Tajwid Al Baqarah Ayat 21 & Arti Per kata

Al Baqarah ayat 21 termasuk juz 1 dalam al quran. Berikut ini adalah penjelasan lengkap seputar al baqarah ayat 21 baik dari sisi tajwid, arti per kata, cara membaca yang benar sesuai qari’ al quran, dan kandungannya.

Selengkapnya kami tulis dibawah ini:

Tulisan Surat Al Baqarah ayat 21 & Artinya

يَٰٓأَيُّهَا النَّاسُ اعۡبُدُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمۡ وَالَّذِيْنَ مِنْ قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُوْنَ 

Wahai manusia! Sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu, agar kamu bertakwa.

Al Baqarah: 21

Hukum Bacaan Tajwid Surat Al Baqarah ayat 21

Untuk tajwid ini kami tulis perkata dan perbagian untuk memudahkan memahami ayat perkategori:

Tajwid Al Baqarah ayat 21 Perkata

Hukum Tajwid Al Baqarah ayat 21 Per kata dan penjelasan lengkap
NoLafadzPenjelasan
1يٰٓاَيُّهَاMad jaiz munfasil. Penjelasan: Huruf Mad bertemu dengan hamzah di lain kata. Panjang bacaannya, 2, 4, 5 harakat. alasannya karena huruf mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
2يَٰٓأَيُّهَا النَّاسُDisini ada 2 hukum. Pertama Ali Lam Syamsiyah karena huruf alif lam bertemu dengan huruf syamsiyah yakni huruf nun. Cara membaca dengan langsung masuk, tanpa dibaca huruf al nya. Kedua, ghunnah yakni huruf nun tasydid. Cara membacanya adalah dengan dengung dan menahan huruf nun 3 harakat.
3النَّاسُMad asli atau mad thabi’i. Sebab ada alif terletak setelah huruf fathah. Yakni, huruf alif terletak setelah nun berharakat fathah. Cara membacanya panjang 2 harakat.
4اعۡبُدُوْاMad asli atau mad thabi’i. Sebab ada wawu sukun terletak setelah huruf dhammah. Yakni, huruf wawu sukun terletak setelah dal berharakat dhammah. Cara membacanya panjang 2 harakat.
5رَبَّكُمُ الَّذِيْAli Lam Syamsiyah karena huruf alif lam bertemu dengan huruf syamsiyah yakni huruf lam. Cara membaca dengan langsung ke huruf lam.
6الَّذِيْMad asli atau mad thabi’i. Sebab ada ya sukun terletak setelah huruf kasrah. Yakni, huruf ya sukun terletak setelah dzal berharakat kasroh (ذِ). Cara membacanya panjang 2 harakat.
7خَلَقَكُمۡ وَالَّذِيْنَIdzhar syafawi. Sebab, ada huruf mim sukun bertemu dengan huruf wawu. Cara membacanya dengan jelas, tidak boleh ditahan, dan tidak ada dengung
8وَالَّذِيْنَAli Lam Syamsiyah karena huruf alif lam bertemu dengan huruf syamsiyah yakni huruf lam. Cara membaca hufur wawu sukun langsung masuk ke huruf lam.
9وَالَّذِيْنَMad asli atau mad thabi’i. Sebab ada ya sukun terletak setelah huruf kasrah. Yakni, huruf ya sukun terletak setelah dzal berharakat kasroh (ذِ). Cara membacanya panjang 2 harakat.
10مِنْ قَبۡلِكُمۡIkhfa hakiki. Sebab, ada huruf nun sukun bertemu huruf qaf. (Qaf adalah salah satu huruf ikhfa’). Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Cara pengucapan seperti bunyi “ng”.
11قَبۡلِكُمۡHuruf ba’ Qalqalah sughra. Sebab, ba’ merupakan huruf qalqalah berharokat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
12قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡIdzhar syafawi. Sebab, ada huruf mim sukun bertemu dengan huruf ya;. Cara membacanya dengan jelas, tidak boleh ditahan, dan tidak ada dengung
13لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُوْنَ Idzhar syafawi. Sebab, ada huruf mim sukun bertemu dengan huruf ta’. Cara membacanya dengan jelas, tidak boleh ditahan, dan tidak ada dengung
14تَتَّقُوْنَ Mad arid lissukun. Sebab ada huruf mad thabi’i dan diwaqafkan. Baik ketika berada di akhir kalimat atau dipertengahan ayat. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2, 4, sampai 6 harakat.

Tajwid Al Baqarah ayat 21 Kategori

Mad Jaiz Munfashil

يٰٓاَيُّهَاMad jaiz munfasil. Penjelasan: Huruf Mad bertemu dengan hamzah di lain kata. Panjang bacaannya, 2, 4, 5 harakat. alasannya karena huruf mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.

Alif Lam Syamsiyah

يَٰٓأَيُّهَا النَّاسُDisini ada 2 hukum. Pertama Ali Lam Syamsiyah karena huruf alif lam bertemu dengan huruf syamsiyah yakni huruf nun. Cara membaca dengan langsung masuk, tanpa dibaca huruf al nya. Kedua, ghunnah yakni huruf nun tasydid. Cara membacanya adalah dengan dengung dan menahan huruf nun 3 harakat.
رَبَّكُمُ الَّذِيْAli Lam Syamsiyah karena huruf alif lam bertemu dengan huruf syamsiyah yakni huruf lam. Cara membaca dengan langsung ke huruf lam.
وَالَّذِيْنَAli Lam Syamsiyah karena huruf alif lam bertemu dengan huruf syamsiyah yakni huruf lam. Cara membaca hufur wawu sukun langsung masuk ke huruf lam.

Mad Asli / Mad Thabi’i

النَّاسُMad asli atau mad thabi’i. Sebab ada alif terletak setelah huruf fathah. Yakni, huruf alif terletak setelah nun berharakat fathah. Cara membacanya panjang 2 harakat.
اعۡبُدُوْاMad asli atau mad thabi’i. Sebab ada wawu sukun terletak setelah huruf dhammah. Yakni, huruf wawu sukun terletak setelah dal berharakat dhammah. Cara membacanya panjang 2 harakat.
الَّذِيْMad asli atau mad thabi’i. Sebab ada ya sukun terletak setelah huruf kasrah. Yakni, huruf ya sukun terletak setelah dzal berharakat kasroh (ذِ). Cara membacanya panjang 2 harakat.
وَالَّذِيْنَMad asli atau mad thabi’i. Sebab ada ya sukun terletak setelah huruf kasrah. Yakni, huruf ya sukun terletak setelah dzal berharakat kasroh (ذِ). Cara membacanya panjang 2 harakat.

Idzhar Syafawi

خَلَقَكُمۡ وَالَّذِيْنَIdzhar syafawi. Sebab, ada huruf mim sukun bertemu dengan huruf wawu. Cara membacanya dengan jelas, tidak boleh ditahan, dan tidak ada dengung
قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡIdzhar syafawi. Sebab, ada huruf mim sukun bertemu dengan huruf ya;. Cara membacanya dengan jelas, tidak boleh ditahan, dan tidak ada dengung
لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُوْنَ Idzhar syafawi. Sebab, ada huruf mim sukun bertemu dengan huruf ta’. Cara membacanya dengan jelas, tidak boleh ditahan, dan tidak ada dengung

Ikhfa’ Hakiki

مِنْ قَبۡلِكُمۡIkhfa hakiki. Sebab, ada huruf nun sukun bertemu huruf qaf. (Qaf adalah salah satu huruf ikhfa’). Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Cara pengucapan seperti bunyi “ng”.

Qalqalah Shugra

قَبۡلِكُمۡHuruf ba’ Qalqalah sughra. Sebab, ba’ merupakan huruf qalqalah berharokat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.

Mad Arid Lis Sukun

تَتَّقُوْنَ Mad arid lissukun. Sebab ada huruf mad thabi’i dan diwaqafkan. Baik ketika berada di akhir kalimat atau dipertengahan ayat. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2, 4, sampai 6 harakat.

Baca juga: Daftar Nama Surat Al Quran Excel

Cara membaca Surat Al Baqarah Ayat 21 Sesuai Tajwid

Hukum Bacaan dalam Surat Al Baqarah Ayat 21
  • Bacaan Tajwid Tartil Al Baqarah ayat 21
  • Bacaan Syaikh Misyari Rasyid Al Baqarah ayat 21

Arti Perkata Surat Al Baqarah ayat 21

Tulisan Surat Al Baqarah ayat 21 dan Arti perkata
يَٰٓأَيُّهَا النَّاسُWahai manusia!
اعۡبُدُوْاSembahlah
رَبَّكُمُTuhanmu
الَّذِيْyang
خَلَقَكُمۡtelah menciptakan kamu
وَالَّذِيْنَdan orang-orang
مِنْdari
قَبۡلِكُمۡsebelum kamu
لَعَلَّكُمۡagar kamu (kalian)
تَتَّقُوْنَ(kalian) bertakwa

Kandungan Tafsir Surat Al Baqarah ayat 21

Tafsir Ringkas Kemenag Al Baqarah ayat 21

(21) Setelah menjelaskan tiga golongan manusia dalam menyikapi kebenaran Al-Qur’an, yaitu orang-orang bertakwa, kafir, dan munafik, selanjutnya Allah menyeru kepada manusia secara umum agar beragama secara benar melalui tiga hal:

  1. Hanya beribadah kepada Allah (ayat 21-22),
  2. Percaya kepada risalah yang dibawa oleh Nabi Muhammad, yakni Al-Qur’an, (ayat 23-24),
  3. dan beriman kepada yaumul baats hari kebangkitan (ayat 25).

Wahai manusia! Sembahlah dan beribadahlah secara tulus kepada Tuhanmu sebab Dia yang telah menciptakan dan memelihara kamu dan orang-orang yang sebelum kamu dari yang sebelumnya tiada. Dia adalah satu-satunya Pencipta segala sesuatu. Perintah beribadah itu ditujukan agar kamu bertakwa dan dapat memelihara diri serta terhindar dari murka dan siksa Allah. Dengan beribadah, berarti kita telah mempersiapkan diri untuk mengagungkan Allah, sehingga jiwa menjadi suci dan tunduk kepada kebenaran.

Tafsir Lengkap Kemenag Al Baqarah ayat 21

(21) Ayat-ayat ini memerintahkan beribadah dan menyembah kepada Allah. Perintah beribadah ini ditujukan oleh Allah kepada seluruh manusia sejak zaman dahulu dengan perantaraan rasul-rasul-Nya. Allah berfirman:

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِيْ كُلِّ اُمَّةٍ رَّسُوْلًا اَنِ اعْبُدُوا اللّٰهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوْتَ

Dan sungguh, Kami telah mengutus seorang rasul untuk setiap umat (untuk menyerukan), ”Sembahlah Allah, dan jauhilah thaghut.” (an-Nahl/16: 36); Tiap-tiap rasul memulai dakwahnya dengan seruan kepada kaumnya agar menyembah Allah saja.

Misalnya, Allah swt berfirman:

فَقَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا اللّٰهَ مَا لَكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرُهٗ

“…. Lalu dia (Nuh) berkata, ”Wahai kaumku! Sembahlah Allah! Tidak ada tuhan (sembahan) bagimu selain Dia. …” (al-A’raf/7: 59);Beribadah kepada Allah ialah menghambakan diri kepada-Nya, dengan penuh kekhusyukan, memurnikan ketaatan hanya kepada-Nya, karena merasakan bahwa hanya Allah-lah yang menciptakan, menguasai, memelihara dan mendidik seluruh makhluk. Ibadah seorang hamba sebagaimana yang disebutkan itu akan dinilai Allah swt menurut niat hamba yang melakukannya.

Pada ayat ini Allah swt disebut dengan “rabb”, kemudian diiringi dengan perkataan “…yang telah menciptakan kamu dan orang-orang sebelummu…”

Hal ini memberi pengertian bahwa Allah menciptakan manusia, mengembangbiakkannya, memberi taufik, menjaga dan memelihara, dan memberi nikmat agar dengan nikmat itu manusia dapat melaksanakan tugas-tugasnya sebagai hamba Allah.

Semua rahmat tersebut diberikan kepada manusia sejak permulaan adanya, sampai akhir kehidupannya di dunia ini.

Barang siapa yang mensyukuri nikmat Allah maka akan ditambahkan-Nya nikmat itu, sebaliknya barang siapa yang mengingkari nikmat Allah, maka ia akan menerima azab di dunia sebagaimana yang telah ditimpakan-Nya kepada umat-umat yang terdahulu dan di akhirat nanti akan disediakan azab yang pedih.

Allah swt berfirman:

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ  

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, ”Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” (Ibrahim/14: 7); Dengan beribadah kepada Allah sebagaimana yang diperintahkan itu, manusia akan terhindar dari azab Allah dan ia akan mencapai derajat yang tinggi lagi sempurna.

Tulisan tajwid al baqarah ayat 21 ini diunggah pertama kali pada 04 Agustus 2021

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Comment