Kontak peradaban Islam – Barat, sesungguhnya telah berlangsung sejak awal kehadiran Islam di panggung sejarah. Tepatnya, ketika da’wah Islamiyah merambah ke beberapa wilayah Nashrani, dan melumatkan kekuasaan Romawi, baik di Konstantinopel maupun dataran Prancis (awal abad ke-8 M).
Dari abad ke abad berikutnya, dilalui kaum Muslimin kemenangan demi kemenangan. Hingga mengantarkan dinamika kaum Muslimin ke masa kejayaannya.
Hal ini ditandai dengan jatuhnya imperium Persia dan Romawi (Abad VII M), dan berkuasanya kaum Muslimin di Jazirah Arab, benua Afrika-Asia, dan bahkan di Andalusia/Spanyol, wilayah Eropa Barat (711-1492M), serta pembebasan Konstantinopel oleh Sultan Muhammad Al Fatih (1453).
Di samping itu penyebaran da’wah Islamiyah ke beberapa Negeri Nashrani, dan semakin universalnya Islam di hampir dua pertiga wilayah dunia.
Kontak berikutnya, ialah apa yang kemudian dinamanakan The Cussade/Perang Salib. Masa ini berlangsung selama lebih dari satu setengah abad (1096-1273 M).
Akhir masa ini mengantarkan kaum Muslimin ke arah awal kelumpuhan politik Dunia Islam perlahan-lahan hingga kemundurannya di satu sisi; dan titik tolak awal kebangkitan Barat; baik dalam sains, teknologi, maupun industri militer, hingga masa Renaissance (abad ke-17 M).
Meskipun demikian, pada masa itu muncul embrio kekuatan baru Dunia Islam, yaitu kekhilafahan Turki Utsmaniyyah (1282-1924 M) di Asia, dan kerajaan Mughal di Mongolia dan Cina Utara (1206-1634), dan lain-lain.
Jelasnya, ketika peta kekuatan politik Dunia Islam melemah di Timur Tengah, pada saat yang sama berdiri “kantong-kantong” kekuatan islam di Asia, Kaukasus, Mongol, Turki, Afghanistan, India, dan lain-lain.
Kontak berikutnya, inilah yang mengantarkan pada topik bahasan kita kali ini. Ialah era masuknya bangsa-bangsa Barat ke wilayah-wilayah Dunia Islam, yang telah dimulai sejak awal abad ke-16 M, dan mulai sangat intensif awal abd 19 dan 20 M.
Sejarah Imperialisme di Dunia Islam
Awal abad ke-16 M. bangsa-bangsa Eropa/Barat mulai memasuki wilayah-wilayah Dunia Islam. Setelah sebelumnya, didahului dengan penjelajahan benua-benua oleh: Vasco de Gama menuju India, lalu Chrstopher Colombus menemukan benua Amerika (1492), dan Bartholomeus Diaz “menemukan” jalan ke Timur melalui Tanjung Harapan (1498).
Penemuan tiga penjelajah ini telah mengubah route perdagangan Asia-Eropa. Bangsa Eropa tidak lagi tergantung pada jalur lama yang dikuasai kaum Muslimin (Mesir). semual hal ini dimaksudkan untuk sekedar mencari route-route baru dalam perdagangan.
Namun pada masa berikutnya, difungsikan untuk sarana penjajahan ke wilayah-wilayah Dunia Islam.
Adapun negeri-negeri Islam yang pertama kali jauh ke tangan bangsa-bangsa Kristen Eropa adalah negeri-negeri yang jauh dari pusat kekuasaan Kekhilafahan Turki Utsmaniyyah.
Karena, betapapun Kekhilafahan Turki Utsmaniyyah mengalami kemunduran (sepeninggal Sultan Sulaiman al-Qanuni 1566M), ia masih eksis dan disegani Eropa dan dipandang kuat untuk berhadapan dengan kekuatan militer Eropa.
Keadaan ini terus berlangsung sampai meletus perang Wina (Hongaria) pada tahun 1863 M. kemudian berlangsung peperangan di Selat Liponto (Yunani) pada masa Sultan Salim II (1566-1573).
Dalam perang di lautan ini melibatkan armada laut Turki Utsmani berhadapan dengan armada laut Kristen dari Spanyol, Bundukia, Sri Paus, dan sebagian kapal para pendeta Malta yang dipimpin oleh Don Yuan dari Spanyol. Dan Turki Utsmani menderita kekalahan.
Adapun negeri-negeri Islam yang kali pertama dapat dikuasai imperialis Barat ialah negeri-negeri Islam di Asia Tenggara, dan anak benua India. Sementara negara-negara Islam di Timur Tengah baru dapat ditaklukkan pada awal abad 19 M.
Awal abad ke-16 M, sejarah imperialisme, ditandai dengan masuknya bangsa Portugis ke Kerajaan Islam Malaka (1511) dan Kerajaan Islam Aceh (1512).
Sejak itu berlangsung peperangan hebat antara kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia melawan imperialis Portugis. Kemudian pada tahun 1521, Spanyol memasuki Maluku, dan berhasil menguasi Filipina.
Akhir abad ke-16 M. negara-negara imperialis Nashrani, seperti Belanda, Inggris, Denmark dan Prancis memasuki Asia Tenggara. Belanda memasuki Indonesia (1596), sementara Inggris menancapkan kekuasannya di Semenanjung Malaya, termasuk Singapura, Kalimantan Barat, Brunai.
Adapun negara Denmark dan Prancis tidak berhasil menjajah wilayah Asia Tenggara dan hanya sekedar berdagang.
Awal abad ke-17 M. Inggris dan Belanda juga memasuki India. Pada tahun 1611 Inggris mendapatkan idzin menanamkan modal dan Belanda pada tahun 1617, pada kasus yang sama (idzin penanaman modal di India). pada tahun 1761, penguasa-penguasa Muslim India berjihad melawan kolonial Inggris, dan berakhir dengan kemenangan Inggris.
Akibatnya daerah Quth, Bengali, dan Orissa jatuh ketangan Inggris. Dan pada tahun 1803, Delhi ibukota Kerajaan Islam Mughal jatuh pula ke tangan Inggris.
Awal abad ke-19 M. hingga pertangahan abad 20 M. berlangsung penjajahan wilayah-wilayah Dunia Islam oleh negara-negara imperialis secara menyeluruh.
Bahkan dalam waktu 150 tahun (1800-1950-an) hampir setiap 5-10 tahun terjadi kejatuhan negara-negara Islam di Asia-Afrika dan Jazirah Arab ke tangan penjajah Barat, serta usaha-usaha kaum Muslimin melawan dominasi imperiliasme.
Kronologi Imperialisme di Dunia Islam
Berikut adalah kronologi tempo jatuhnya Dunia Islam ke tangan imperialisme Barat, dan usaha-usaha perlawanan kaum Muslimin sejak akhir abad ke-18 M. hingga pertengahan abad ke-20 M:
Tahun Peristiwa Imperialisme Barat di Dunia Islam:
Tahun | Kejadian |
1798 | Indonesia langsung berada di bawah kekuasaan Belanda |
1803 | Delhi, ibukota kerajaan Islam Mughal jatuh ketangah Inggris |
1811 | Inggris menjajah Malaka |
1820 | Qatar dan Oman berada di bahah prostetorat Inggris |
1821- 1837 | Perang Paderi di Sumatra melawan dominasi Belanda |
1825- 1830 | Perang Diponegoro di Jawa melawan Belanda |
1830- 1857 | Penaklukan Aljazair oleh Prancis |
1834- 1859 | Pencaplokan Kaukasia oleh Rusia. |
1837- 1847 | Pemberontakan-pemberontakan kaum muslimin di Asia Tengah melawan dominasi Rusia. |
1839 | Inggris menguasi Aden |
1839- 1842 | Perang pertama Afghanistan melawan India-Inggris |
1842 | Keamiran Muslim Sind di India dikuasai India-Inggris |
1846- 1864 | Penaklukan lembah Syr Darya oleh Rusia |
1853- 1865 | Serbuan Rusia yang pertama ke Khokan dan jatuhnya Tashkent |
1856 | Negara Muslim Quth, India, dikuasi India – Inggris |
1866- 1872 | Daerah-daerah sekitar Bukhara dan Samarkand dikuasai Rusia |
1873- 1887 | Uzbekistan dikuasi Rusia |
1873- 1876 | Serbuan kedua Rusia ke Khokand |
1879 | Perang Afghanistan II |
1881- 1885 | Perlawanan kaum Muslimin dipimpin Al Mahdi di Sudan melawan Prancis |
1885- 1890 | Italia menduduki Eriteria |
1890 | Senegal ditaklukkan Prancis |
1891- 1899 | Nigeria dan Pantai Ivory diserbu Prancis |
1891 | Muscat dan Oman di bawah proteksi Inggris |
1895 | Daerah Pamir dikuasai Rusia |
1897 | Yahudi merencanakan pendirian negara Yahudi di Palestina |
1898 | Inggris menaklukkan Sudan |
1899 | Kesultanan Muslim Baluchistan dimasukkan wilayah India-Inggris |
1900- 1910 | Perlawanan kaum Muslimin Somalia melawan serbuan Inggris |
1900 | Prancis menyerbut Chad |
1903 | Pertempuran Kano di Negeria Utara |
1906 | Kesultanan Muslim Nigeria Utara menjadi protektorat Inggris |
1912- 1913 | Italia menyerbu Kesultanan Muslim di Tripoli dan Cyrenaica di Libya |
1912 | Maroko diserbu Prancis dan Spanyol |
1912- 1915 | Perlawanan kaum Muslimin Marokko terhadap dominasi Spanyol |
1914- 1918 | Kekhilafahan Islam Turki Utsmaniyah diserbu pasukan sekutu dalam Perang Dunia Pertama (Baca: Penyelesaian Konflik di Timur Tengah Setelah Perang Dunia Pertama) |
1914 | Kuwait di bawah proteksi Inggris |
1916 | Perlawanan Darfur di Sudan melawan Inggris |
Mei, 1916 | Perjanjian Sykes Picot isinya: Inggris, Prancis dan Rusia menetapkan pembagian atas Syria, Lebanon, Palestina dan Irak ke dalam wilayah mereka |
Nov, 1917 | Perjanjian Balfour: Inggris merestui, dan Lenin berjanji untuk memberikan Palestina sebagai tanah air bagi Yahudi |
1919- 1926 | Marokko berjihad melawan penjajahan Prancis |
1919- 1920 | Maroko berjihad melawan penguasaan Spanyol |
1919- 1921 | Smyrna dan pedalaman Turki diduduki Yunani |
1919- 1921 | Italia menduduki daerah Antolia di Turki |
1919- 1921 | Prancis menduduki Sisilia wilayah Turki |
1919 | Perang Afghanistan III |
1920 | Somalia berjuang dalam perang saudara |
1920 | Mesopotamia (Iraq) dibawah proteksi Inggris |
1920 | Syria dan Lebanon di bawah mandat Prancis |
1925- 1927 | Perlawanan kaum Muslimin Suriah melawan Prancis |
1926- 1927 | Italia merebut seluruh wilayah Somalia |
1941- 1946 | Pendudukan Anglo – Rusia di Iran |
1945- 1949 | Perang kemerdekaan Indonesia melawan Belanda |
Mei, 1948 | Yahudi mengumumkan berdirinya negara Zionis Israel di Palestina |
1954- 1962 | Perang kemerdekaan Aljazair melawan imperialis Prancis |
A. Tazkiyatunnafs el Hawwa, Al Muslimun Nomo 312 Tahun XXVI (42) Syawal / Zulqaidah 1416 Hijriah/Maret 1996