Khutbah Jum’at: Penderitaan Muslim Suriah & Cara Kita Menolong Mereka

Khutbah Pertama:

الحَمْدُ لِلَّهِ نَاصِرِ اْلمُؤْمِنِيْنَ، خَاذِلِ الْكَافِرِيْنَ، مُعِزِّ اْلمُوَحِّدِيْنَ، وَفَاضِحِ اْلعُمَلَاءِ وَاْلمُنَافِقِيْنَ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ بْنِ عَبْدِ اللهِ إِمَامِ اْلمُجَاهِدِيْنَ، وَقَائِدِ اْلغِرِّ اْلمُحَجِّلِيْنَ، اْلمَبْعُوْثِ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ.

وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهَ وَحْدَهً، نَصَرَ عَبْدَهُ، وَأَعَزَّ جُنْدَهُ، وَهَزَمَ اْلأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لَا شَيْءَ قَبْلَهُ وَلَا شَيْءَ بَعْدَهُ، مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ اْلكَافِرُوْنَ، وَأَشْهَدُ أَنَّ إِمَامَنَا وَقَائِدَنَا وَسَيِّدَنَا مُحَمَّداً رَسُوْلُ اللهِ، أَدَّى اْلأَمَانَةَ وَبَلَغَ الرِّسَالَةَ، وَنَصَحَ اْلأُمَّةَ وَكَشَفَ اْلغَمَّةَ وَجَاهَدَ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ حَتَّى أَتَاهُ اْليَقِيْنُ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعْ اللَّه وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ * وَاعْتَصِمُواْ بِحَبْلِ اللّهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُواْ

أَمَّا بَعْدُ

Mukaddimah Pembukaan Khutbah Jumat

Penderitaan Muslim Suriah

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Kita sering mendengar tentang Palestina, tetapi ada satu daerah di belahan bumi lain yang jarang menjadi sorotan. Padahal, letaknya tidak jauh dari Palestina. Sama-sama berada di negeri Syam. Tempat para Nabi diturunkan.

Manakah itu? Ya.. Itu adalah Suriah. Karenanya, pada kesempatan khutbah kali ini, kami ingin membahas tentang pentingnya memberikan pertolongan kepada kaum Muslimin di Suriah.

Namun sebelumnya, perlu disampaikan gambaran singkat terlebih dahulu tentang situasi di Suriah saat ini.

Situasi Suriah sekarang sangat menyakitkan. Anda menemukan harta kaum muslimin Suriah dijarah dan dirampok, rumah mereka dihancurkan, masjid mereka dihancurkan, wanita mereka diperkosa dan dibunuh, dan orang tua, anak-anak serta laki-laki mereka dibunuh dan dibantai.

Mereka menderita rasa sakit karena kelaparan, luka, pembunuhan dan pengusiran di tangan penindas yang brutal.

Dan di antara bentuk kekejian rezim Suriah adalah apabila ada tentara yang tidak bersedia untuk membunuh saudara kandungnya atau saudari perempuannya maka dia dibunuh secara langsung. Hanya kepada Allah tempat mengadu.

Bentuk kekejaman lain dari rezim tiran ini adalah perintah untuk menghantam masjid dengan meriam, dan menghancurkannya. Dan siapa pun yang aman dari pembongkaran masjid maka pintu masjid ditutup untuk mereka dan dilarang shalat di dalamnya.

Shalat tidak dilarang di bumi Syam kecuali dua kali. Pertama selama era Tartar, dan kedua selama era Bashar Asad, semoga Allah memperlakukan dia dengan apa yang dia layak menerimanya.

Ma’syirol Muslimin rahimakumullah,

Apa yang disiarkan di berbagai saluran televisi dan diterbitkan di surat kabar dan majalah tentang Suriah hanyalah sebagian kecil dari kenyataan pahit rakyat Suriah.

Karena, jika Anda bersama mereka, Anda akan melihat dan mendengar apa yang dilakukan rezim tirani terhadap saudara kita dan Anda akan melihat pembunuhan, pembantaian, penyiksaan, pengusiran, fitnah dan pembakaran,

Anda akan mendengar erangan para janda dan yatim piatu dan tangisan orang-orang yang lemah dan yang berduka.

Mereka tidak memiliki belas kasihan pada seorang anak, orang tua, wanita, atau orang sakit. Mereka melakukan kepada kaum Muslimin apa yang mungkin tidak dapat dilakukan oleh orang – orang Yahudi dan Nashara.

Mengapa Harus Menolong Muslim Suriah

Ma’asyirol Muslimin rahimakumullah,

Sesungguhnya di antara hak-hak para penduduk Suriah atas diri kita adalah menolong mereka. Ukhuwah Islamiyah telah mewajibkan kita untuk memberikan pertolongan kepada mereka. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتِ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاء بَعْضٍ

Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. [At-Taubah: 71]

Imam Ath-Thabari mengatakan, “Adapun orang-orang yang beriman laki-laki dan perempuan, yaitu mereka yang membenarkan Allah, Rasul-Nya dan ayat-ayat kitab-Nya, mereka itu memiliki sifat berupa sebagian mereka menjadi para penolong sebagian yang lain. Sebagian mereka menjadi pelindung bagi yang lain.”

Sedangkan Imam An-Nasafi mengatakan bahwa kaum Mukminin laki-laki dan perempuan itu saling menolong dan saling mengasihi.”

Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ

Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. [al-Hujurat: 10]

Ukhuwah itu menuntut pertolongan dan rasa cinta bagi yang lain, apa yang yang kita sukai bagi diri kita dan ketidaksukaan bagi yang lain apa yang tidak kita sukai bagi diri kita, dan tidak seorang pun yang rela untuk dizhalimi.

Syaikh Abdurrahman As-Sa’di rahimahullah menjelaskan firman Allah Ta’ala tersebut, “Ini merupakan akad yang Allah ikatkan di antara orang-orang beriman. Akad tersebut adalah bila terdapat seorang mukmin yang beriman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya dan hari akhir, siapa pun dia dan di belahan bumi mana pun berada maka sesungguhnya dia adalah saudaranya orang-orang yang beriman.

Ukhuwah tersebut mengharuskan agar orang-orang beriman menyukai bagi orang tersebut apa yang mereka sukai bagi diri mereka sendiri dan membenci bagi orang tersebut apa yang tidak mereka sukai bagi diri mereka sendiri.”

Allah Ta’ala berfirman,

وَإِنِ اسْتَنْصَرُوكُمْ فِي الدِّينِ فَعَلَيْكُمُ النَّصْرُ

(Akan tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan. [Al-Anfal: 72]

Imam Ibnu Katsir mengatakan tentang ayat ini, “Allah Ta’ala berfirman ‘dan jika mereka orang-orang Arab pedalaman yang belum berhijrah tersebut meminta pertolongan kepada kalian dalam sebuah perang karena agama untuk menghadapi musuhnya maka tolonglah mereka. Sesungguhnya wajib atas kalian menolong mereka karena mereka adalah saudara kalian seagama.”

Saudara-saudara kita di Suriah telah meminta tolong kepada kita dalam urusan agama. Mereka meminta pertolongan, setiap hari berkata wahai kaum Muslimin tolonglah kami. Kami adalah saudara kalian seagama.

Kaum Syiah Nushairiyyah telah menimpakan berbagai siksaan yang buruk kepada kami. Mereka telah merusak kehormatan kami, membunuh para lelaki kami, menyembelih anak-anak kami, menghancurkan masjid-masjid kami dan rumah-rumah kami. “

Ukhuwah bukan sekedar simpati dan ungkapan dengan lisan. Namun Ukhuwah merupakan suatu akad untuk saling membantu, saling melindungi, saling menolong, menghibur dan menyayangi. Maka seluruh kaum Muslimin harus sama-sama merasakan dalam kegembiraan, kesedihan, musibah, ujian dan bencana.

Ini merupakan hak seorang Muslim atas saudaranya sesama muslim. Tubuh seorang muslim itu merupakan satu kesatuan yang tidak terpisah-pisah. Merasakan kesedihan seluruhnya atau merasakan kenikmatan seluruhnya.

Rekomendasi Khutbah Jumat Tentang Palestina
Rekomendasi Khutbah Membantu Kesusahan Orang Lain
Rekomendasi Khutbah Jumat Generasi Muda

Syubhat Terkait Suriah:

Ma’asyirol Muslimin rahimakumullah

Di setiap jalan kebaikan, ada selalu penghalang di atasnya. Salah satu penghalangnya adalah adanya syubhat terkait dengan isu Suriah. Ada beberapa hal yang perlu kami bahas disini:

1. Suriah Bukan Urusan Kita

Sebagian dari kaum Muslimin, ada yang berpandangan bahwa persoalan Suriah bukan urusan kita. Ini merupakan pandangan yang keliru. Ada persepsi yang salah dalam hal ini mengenai dasar hubungan seorang Muslim satu sama lain.

Dasar hubungan yang ada dalam semua masyarakat Muslim saat ini yang individualistik telah terkontaminasi dengan gaya hidup masyarakat modern yang cenderung kebarat-baratan.

Islam mengajarkan kepada setiap pemeluknya bahwa seorang Muslim tidak boleh cuek dan abai terhadap keadaan saudaranya seagama.

Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa siapa yang tidak memperhatikan urusan kaum Muslimin maka dia bukanlah termasuk golongan mereka.

Meskipun hadits ini dha’if menurut penilaian sebagian ahli hadits, namun maknanya memang benar.

Bagaimana mungkin seorang Muslim bisa menelantarkan saudaranya sesama muslim padahal dalam hadits yang shahih Rasulullah ﷺ tegas mengatakan

المُسْلِمُ أَخُو المُسْلِمِ، لاَ يَظْلِمُهُ، وَلاَ يَخذُلُهُ، وَلَا يَكْذِبُهُ، وَلَايَحْقِرُهُ.

“Seorang Muslim adalah saudara Muslim yang lainnya. maka Dia tidak akan menzhalimi saudaranya, tidak pula mentelantarkannya, tidak mendustakannya dan tidak pula menghinakannya.” [Hadits riwayat Muslim no. 2564]

2. Suriah konflik internal

Sebagian yang lain mengatakan bahwa persoalan Suriah adalah konflik internal antara pemerintah Suriah dengan rakyatnya yang ada di sana.

Pandangan seperti ini merupakan buah dari paham nasionalisme yang mengkotak-kotak umat Islam berdasar posisi geografis wilayah mereka berada dan menyekat kaum muslimin dari menjadi umat yang satu.

Akibatnya, saat ada penindasan terhadap kaum muslimin di sebuah wilayah teritorial tertentu akan dianggap itu merupakan urusan internal mereka dan kaum Muslimin di luar wilayah tersebut.

Meskipun bertetangga dianggap tidak punya hak untuk turut campur dalam menyelesaikan persoalan yang sedang menimpa saudaranya seagama.

Pemahaman semacam ini sama sekali tidak dikenal dalam Islam. Pemahaman ini jelas sangat bertentang dengan prinsip Islam yang Allah dan rasul-Nya telah tetapkan bahwa orang-orang beriman itu bersaudara.

Dan sudah menjadi kewajiban kaum muslimin untuk menjauhkan saudaranya dari madharat dan mendekatkan mereka kepada maslahat dunia dan akhiratnya.

Ini merupakan tuntutan agama yang tidak mengenal batas wilayah dan tidak bisa disekat dengan lokasi geografis. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

وَإِنِ اسْتَنْصَرُوكُمْ فِي الدِّينِ فَعَلَيْكُمُ النَّصْرُ

(Akan tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan. [Al-Anfal: 72]

Kaum Muslimin di Madinah saat itu dituntut untuk memberikan pertolongan kepada kaum Muslimin yang masih berada di Mekah yang belum berhijrah bila mereka meminta bantuan dalam persoalan terkait dengan agama.

Mekah dan Madinah saat itu merupakan dua wilayah administrasi yang berbeda, dengan sistem hukum dan pemerintahan yang berbeda dengan jarak ratusan kilometer.

Jadi, pandangan bahwa persoalan Suriah adalah urusan internal mereka sebenarnya tidak jauh berbeda dengan orang yang menyatakan itu bukan urusan kita.

Dua hal ini merupakan pandangan yang muncul dari paham yang sama yaitu nasionalisme yang sempit dan buta. Nasionalisme dalam kehidupan bernegara merupakan egoisme dalam kehidupan bermasyarakat. Demikian kesimpulan pemikir Muslim yang sangat berpengaruh di dunia Islam, asal Pakistan, Abul A’la AlMaududi.

3. Rakyat Indonesia masih banyak yang membutuhkan pertolongan

Ada juga sebagian kalangan yang menyatakan bahwa rakyat Indonesia juga masih banyak yang membutuhkan pertolongan. Angka pengangguran masih tinggi dan banyak masyarakat yang masih hidup di bawah garis kemiskinan.

Ini memang sebuah kenyataan pahit yang ada di negeri ini. Namun demikian, kondisi bangsa ini jauh lebih baik daripada bangsa Suriah yang dilanda perang. Masyarakat Muslim di sana sedang mengalami penindasan yang tidak tertanggungkan lagi.

Negara mana pun yang dilanda perang pasti akan mengalami situasi sosial ekonomi dan keamanan yang sangat memprihatinkan. Bagaimana pun, Indonesia relatif aman dan tenteram dan jauh dari konflik yang mengerikan semacam itu.

Sebagai bangsa yang besar dan berjiwa mulia tentunya kaum Muslimin di Indonesia dengan semangat keagamaan yang tinggi dan kondisi ekonomi dan keamanan yang lebih baik tentu akan tergugah untuk menolong saudaranya yang sedang dalam penderitaan besar.

Tetap memberikan bantuan kepada saudara seiman yang lebih membutuhkan meskipun dirinya sendiri juga memiliki kebutuhan, merupakan sebuah akhlak yang mulia. Ini indikasi jiwanya telah besih dari sifat bakhil yang sangat tercela.

Allah Ta’ala berfirman,

وَالَّذِينَ تَبَوَّؤُوا الدَّارَ وَالْإِيمَانَ مِن قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ وَلَا يَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِّمَّا أُوتُوا وَيُؤْثِرُونَ عَلَى أَنفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ وَمَن يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ -٩-

Dan orang-orang (Anshar) yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah ke tempat mereka. Dan mereka tidak menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (Muhajirin), atas dirinya sendiri, meskipun mereka juga memerlukan. Dan siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. [Al-Hasyr: 9]

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ, وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Kumpulan Tema Khutbah Jumat Terbaru

Khutbah Kedua

الحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى إِحْسَانِهِ وَ اْلشُكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَ امْتِنَانِهِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهَ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ تَعْظِيْمًا لِشَأْنِهِ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ الدَّاعِيْ إِلَى رِضْوَانِهِ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى هَذَا النَّبِيِّ اْلكَرِيْمِ وَ عَلَى آلِهِ وَ أَصْحَابِهِ وَ مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ.

Apa yang bisa dilakukan Untuk Muslim Suriah?

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Lantas apa yang bisa kita lakukan untuk menolong kaum Muslimin di Suriah? Sebenarnya banyak yang bisa kita lakukan untuk membantu mereka, di antaranya:

1. Berdoa Kepada Allah untuk Saudara di Suriah

Kita bisa Berdoa kepada Allah agar Allah menolong saudara-saudara kita di Suriah dan agar Allah memberikan hukuman kepada rezim tiran yang ada di sana.

Sesungguhnya doa itu bisa melakukan apa yang tidak mampu dilakukan oleh peluru meriam dan peluru kendali.

Caranya adalah dengan berusaha menjaga waktu-waktu yang menjadi perkiraan saat terkabulnya doa seperti sepertiga malam terakhir, di penghujung shalat wajib, saat adzan, waktu antara adzan dan iqomat, hari Jumat, hari Arafah, saat turun hujan, saat sujud dan seterusnya.

2. Menjelaskan persoalan kaum Muslimin di Suriah

Yakni, dengan menyebarluaskan persoalan kaum Muslimin di Suriah dan membongkar kejahatan rezim Suriah terhadap kaum Muslimin di sana sesuai dengan kemampuannya.

Seorang jurnalis bisa menyebarkannya melalui media. Seorang khatib bisa melalui ceramahnya di mimbar. Seorang penulis melalui tulisannya. Seorang dosen melalui diskusinya dengan para mahasiswanya.

Seorang guru di Madrasah bisa melalui pembicaraannya dengan para siswanya, orang tua menjelaskan kepada anak-anaknya dan seterusnya. Hendaknya cara penyampaiannya yang betul-betuk efektif dan tulus sehingga bisa menggugah perasaan.

3. Menghasung Kaum Muslimin untuk menolong Mereka

Yakni, dengan cara menghasung kaum Muslimin di mana saja, untuk menolong saudara-saudara mereka di Suriah. Bisa dilakukan dengan apa saja yang mereka mampu

Baik dengan harta, badan, pemikiran, media, pengumpulan donasi untuk mereka melalui berbagai organisasi, perkumpulan, masjid-masjid, yayasan sosial dan seterusnya untuk memenuhi kebutuhan makanan, minuman, pakaian dan obat-obatan.

Semua orang mengetahui kebutuhan saudara-saudara kita tersebut terhadap harta, makanan, gizi, pakaian dan obat-obatan. Siapa saja yang tidak mampu untuk menyumbangkan sesuatu maka minimal menyumbangkan doa.

4. Memperdalam Aqidal Wala’ terhadap Muslim lainnya

Dengan memperdalam aqidah wala’ atau kesetiaan dan pembelaan pembelaan terhadap muslim yang lain, maka kita semakin peka dan perhatian terhadap saudara muslim lainnya.

Seorang muslim akan memperhatikan keadaan saudaranya. Karena seorang Muslim itu saudara bagi Muslim yang lain di belahan bumi mana pun dia berada.

Maka setiap Muslim harus memperhatikan keadaan para penduduk Suriah dan ikut merasakan kegelisahan dan kesedihan mereka serta menolong mereka menghadapi musuhnya yang jahat.

5. Menyatukan Barisan dan menghindari perpecahan

Kemenangan atas kezaliman hanya dapat dilakukan apabila adanya satu barisan dan hilangnya perpecahan. Kita dapat berdoa kepada Allah agar barisan mereka disatukan dan dihindarkan dari perpecahan dan agar mereka bersabar dan tidak merasa lemah dan sedih.

Insyaallah pertolongan Allah itu dekat dan setelah kesulitan pasti ada kemudahan.

Kumpulan Judul Khutbah Jumat Terbaru

Doa Penutup

Demikian khutbah Jumat menolong muslim Suriah yang bisa kami sampaikan. Marilah kita akhiri dengan berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

فَصَلُّوْا وَسَلِّمُوْا عَلَى سَيِّدِ اْلأَوَّلِيْنَ وَاْلآخَرِيْنَ وَإِمَامِ اْلمُرْسَلِيْنَ، اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَبِيْرًا

اللَّهُمَّ أَنْجِ اْلمُسْتَضْعَفِيْنَ مِنَ اْلمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ فِيْ بِلَادِ الشَّامِ، وَفِيْ مَشَارِقِ اْلأَرْضِ وَمَغَارِبِهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، وَاجْعَلْ لَهُمْ فَرْجًا وَمَخْرَجًا

اللَّهُمَّ انْصُرْ اْلمُجَاهِدِيْنَ فِيْ سَبِيْلِكَ، وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ، وَوَحِّدْ صُفُوْفَهُمْ، وَوَفِّقْهُمْ لِاتِّبَاعِ كِتَابِكَ وَسُنَّةَ نَبِيِّكَ، وَيَسِّرْ لَهُمْ أَسْبَابَ النَّصْرِ وَفَتْحِ بَيْتِ اْلمَقْدِسِ وَإِقَامَةِ شَرِيْعَتِكَ

اللَّهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلَامَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ

اللَّهُمَّ اجْعَل هَذَا اْلبَلَدَ آمِنًا مُطْمَئنًّا رَخَاءً وَسَائِرَ بِلاَدِ اْلمُسْلِمِيْنَ

اللَّهُمَّ أَعِزَّ اْلإسْلَامَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ، اللَّهُمَّ انْصُرِ اْلمُجَاهِدِيْنَ اْلمُؤْمِنِيْنَ فِيْ كُلِّ مَكَانٍ، اللَّهُمَّ كُنْ لَهُمْ وَلِيًّا وَنَصِيْرًا، وَمُعِيْنًا وَظَهِيْرًا

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

عباد الله: ﴿ إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ ﴾ [النحل: 90].

فَاذْكُرُوْا اللهَ اْلعَظِيْمَ اْلجَلِيْلَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلَى آلاَئِهِ وَنِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ، وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ

Baca Juga Tentang Khutbah Jum’at:
Khutbah Jumat Paling Bagus
Khutbah Jumat Menjadi Manusia Bermanfaat
Khutbah Jumat Menghilangkan Kesusahan Orang Lain
Khutbah Jumat Perusak Ukhuwah