Fenomena penggunaan AC untuk masjid atau mushola sudah jamak terjadi. Tak hanya di perkotaan saja, masjid di sebagian kecamatan atau kelurahan pun juga banyak.
Terlebih, masjid atau mushola yang sifatnya lokal berada di perumahan. Kian hari, semakin banyak yang menggunakan AC.
Tentu ini sebuah kabar gembira. Banyak masjid yang sudah menggunakan AC untuk masjid atau musholla memberi dampak positif.
Efek Positif Penggunaan AC Untuk Masjid:
Efek positif penggunaan AC, bisa langsung terlihat dan ada sebagiannya tidak terlihat secara kasat mata. Berikut beberapa hal tersebut:
1. Ibadah jadi tambah nyaman
Dengan adanya AC, ibadah shalat berjama’ah terasa lebih nyaman. Terlebih ketika cuaca di luar panas, masuk ke ruangan ber-AC langsung terasa sejuk. Bukan saja di kulit, tapi merasuk ke dalam hati.
Ibadah pun semakin betah. Mendengarkan khutbah jumat yang menyentuh hati pun jadi tambah betah. Meski khatib khutbah cukup lama, para jama’ah akan tetap bisa enjoy.
Selepas shalat, serasa ingin duduk lebih lama dengan berdzikir atau membaca Al Qur’an. Tak ingin segera beranjak pulang atau meninggalkan masjid.
Bila hal ini terjadi, tentu pemasangan AC di masjid atau mushola akan ‘terbayar’ dengan bertambah betahnya para jama’ah masjid.
Meski bersifat duniawi, semoga hal ini membantu banyak orang untuk menjadi ahlu masjid yang hatinya terikat dengan masjid. Semakin sering pula seseorang untuk beribadah di masjid dan menjadi salah satu cara memakmurkan masjid.
2. Menjadi Masjid ‘Ampiran’
Informasi masjid dengan AC akan cepat menyebar dari mulut ke mulut. Terlebih kepada penjelajah masjid.
Masjid yang memiliki AC dan berada di tempat strategis akan menjadi tempat ‘ampiran’ shalat dan istirahat di perjalanan. Masjid seperti ini akan ditandai, dan semakin lama, semakin ramai.
3. Tanda Manajemen Masjid Baik
Salah satu tanda baiknya manajemen masjid adalah baiknya pengelolaan keuangan masjid. Dana masjid dialokasikan untuk pengadaan peralatan yang menunjang kemakmuran masjid.
Dengan adanya AC masjid, jama’ah masjid semakin tambah betah di masjid. Ibadah semakin khusyu’ dan semakin ramai.
Jama’ah semakin yakin bahwa masjid dikelola dengan baik. Maka, mereka pun tidak keberatan bila semakin menambah sedekahnya untuk masjid.
Melihat AC yang terpasang, jama’ah dapat menghitung secara sekilas biaya pengadaannya, biaya perawatan, biaya listrik, dan sebagainya.
4. Peluang Wakaf Baru
Semangat kaum muslimin, masih kepada hal-hal yang bersifat fisik pembangunan. Pemahaman tentang wakaf dan shodaqoh jariyah belum sepenuhnya merata.
Banyak yang bersemangat pada hal yang bersifat biaya sekali keluar. Atau barang yang sifatnya permanen, tanpa perlu perawatan lagi. Padahal banyak barang yang bisa diwakafkan di masjid selain barang permanen.
Salah satunya adalah pengadaan AC. Apabila untuk pengadaannya terasa berat, maka bisa dibiayai oleh beberapa orang. Bila masih berat juga, bisa dibuatkan proposal untuk pengadaan AC masjid.
Tak hanya berhenti disitu, wakaf pun bisa berupa biaya perawatan atau biaya listrik bulanan. Secara berkala, AC perlu dibersihkan, diganti freonnya, bila sudah berumur, perlu dirawat, apabila ada kerusakan perlu diperbaiki.
Pun, setiap bulan juga ada biaya untuk listrik. Kita bisa melakukan sedekah listrik. Hal ini, secara langsung dan tidak langsung membantu jama’ah lebih betah dan lebih khusyu’ beribadah di masjid.
Baca juga: Sejarah Masjid Ramlie Mustafa Taj Mahal Indonesia
Pertimbangan Sebelum Pengadaan AC Masjid:
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk pengadaan masjid.
1. Menyiapkan Ruangan
Yang dimaksud disini adalah menyiapkan desain ruangan. Ruang sholat masjid sebaiknya dibuat tertutup. Apabila masih ada ventilasi udara, jendela terbuka, atau celah-celah, maka perlu ditutup terlebih dahulu.
Begitu juga, atap yang belum diplafon, harus dibuat tertutup terlebih dahulu. Semua harus dibuat tertutup. Hal ini akan mempengaruhi penggunaan listrik, efektifitas penggunaan ac, kebersihan ruangan, dan lain sebagainya.
Point ini sangat penting sekali. Salah dalam perhitungan hal ini, akan mengakibatkan ac kurang efektif. Apabila belum siap, sebaiknya tidak memaksakan pengadaan AC masjid.
2. Mengukur Ukuran Masjid
Mengukur ukuran masjid berguna untuk mengetahui jumlah AC yang dibutuhkan. Berapa PK AC dan jumlahnya yang perlu dipasang agar efektif.
Berikut Rumus Singkatnya:
Kebutuhan PK | = Luas Ruangan Dalam m2 x 500 |
Atau | = Lebar x Panjang x 500 |
Aplikasi Rumus dalam Angka:
1/2PK = 5000 Btu/h | Untuk Ruangan 10m2 |
3/4PK = 7000 Btu/h | Untuk Ruangan 14m2 |
1PK = 9000 Btu/h | Untuk Ruangan 18m2 |
1 1/2PK = 12000 Btu/h | Untuk Ruangan 24m2 |
2PK = 18000 Btu/h | Untuk Ruangan 36m2 |
Berikut beberapa catatan tambahannya:
- Angka diatas adalah angka ideal. Tujuannya, agar hawa dingin segera terasa. Angka lebih rendah, tetap akan menghasilkan dingin, tetapi membutuhkan waktu lebih lama dan listrik lebih banyak.
- Perhitungan ini menggunakan asumsi tinggi ruangan yang akan dipasang adalah sekitar 2.5 – 3 Meter. Apabila lebih tinggi, maka perlu perhitungan lebih.
- Perhitungan diatas juga tidak tidak memperhitungkan jumlah jama’ah masjid dan masjid sering buka tutup keluar masuk jama’ah.
3. Memastikan Daya Listrik
Setelah memastikan ukuran masjid dan kebutuhan AC yang dibutuhkan, maka perlu mengecek daya listrik. Apakah mampu dibebani dengan AC yang akan dibeli ataukah tidak.
Bila tidak, maka prelu proses tambahan dalam pendaftaran menaikkan daya listrik masjid. Sehingga, ketika ada tambahan AC, listrik tetap kuat dan tidak mati.
Sejatinya, AC hanya tambahan. Kebutuhan utama listrik masjid untuk speaker masjid, lampu, air wudhu, dan keperluan lainnya seperti jam digital masjid.
4. Estimasi Biaya Bulanan
Semakin banyak alat listrik yang terpasang di masjid, maka semakin tinggi pula tagihan bulanannya. Terlebih dengan dipasangnya AC dengan pemakaian 4-5 waktu sholat.
Tentu hal ini menambah konsumsi daya listrik bulanan. Angka kenaikan biayanya bisa lumayan. Untuk penggunaan AC 1 PK, penggunaan bulanan bisa berkisar antara 200ribu-500ribuan.
Semakin luas ruangan dan semakin banyak AC yang terpasang, tentu semakin banyak pula biayanya. Hal ini perlu dihitung dengan cerma sebelum benar-benar memutuskan untuk memasangnya.
Apakah cukup dengan memperbanyak kipas angin ataukah sudah saatnya untuk beralih atau menambah AC.
5. Menjaga Kebersihan Masjid & AC
Menjaga kebersihan masjid harus rutin dilakukan. Jangan sampai terlalu banyak debu di masjid. Baik karpet maupun lantai harus sering dibersihkan.
Tujuannya, agar kotoran tidak tersedot ke AC. Dengan kebersihan yang terjaga, kualitas udara AC juga lebih baik.
Begitu juga, filter udara AC harus dibersihkan secara berkala. AC yang kotor akan mengakibatkan penggunaan energi lebih besar. Sehingga biaya listrik juga akan meningkat, selain itu, udara menjadi tidak ramah lingkungan.
Baca juga: Penghilang Sinyal HP di Masjid
Mengenali Jenis AC Untuk Masjid:
Setelah semua ilmu tentang AC sudah diketahui, sekarang membahas tentang pemilihan jenis AC yang sesuai untuk kebutuhan.
Berikut beberapa hal yang perlu menjadi pertimbangan dalam pemilihan AC untuk masjid:
1. AC Low Watt VS AC Inverter
AC Low Watt memiliki cara kerja watt listrik yang stabil sejak AC dihidupkan. Sedangkan AC Inverter memiliki cara kerja, watt pada titik tertinggi kemudian setelah suhu ruangan dingin, maka kinerja kompresor AC akan turun hingga titik watt terendah.
Manakah yang lebih tepat untuk masjid?
Lalu manakah yang paling irit? Untuk pemakaian jangka panjang, contoh sehari 10-12 jam (sekali waktu), maka tipe inverter lebih awet.
Adapun untuk pemakaian sebentar seperti ketika hanya dihidupkan pada waktu shalat saja, 1-2 jam, maka AC low watt pilihan yang tepat.
Untuk merek, cukup banyak pilihannya.
2. AC dengan Fitur Kesehatan
Dengan kondisi pandemi seperti ini, AC dengan fitur kesehatan perlu menjadi pertimbangan. Sebab, AC tidak hanya sebagai pendingin ruangan, tetapi juga untuk membersihkan udara dari virus dan bakteri penyebab penyakit.
AC seperti ini sudah diproduksi salah satunya adalah SHARP PLASMACLUSTER.
3. AC Standing Floor
Jenis penggunaan AC Floor Standing ini bisa menjadi alternatif untuk masjid atau mushola. Salah satu kelebihan jenis AC ini adalah lebih hemat energi.
Dengan bentuk yang tidak ditempelkan di dinding, membuat AC ini bisa dipindahkan untuk keperluan lain. Secara harga pun juga relatif murah. Pengoperasiannya pun lebih mudah dan praktis, sehingga mudah untuk perawatannya.
Meski begitu, AC ini juga memiliki kekurangan. Salah satunya adalah menghasilkan suara yang cukup bising. Kadang, hal ini mengganggu orang yang berada di dekat AC.
Menentukan Pilihan AC Masjid:
Setelah semuanya, maka inilah bagian terakhir dari tulisan ini:
Budgeting
- Mulai anggarkan dalam pengeluaran masjid
- Apabila tidak memungkinkan, bisa dikomunikasikan kepada beberapa donatur masjid atau dermawan jama’ah masjid
- Bisa juga menggunakan proposal untuk dibagikan kepada para jama’ah masjid secara luas
- Disediakan kotak shodaqoh khusus untuk pembelian AC masjid
Musyawarah
- Setelah survey semua hal terkait AC masjid, maka perlu dilakukan musyawarah dengan pengurus masjid.
- Pengambil kebijakan bisa juga istikharah untuk menguatkan atas pilihan yang ada.
- Bermusyawarah dengan seluruh atau sebagian anggota takmir masjid.
Download Contoh Proposal Pengadaan AC Masjid
Berikut ini adalah contoh proposal yang diajukan salah satu masjid di Bandung ke website Bansos dan Hibah Online Bandung.
Yang Harus Diperhatikan Dalam Proposal AC Masjid:
Proposal yang kami lampirkan masih bersifat global. Hanya sebuah contoh dari sebuah masjid yang mengajukan proposal umum.
Untuk lebih spesifik proposal masjid, maka perlu penyesuaian beberapa bagian. Terutama dalam hal anggaran. Agar anggaran lebih spesifik dan meyakinkan donatur, ada beberapa point yang perlu dirubah:
1. Menulis Jenis AC
Jenis AC perlu dituliskan, sehingga donatur dapat mengukur ketepatan pemilihan dan dapat mengetahuai keseriusan takmir masjid dalam survey harga. Sehingga, bila angkanya cukup tinggi, donatur dapat memakluminya.
2. Menuliskan Ukuran AC dalam satuan PK
Ukuran AC dalam satuan ini perlu ditulis detail, karena menyangkut efektifitas daya dingin di ruangan. Jangan sampai salah ukur, yang menyebabkan masjid kurang dingin.
Sehingga perlu membuat proposal lagi untuk pengadaan atau penambahan unit AC masjid. Hal ini dapat mengurangi kepercayaan masyarakat atau donatur masjid.
3. Penulisan Biaya + Jasa Pasang
Biaya dan jasa pasang perlu ditambahkan dan ditulis dalam proposal. Kadang, ada biaya tambahan berupa penambahan selang ac untuk perpanjangan.
Biaya lainnya dalam pemasangan adalah jasa pasang untuk berupa uang makan, uang transport, atau biaya lain karena sulitnya pemasangan karena bentuk bangunan dll.
Ini perlu ditulis untuk menghindari penggunaan uang operasional masjid yang dapat digunakan untuk program lain.
4. Biaya Penambahan Daya Listrik
Biaya penambahan daya listrik ketika menaikkan daya, juga menjadi bahan pertimbangan. Jangan sampai hal ini belum dihitung, sehingga menyedot uang operasional masjid yang dialokasikan untuk keperluan lain.
Baca juga: Memulai Kebun Masjid