Menghidupkan Sunnah Nabi ﷺ di Rumah

Menghidupkan Sunnah Nabi ﷺ di rumah merupakan salah satu ajaran Rasulullah ﷺ. Salah satunya adalah sebuah hadits Nabi ﷺ yang menghasung umat Islam agar tidak menjadikan rumahnya menjadi seperti kuburan.

Rasulullah ﷺ bersabda:

لاَ تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنَ الْبَيْتِ الَّذِى تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ

”Janganlah kalian menjadikan rumah-rumah kalian seperti kuburan. Sesungguhnya setan itu kabur dari rumah yang didalamnya dibacakan surat Al-Baqarah.” [Hadits riwayat Muslim no. 1860]

Yang dimaksud dengan tidak menjadikan rumah seperti kuburan adalah jangan meninggalkan shalat sunnah di rumah. Hal ini sebagaimana diterangkan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah dalam Syarah Riyadhus Shalihin.

Beliau menjelaskan bahwa shalat yang boleh dilakukan di kuburan hanyalah shalat jenazah. Di luar itu tidak boleh ada shalat yang dilakukan di kuburan baik wajib maupun sunnah. Bila demikian halnya, menghidupkan rumah kita dengan shalat sunnah menjadi perkara yang sangat penting.

Rasulullah ﷺ sebenarnya sudah menghasung kaum muslimin agar lebih suka melaksanakan shalat sunnah di rumah daripada di masjid dengan sabdanya:

اجْعَلُوا فِى بُيُوتِكُمْ مِنْ صَلاَتِكُمْ ، وَلاَ تَتَّخِذُوهَا قُبُورًا

”Hendaklah sebagian dari shalat kalian dilakukan di rumah-rumah kalian. Janganlah kalian menjadikan rumah-rumah kalian sebagai kuburan.” [Hadits riwayat Al-Bukhari no. 1187 dari sahabat Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhu]

Rasulullah ﷺ juga bersabda:

صَلُّوا أَيُّهَا النَّاسُ فِي بُيُوتِكُمْ ، فَإنَّ أَفْضَلَ الصَّلاَةِ صَلاَةُ المَرْءِ في بَيْتِهِ إِلاَّ المَكْتُوبَةَ )مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ(

”Wahai manusia, shalatlah di rumah-rumah kalian. Sesungguhnya sebaik-baik shalat adalah shalat seseorang yang dilakukan di rumahnya kecuali shalat wajib.”

[Muttafaq ‘alaih. Hadits riwayat Al-Bukhari, no. 731 dan Muslim, no. 781 dari sahabat Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu]

Untuk itu mari kita kuatkan tekad untuk menghidupkan rumah kita dengan berbagai macam shalat sunnah.

Amalan Untuk Menghidupkan Sunnah di Rumah

Di antara shalat sunnah yang bisa dilaksanakan di rumah adalah:

1. Shalat sunnah rawatib

Menghidupkan Sunnah nabi di rumah dengan shalat di rumah

Yang dimaksud shalat sunnah rawatib yaitu shalat sunnah yang mengiringi pelaksanaan shalat wajib 5 waktu baik yang sebelum maupun sesudahnya.

Mengenai keutamaan shalat sunnah rawatib, berikut ini hadits dari Ummu Habibah radhiyallahu ‘anha bahwa Rasulullah ﷺbersabda,”Tidak seorang hamba muslim pun yang shalat tathawwu’ (sunnah) selain shalat wajib, karena Allah dua belas rakaat setiap hari kecuali Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah di surga atau kecuali dibangunkan untuknya sebuah rumah di surga.”

Ummu Habibah berkata, “Setelah itu aku tidak pernah meninggalkan shalat-shalat tersebut.” [ Hadits riwayat Muslim no. 728]

Bukan hanya shalat ba’diyah, tetapi juga bisa melakukan shalat qabliyah di rumah. Atau bisa juga melakukan shalat fajar di rumah. Apabila di rumah ada jadwal sholat digital dan sudah berbunyi, bisa segera melaksanakan shalat sunnah.

Kemudian segera berangkat ke masjid untuk shalat berjama’ah agar tidak tertinggal.

2. Shalat Dhuha

Shalat Dhuha bisa dilaksanakan sebanyak 2 rakaat atau lebih. Kalau Nabi ﷺ biasanya 8 rakaat dengan mengucapkan salam tiap dua rakaat.

Tentang keutamaan shalat Dhuha bisa dilihat dari hadits berikut:

Dari Abu Dzar radhiallahu anhu, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda, ”Pada setiap pagi masing-masing persendian kalian ada kewajiban sedekah. Maka setiap tasbih (ucapan subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan Alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan Lailaha illallah) adalah sedekah, setiap takbir (ucapan Allahu Akbar) adalah sedekah, memerintahkan kepada kebaikan adalah sedekah dan melarang dari kemungkaran adalah sedekah. Semua itu dapat dicukupi dengan shalat dua rakaat yang dilakukan di waktu Dhuha.” (Hadits riwayat Muslim, no. 1181)

Shalat dhuha di rumah, merupakan salah satu amalan pelipat ganda pahala yang disebutkan nabi.

3. Qiyamul lail

Qiyamul lain memiliki banyak keutamaan dan keistimewaan. Salah satunya adalah sebagaimana firman Allah Ta’ala:

يَا أَيُّهَا الْمُزَّمِّلُ (1) قُمِ اللَّيْلَ إِلَّا قَلِيلًا (2) نِصْفَهُ أَوِ انْقُصْ مِنْهُ قَلِيلًا (3) أَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْآَنَ تَرْتِيلًا (4)

”Hai orang yang berselimut, bangunlah pada sebagian malam (untuk sholat), separuhnya atau kurangi atau lebihi sedikit dari itu. Dan bacalah Al-Qur’an dengan tartil.” [Al-Muzammil: 1-4]

4. Membaca Al-Quran

Menghidupkan sunnah di rumah dengan membaca al quran
Sumber: https://read.opensooq.com/

Allah Ta’ala telah menjelaskan dalam Al-Quran tentang keutamaan orang-orang yang senantiasa membaca Al-Quran dalam firman-Nya:

الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ (29) لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ (30(

”Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan salat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi”.

“Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” [Fathir: 29-30]

Selain amalan-amalan di atas, setiap Muslim bisa membaca dzikir pagi dan sore, membaca istighfar setiap hari 70 hingga 100 kali, memperbanyak membaca shalawat, tasbih, tahmid, tahlil dan hauqalah (laa haula wa laa quwwata illa billah).

Semua amalan di atas bisa dilakukan di rumah. Semakin tulus dan tekun seseorang dalam melazimi amal-amal tersebut maka akan semakin berkah umur orang tersebut, begitu pula dengan rumahnya. Setan akan menjauh dari rumah yang semacam itu. Wallahu a’lam.

Leave a Comment