.net/Doat/binbulihed/313.htm

[iii] https://www.alukah.net/sharia/0/76254/

[iv] http://www.saaid.net/Doat/binbulihed/313.htm

[v] Ash-Shabru, Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid, Majmu’atuz Zaad lin Nasyr, 1430 H / 2009 M, hal. 19-32, dengan diringkas.

[vi] Ash-Shabru, Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid, Majmu’atuz Zaad lin Nasyr, 1430 H / 2009 M, hal. 41-47

Baca Juga Tentang Khutbah Jum’at:
– Khutbah Jum’at Singkat Terbaru
Khutbah Jumat Tentang Syukur
Khutbah Jumat Tentang Nikmat Allah