Kini, pemanfaatan lahan masjid sebagai kebun masjid mulai banyak dilakukan. Sejatinya, salah satu fungsi masjid dalam Islam tidak hanya terkait dengan urusan ukhrawi saja.
Tetapi, juga menyangkut hal duniawi yang membantu sarana mendapatkan pahala. Salah satunya adalah memanfaatkan lahan masjid menjadi kebun masjid.
Dengan begitu, lahan dapat termanfaatkan dengan baik, masyrakatpun juga dapat berperan aktif untuk mendapatkan pahala melalui kegiatan tersebut.
Tulisan berikut ini mencoba membas darimana memulai kebun masjid serta beberapa praktek masjid yang sudah melakukannya dengan berbagai variasinya.
Darimana Memulai Kebun Masjid?
Pertanyaan yang pertama muncul adalah darimana memulai kebun masjid? Berikut beberapa hal yang dapat dicoba:
1. Mulai melihat masalah sekitar
Mulailah dengan menginventarisir masalah yang ada. Beberapa contoh masalah sekitar masjid
- Ada jama’ah masjid yang tidak memiliki pekerjaan,
- Lahan masjid yang tidak terpakai,
- bekas air wudhu yang terbuang begitu saja dan tidak termanfaatkan,
- Pemasukan masjid yang selalu minus.
Beberapa masalah tersebut dapat membuat takmir masjid / DKM merumuskan solusi. Salah satunya adalah dengan membuat kebun masjid. Dari masalah yang ada, kemudian dibuat Langkah untuk mewujudkan solusi tersebut.
2. Mengajak musyarawah jama’ah sekitar masjid
Bagaimanapun, jama’ah masjid menjadi pilar utama untuk mensukseskan solusi ini. Merekalah yang paling layak untuk diajak solusi.
Merekalah yang akan membantu ataupun menyumbangkan apa yang mereka miliki baik waktu, tenaga, pikiran, dan material untuk membuat kebun masjid tersebut.
3. Memulai dari yang ada
Setiap yang dimulai dari yang ada, maka tingkat keberhasilannya semakin tinggi. Tidak perlu memaksakan hal yang belum dimiliki. Berikut beberapa hal yang dapat dimulai dari yang ada.
– Air
Cukup gunakan air bekas wudhu. Bagaimana mengelola air wudhu dapat ditampung dan digunakan ulang sebagai penyiraman tanaman ataupun pengairan kolam.
– Bibit
Tidak perlu mahal, cukup dari yang mungkin untuk dibeli dan didapatkan secara gratis. Mulai dari biji cabai, daun bawang, jahe, lengkuas, kunyit, tomat, dll.
Bibit yang dapat dibeli terjangkau juga adalah bibit bayam, pakcoy, ataupun sawi. Perbungkus yang berisi ribuan bibit hanya puluhan ribu.
– Media tanam
Media tanam biasa dapat menggunakan dari sumbangan masyarakat. Sedangkan hidroponik, dapat menggunakan tempat air mineral bekas.
Apabila memilih hidroponik, maka biaya yang paling besar adalah dipembuatan rangka peralon. Untuk menghemat, dapat memulai dari yang ada. Tidak semua harus dengan metode hidroponik.
Meski berada di atas atap, dapat juga diselingi dengan plastic bag yang lebih murah.
– Pupuk
Pupuk kebun konvensional dapat menggunakan bekas teh, kompos sayuran rumah, dll. Adapun untuk pupuk hidroponik, banyak tutorial di youtube yang mengajarkan untuk membuat pupuk hidroponik secara murah.
– Variasi Tanaman
- Sayuran; Cabai, sawi, bayam, kangkong, tomat
- Apotik Hidup; Jahe, kunyit, lengkuas, serai, dll
- Buah; Buah tin, delima, dll
- Bibit; pembibitan tanaman buah.
Dari sekian macam, sebenarnya, pembibitan memiliki nilai komersial yang lebih tinggi. Namun, jangka waktu panen memang lebih lama. Hal ini dapat menjadi selingan dan cadangan jangka Panjang yang dapat dipanen tahunan.
Aplikasinya adalah dengan menanam bibit dan menjualnya setelah 1-2 tahun. Contohnya adalah bibit Nangka, bibit bidara, bibit tin, dll.
Memilih Model Kebun Masjid
Bagaimana model kebun masjid yang dibuat? Sesuikan dengan kemampuan yang ada. Tidak perlu memaksakan. Berikut beberapa gambaran model kebun masjid:
1. Lahan Konvensional
Model ini dengan full tanaman diatas tanah. Bisa juga dengan variasi membuat pot dengan genteng yang sudah rusak atau bata. Sehingga tidak perlu mengeluarkan banyak biaya. Model ini diterapkan di Masjid Nurul Jannah Gresik.
Sangat cocok untuk yang memiliki lahan cukup. Kelebihan, tidak membutuhkan alat bantu tanam, sehingga menghemat biaya.
2. Full Hidroponik
Model full hidroponik seperti ini merupakan konsep urban farm. Paling sesuai untuk daerah perkotaan yang tidak memiliki lahan cukup.
Dapat memanfaatkan lahan di atas atap dan dengan media tanam pipa peralon yang disusun untuk kebun hidroponik.
3. Kebun Poly Bag
Model plastik bag dapat diterapkan di tanah dengan lebih fleksibel. Fungsinya memanfaatkan lahan kosong serta kemudahan proses nya. Model seperti ini lebih praktis daripada menggunakan model konvensional.
Terlebih apabila lahan kosong bukan berupa tanah, tetapi berupa paving atau cor.
4. Model Gabungan
Model ini dapat menggabungkan beberapa model diatas. Bisa memulai dari yang paling memungkinkan terlebih dahulu.
Sebagai contoh memulai dengan poly bag. Kemudian secara bertahap menggabungkannya dengan hidroponik. Kelebihan model kebun masjid gabungan adalah lahan dapat maksimal. Sebab, dapat menggunakan model bertingkat.
Bagian bawah menggunakan poly bag, bagian atas menggunakan hidroponik. Dapat juga variasi lainnya.
Contoh Masjid Dengan Kebun Masjid
Berikut beberapa inspirasi mengelola kebun masjid dengan berbagai jenisnya:
Masjid Jami’ At Taqwa Sunter Muara
Ada kebun masjid yang sempat viral di internet yakni Masjid Jami’ At Taqwa Sunter Muara. Masjid ini berada di RW 05 kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Di atap masjid ini ada kebun hidroponik yang ditanam dengan metode hidroponik. Fokus tanamannya adalah pakcoy.
Pada waktu panen perdana (April 2021), menghasilkan kurang lebih 600 pohon pakcoy. Setiap pohon dihargai sekitar 5ribu. Pemilihan tanaman pakcoy, karena sering dimasak olhe ibu-ibu.
Ide awal ini muncul ketika awal pandemi Covid 19. Tujuannya adalah untuk memaksimalkan pemasukan masjid, sebab, diawal pandemi pemasukan masjid turun drastis.
Dengan adanya lahan kosong diatas atap, kemudian disulap menjadi kebun hidroponik.
Awal memulai sempat memiliki kendala. Tapi, hal itu diatasi dengan tekad yang kuat untuk memberi kontribusi untuk masjid.
Masjid Baitussalam Jakarta Barat
Awal pandemi merupakan titik awal lahirnya kebun atap masjid ini. Banyak yang kehilangan pekerjaan. Akibatnya, infaq dan sedekah masjid untuk operasional pun berkurang.
Hal itulah yang dirasakan Masjid Jami’ Baitussalam yang berada di Keagungan, Taman Sari Jakarta barat.
Berangkat dari masalah tersebut pengurus masjid berfikir solusinya. Akhirlah lahir solusi membuat kebun di atap masjid yang dinamai Masjid Baitussalam Farm (MB Farm)
Ide awal ini berasal dari Dwi Sudaryono yang sekaligus menjabat sebagai Dewan KEmakmuran Masjid (DKM) Masjid Baitussalam.
Ide awal adalah untuk mencari kesibukan para pengurus DKM dan jama’ah. Tujuannya agar ada sumbangsih ke masjid dan juga ke petani.
Karena tidak ada lahan di masjid, yang ada adalah atap masjid, maka dipilihlah model urban farming. Yakni dengan membuat hidroponik di atas atap masjid.
Awalnya ujicoba dengan belajar melalui internet. Kegagalan pun pernah dirasakan karena kurangnya pengetahuan. Seiring berjalannya waktu, akhirnya usaha tersebut membuahkan hasil.
Pemilihan tanaman sayuran pun penuh dengan pertimbangan. Dengan masa tanam 20-25 hari panen, tanaman sayuran dapat dijadikan pilihan tepat untuk menghasilkan.
Untuk hasil panen pun ditawarkan ke masyarakat sekitar.
Masjid Nurul Jannah Gresik
Masjid Nurul Jannah salah satu masjid yang cukup uni. Masjid yang berada di kompleks perumahaan PT Petrokimia Gresik di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Gresik, Jawa Timur ini memanfaatkan bekas air wudhu untuk mengelola kebun masjid.
Bekas air wuhud ditampung di tandon dan dialirkan melalui pia untuk pengairan kebun sayur dan buah serta lahan budidaya ikan.
Kebun yang terletak di samping masjid ini mulai berjalan sejak Oktober 2019. Awalnya lahan ini merupakan tempat sampah dan barang bekas yang tidak terpakai. Akhirnya disulap menjadi kebun masjid.
Tanaman yang di tanam disini bermacam-macam. Mulai dari sawi, kacang tanah, cabai, tomat, dan yang lainnya.
Dari pihak Direktur Utama PT Petrokimia Gresik sendiri juga senang dengan pemanfaatan hal tersebut. Sebab, itu merupakan wujud nyata perusahaan melalui takmir masjid dalam memaksimalkan sumber daya.
Dari hasil panen sayur dan ikan, takmir masjid dapat memenuhi kebutuhan operasional masjid sehari-hari. Sisanya, kemudian disumbangkan kepada kaum dhuafa dan mereka yang membutuhkan.
Selain sebagai untuk pengembangan sumber daya, kebun masjid ini juga menjadi tempat pembelajaran bagi yang mau datang untuk melihat langsung proses yang ada.
Masjid Baburrahman Makassar
Masjid Baiturrahman adalah masjid yang berada di Jalan Karunrung Raya 2 kelurahan Karunrung, kecamatan Rappocini Kota Makassar.
Masjid ini memiliki lahan kosong yang tidak terpakai. Atas Inisiatif Ketua Pengurus Masjid Bapak Drs. h. Baharuddin, kemudian muncul ide pemanfaatannya.
Setelah bermusyarawah dengan masyarakat, akhirnya lahan tersebut dimanfaatkan untuk membuat kebun. Lahan masjid yang berupa kebun kosong dan berupa semak-semak akhirnya disulap menjadi kebun yang tertata dan penuh tanaman.
Isi kebun tersebut berupa tanaman sayur, buah, dan apotik hidup yang dapat dimanfaatkan masyarakat. Beberapa contoh tanaman sayur yang ditanam disini;
Buah-buahan; buah delima, buah naga, anggur hijau, pepaya, jeruk lemon tea, sawo malino, macam macam jeruk, jambu bangkok, nangka, buah tin, lengkeng
Sayur-sayuran; bawang merah, daun bawang, tomat, cabai besar dan cabai kecil, paria, kacang hitam,
Apotik hidup; lengkuas, kunyit, serai, jahe, dll
Tulisan tentang kebun masjid ini pertama kali diunggah pada 24 Juni 2021