Khutbah Jumat: Syafaat Rasul dan Syarat Mendapatkannya di Hari Kiamat

Khutbah Pertama

الحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ اْلأَرْضِ وَرَبِّ السَّمَاءِ، خَلَقَ آدَمَ وَعَلَّمَهُ اْلأَسْمَاءَ..أَسْجَدَ لَهُ مَلاَئِكَتَهُ، وَأَسْكَنَهُ اْلجَنَّةَ دَارَ اْلبَقَاءِ..وَحَذَّرَهُ مِنَ الشَّيْطَانِ أَلَدَّ اْلأَعْدَاءِ، ثُمَّ أَنْفَذَ فِيْهِ مَا سَبَقَ بِهِ اْلقَضَاءَ، فَأَهْبَطَهُ إِلَى دَارِ اْلاِبْتِلَاءِ

وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهَ وَحْدَهُ لَيْسَ لَهُ أَنْدَادٌ وَلَا أَشْبَاهُ وَلَا شُرَكَاءُ..خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضَ فِيْ سِتَّةِ أَيَّامٍ وَكَانَ عَرْشُهُ عَلَى اْلمَاءِ..خَلَقَ اْلخَلْقَ فَمِنْهُمُ السُّعَدَاءُ وَمِنْهُمُ اْلأَشْقِيَاءِ

أَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا خَاتِمُ الرُّسُلِ وَاْلأَنْبِيَاءِ.. وَإِمَامُ اْلمُجَاهِدِيْنَ وَاْلأَتْقِيَاءِ.. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحَابَتِهِ اْلأَجِلَّاءِ.. وَعَلَى السَّائِرِيْنَ عَلَى دَرْبِهِ وَالدَّاعِيْنَ بِدَعْوَتِهِ إِلَى يَوْمِ اللِّقَاءِ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاء وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِي تَسَاءلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا .يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعْ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ

Mukaddimah Pembukaan Khutbah Jumat

Pengertian Syafaat

Ma’asyirol Muslimin rahimakumullah,

Tema khutbah Jumat kali ini adalah tentang syafaat. Hal pertama yang perlu diketahui adalah tentang definisi dari syafaat. Boleh jadi ada sebagian dari kaum Muslimin yang belum mengetahuinya.

Pengertian syafaat secara syar’i sebagaimana dijelaskan oleh Syaikh Muhammad Shalih al-Munajjid adalah menjadi perantara untuk orang lain dalam rangka meraih manfaat atau menghindarkan dari madharat.

Mengapa Kita Membutuhkan Syafaat?

Syafaat itu merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh setiap umat Islam. Mengapa demikian?

Karena bila seseorang mendapatkan syafaat pada hari kiamat, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala akan memaafkan kesalahan hamba tersebut dan mengampuni dosa-dosanya.

Atau menyelamatkannya dari neraka setelah dia dipastikan termasuk orang yang harus dihukum masuk ke dalam neraka. Atau, Allah mengeluarkannya dari neraka setelah dia dimasukkan ke dalamnya. Atau derajatnya di surga ditinggikan.

Inilah hal-hal yang sangat diangankan oleh setiap Muslim. Mereka berjuang untuk mendapatkannya dengan berbagai cara yang tentunya harus sesuai dengan ketentuan yang telah di ajarkan oleh Rasulullah ﷺ .

Bila demikian halnya, betapa butuhnya setiap muslim kepada syafaat Nabi Muhammad ﷺ karena beliaulah pemberi syafaat terbesar pada hari kiamat.

Jenis Syafaat Rasul

Ma’asyirol Muslimin rahimakumullah,

Perlu diketahui bahwa syafaat Rasulullah ﷺ  itu dua jenis: yang pertama adalah syafaat untuk seluruh umat manusia. Yang kedua adalah syafaat Rasulullah ﷺ yang dikhususkan untuk umat Islam. Kita bahas satu demi satu.

1. Syafaat rasul untuk semua makhluk

Rasulullah ﷺ akan memberikan syafaat kepada seluruh umat manusia pada hari kiamat di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Inilah yang disebut dengan Syafaat uzhma (syafaat agung). Syafaat uzhma ini dilakukan saat umat manusia seluruhnya berdiri dalam keadaan yang sangat menderita pada hari kiamat karena menunggu hisab (perhitungan amal).

Mereka akhirnya meminta bantuan kepada para Nabi ‘alaihimus salam agar Allah Subhanahu wa Ta’ala mensegerakan hisab dan peradilan di antara mereka.

Mereka meminta pertolongan kepada Adam ‘alaihis salam, lalu Nuh ‘alaihis salam, kemudian Ibrahim ‘alaihis salam, setelah itu Musa ‘alaihis salam dan juga kepada Isa ‘alaihis salam.

Semua nabi merasa tidak memiliki kelayakan untuk meminta syafaat kepada Allah untuk umat manusia karena alasan tertentu. Akhirnya manusia datang kepada Nabi Muhammad ﷺ agar beliau meminta syafaat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Akhirnya beliau meminta syafaat untuk seluruh umat manusia yang sedang berdiri menunggu hisab pada hari kiamat. Inilah yang disebut dalam firman Allah ta’ala,

وَمِنَ اللَّيلِ فَتَهَجَّد بِهِ نافِلَةً لَكَ عَسى أَن يَبعَثَكَ رَبُّكَ مَقامًا مَحمودًا

Dan pada sebagian malam, lakukanlah shalat Tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhan-mu Mengangkatmu ke tempat yang terpuji. [Al-isra’: 79]

Proses permintaan Syafaat  oleh Rasulullah ﷺ kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala pada saat itu digambarkan dalam sebuah hadits shahih yang sangat panjang. Namun karena pertimbangan waktu yang terbatas, tidak memungkinkan dibacakan hadits tersebut.

2. Syafaat Rasul Untuk Ummatnya

Rasulullah ﷺ memberikan syafaat kepada umatnya dalam bentuk khusus. Ada beberapa bentuk syafaat jenis ini, yaitu:[i]

1. Syafaat untuk orang-orang yang kebaikan dan keburukannya seimbang. Mereka itulah para penghuni al-a’raf.

Rasulullah ﷺ memberikan syafaat kepada mereka agar masuk ke dalam surga. Maka Allah Ta’ala mengizinkan kepada Nabi-Nya ﷺ sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,”

أدْخِلِ الجَنَّةَ مِن أُمَّتِكَ مَن لا حِسابَ عليه مِنَ البابِ الأيْمَنِ مِن أبْوابِ الجَنَّةِ

”Masukkanlah ke dalam surgaorang-orang dari umatmu yang tidak ada hisab atas dirinya dari pintu surga sebelah kanan.” [no. 194]

2. Syafaat bagi para penghuni surga untuk masuk ke dalamnya setelah selesai hisab karena para penghuni surga tidak diperkenankan dan tidak diizinkan untuk masuk ke dalam surga kecuali bila Rasulullah ﷺ telah memberikan syafaat kepada mereka.

Hal ini sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahihnya dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi ﷺ bersabda,

أنا أوَّلُ شَفِيعٍ في الجَنَّةِ، لَمْ يُصَدَّقْ نَبِيٌّ مِنَ الأنْبِياءِ ما صُدِّقْتُ، وإنَّ مِنَ الأنْبِياءِ نَبِيًّا ما يُصَدِّقُهُ مِن أُمَّتِهِ إلَّا رَجُلٌ واحِدٌ

“ Aku adalah orang pertama yang memberi syafaat di surga. Tidak seorang nabi pun yang dibenarkan (kenabiannya) oleh umatnya sebagaimana aku. Dan sungguh ada seorang nabi yang hanya dibenarkan oleh satu orang saja dari umatnya.”

Dalam sebuah hadits dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu dia berkata,”Rasulullah ﷺ  bersabda,’

آتي باب الجنة يوم القيامة فأستفتح فيقول الخازن: من أنت؟ فأقول: محمد، فيقول: بك أمرت لا أفتح لأحد قبلك ” رواه مسلم (333 ) .

Aku mendatangi pintu surga pada hari kiamat. Aku meminta agar pintu itu dibuka. Lantas penjaga pintu surga bertanya,” Anda siapa?” Maka aku jawab,”Muhammad.” Lantas dia berkata,”Saya diperintah agar tidak membukakan untuk seorang pun sebelum anda.” [Hadits riwayat Muslim: 333]

3. Syafaat Rasulullah ﷺ bagi umatnya untuk meninggikan derajat mereka di surga, sebagai sebuah anugerah dan tambahan dan para ulama telah bersepakat mengenai hal tersebut.

Hal ini sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim (1528) bahwa Nabi ﷺ berdoa untuk Abu Salamah dengan mengucapkan,

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ ِلأَبِي سَلَمَةَ, وَارْفَعْ دَرَجَتَهُ فِي الْمَهْدِيِّيْنَ, وَاخْلُفْ فِيْ عَقِبِهِ فِي الْغَابِرِيْنَ, وَاغْفِرْلَناَ وَلَهُ يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ, وَافْسَحْ لَهُ فِيْ قَبْرِهِ, وَنَوِّرْ لَهُ فِيْهِ.

“Ya Allah, ampunilah Abu Salamah dan tinggikanlah derajatnya di kalangan orang-orang yang mendapat pentunjuk, dan jadikanlah anak keturunannya dalam golongan orang-orang yang selamat. Ampunilah untuk diri kami dan dirinya wahai Rabb semesta alam. Lapangkanlah kuburnya dan pancarkanlah cahaya untuknya di dalam kuburnya.”

4. Syafaat bagi orang-orang yang masuk surga tanpa hisab.

Ini termasuk kategori syafaat menurut Al-Qadhi ‘Iyadh (Ulama Tabi’ut Tabi’in) dan ulama selain dia dengan berdalil sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma bahwasanya dikatakan kepada Nabi ﷺ ,”Inilah umatmu, bersama mereka ada 70 ribu orang yang masuk ke dalam surga tanpa hisab dan tanpa adzab.”

5. Syafaat Rasulullah ﷺ bagi orang-orang Muslim yang masuk ke dalam neraka untuk mengeluarkan mereka dari neraka.

Syafaat ini tidak akan terwujud kecuali bagi orang yang bertauhid. Dalil dari hal ini banyak sekali menurut Syaikh Muhammad Shalih Al Munajid.

Di antaranya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahih-nya (269) dari Abu Sa’id al-khudri radhiyallahu ‘anhu secara marfu’,

حَتَّى إِذَا خَلَصَ الْمُؤْمِنُونَ مِنْ النَّارِ ، فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ بِأَشَدَّ مُنَاشَدَةً لِلَّهِ فِي اسْتِقْصَاءِ الْحَقِّ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ لِلَّهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لإِخْوَانِهِمْ الَّذِينَ فِي النَّارِ ، يَقُولُونَ : رَبَّنَا كَانُوا يَصُومُونَ مَعَنَا ، وَيُصَلُّونَ ، وَيَحُجُّونَ . فَيُقَالُ لَهُمْ : أَخْرِجُوا مَنْ عَرَفْتُمْ . فَتُحَرَّمُ صُوَرُهُمْ عَلَى النَّارِ ، فَيُخْرِجُونَ خَلْقًا كَثِيرًا قَدْ أَخَذَتْ النَّارُ إِلَى نِصْفِ سَاقَيْهِ ، وَإِلَى رُكْبَتَيْهِ

فَيَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ : شَفَعَتْ الْمَلَائِكَةُ ، وَشَفَعَ النَّبِيُّونَ ، وَشَفَعَ الْمُؤْمِنُونَ ، وَلَمْ يَبْقَ إِلا أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ ، فَيَقْبِضُ قَبْضَةً مِنْ النَّارِ فَيُخْرِجُ مِنْهَا قَوْمًا لَمْ يَعْمَلُوا خَيْرًا قَطُّ

“Hingga saat orang-orang mukmin selamat dari neraka, Demi jiwaku yang ada di Tangan-Nya, Tidak ada seorang pun di antara kalian yang meminta dengan sangat kepada yang lain yang melebihi kuatnya permohonan dengan sangat kepada Allah dalam meminta penjelasan tentang kebenaran, yang dilakukan oleh orang-orang beriman kepada Allah pada hari kiamat mengenai saudara-saudara mereka (seiman) yang berada di dalam neraka.

Mereka mengatakan, ‘Wahai Tuhan kami, mereka dahulu berpuasa, shalat dan haji bersama kami. Dikatakan kepada mereka, ‘Keluarkanlah orang-orang yang kalian kenal. Maka diharamkanlah gambar mereka dari neraka. Maka banyak sekali orang-orang yang dikeluarkan dari neraka yang telah terbakar api neraka sampai setengah betisnya dan sampai ke kedua lututnya.

Lalu Allah Azza Wa jalla berfirman, ‘Para malaikat telah memberikan syafaat, para Nabi telah memberikan syafaat, orang-orang mukmin telah memberikan syafaat. Tidak tersisa kecuali Arhamur Raahimiin (maksudnya, Allah Ta’ala). Allah menggenggam satu genggaman dari neraka dan mengeluarkan suatu kaum yang belum pernah melakukan kebaikan sama sekali.”

6. Syafaat untuk orang-orang beriman yang semestinya masuk ke dalam neraka lalu tidak dimasukkan ke dalam neraka.

Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah ﷺ ,

ما من مسلم يموت فيقوم على جنازته أربعون رجلا لا يشركون بالله شيئا إلا شفعهم الله فيه) أخرجه مسلم ( 1577 )

“ Tidak seorang muslim pun yang meninggal dunia kemudian dishalatkan oleh 40 orang yang tidak mensekutukan sesuatu dengan Allah kecuali Allah memberikan syafaat kepadanya.” [hadits riwayat Muslim no. 1577]

Ini adala syafaat sebelum masuk neraka, maka Allah memberikan syafaat dalam hal itu.

7. Syafaat Rasulullah ﷺ bagi para pelaku dosa besar dari umatnya yang masuk ke dalam neraka. Rasulullah ﷺ bersabda,

شَفاعتي لأهلِ الكبائرِ مِن أمَّتي

“Syafaatku bagi para pelaku dosa besar dari umatku.”

[Hadits riwayat Ibnu Hibban dalam Shahih Ibnu Hiban dari Anas bin Malik, no. 6468.]

9. Syafaat Nabi ﷺ untuk pamannya, Abu Thalib, agar Allah meringankan siksaan terhadapnya. Rasulullah ﷺ bersabda,

هو في ضَحْضَاحٍ مِن نَارٍ، ولَوْلَا أنَا لَكانَ في الدَّرَكِ الأسْفَلِ مِنَ النَّارِ

“Dia berada di bagian neraka yang dangkal. kalau bukan karena aku, dia pasti akan berada di tingkatan neraka yang paling bawah.” [Hadits riwayat Al-Bukhari, dalam Shahih Al-Bukhari dari Al-‘Abbas bin Abdul Muthallib, no. 3883. Shahih].

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ, وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Daftar Judul Khutbah Jumat Terbaru

Khutbah Kedua

الحمد لله مُسْتوجِبِ الحمد والعبادة، المُتابِعِ لأهل طاعته إعانتَه وإمدادَه، والصلاة والسلام على نبيه وحبيبه محمد، وعلى آله وأصحابه، ومَن اتَّبع رشادَه.

أمَّا بعد

Syarat Mendapatkan Syafaat Rasul

Ma’asyirol Muslimin rahimakumullah

Ada tiga syarat yang harus terpenuhi agar seseorang mendapatkan syafaat pada hari kiamat, yaitu:

  1. Ridha Allah Ta’ala kepada yang memberikan syafaat.

Hal ini sebagaimana firman Allah Ta’ala,

وَكَم مِّن مَّلَكٍ فِي السَّمَاوَاتِ لَا تُغْنِي شَفَاعَتُهُمْ شَيْئًا إِلَّا مِن بَعْدِ أَن يَأْذَنَ اللَّـهُ لِمَن يَشَاءُ وَيَرْضَى

Dan betapa banyak malaikat di langit, syafaat (pertolongan) mereka sedikit pun tidak berguna kecuali apabila Allah telah Mengizinkan (dan hanya) bagi siapa yang Dia Kehendaki dan Dia Ridhai. [An-Najm: 26]

  1. Ridha Allah Ta’ala kepada yang akan diberi syafa’at.

Hal ini sebagaimana firman Allah Ta’ala,

يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يَشْفَعُونَ إِلَّا لِمَنِ ارْتَضَى وَهُم مِّنْ خَشْيَتِهِ مُشْفِقُونَ -٢٨-

Dia (Allah) Mengetahui segala sesuatu yang di hadapan mereka (malaikat) dan yang di belakang mereka, dan mereka tidak memberi syafaat melainkan kepada orang yang Diridai (Allah), dan mereka selalu berhati-hati karena takut kepada-Nya. [Al-Anbiya’: 28]

  1. Mendapat Izin Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk memberikan Syafa’at

Hal ini sebagaimana firman Allah Ta’ala,

اللّهُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ لَّهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ

Allah, tidak ada tuhan selain Dia.Yang Maha Hidup, Yang terus menerus Mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. [Al Baqarah: 255]

Kumpulan Tema Khutbah Jumat Terbaru

Doa Penutup

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala berkenan menggolongkan kita semuanya ke dalam golongan hamba-hamba-Nya yang bisa masuk ke dalam surga tanpa hisab dan mendapatkan syafaat dari Rasulullah ﷺ  agar meninggikan derajat kita di akhirat nanti.

Marilah kita berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk mengakhiri khutbah Jumat ini.

إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.

 الَّلهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَعَلَى خُلَفَائِهِ الرَّاشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّيْنَ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَمَنْ سَارَ عَلَى نَهْجِهِمْ وَطَرِيْقَتِهِمْ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

 اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مَجِيْبُ الدَّعَوَاتِ.

اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَوَحِّدِ اللَّهُمَّ صُفُوْفَهُمْ، وَأَجْمِعْ كَلِمَتَهُمْ عَلَى الحَقِّ، وَاكْسِرْ شَوْكَةَ الظَّالِمِينَ، وَاكْتُبِ السَّلاَمَ وَالأَمْنَ لِعِبادِكَ أَجْمَعِينَ

اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْمُوَحِّدِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِيْنَ ودَمِّرْ أَعْدَآئَنَا وَأَعْدَآءَ الدِّيْنِ وأَعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الخَاسِرِيْنَ

رَبَّنَا لا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا، وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً، إِنَّكَ أَنْتَ الوَهَّابُ

رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ


[i] lihat: https://mawdoo3.com/ dan https://islamqa.info/

Baca Juga Tentang Khutbah Jum’at:
– Teks Khutbah Jum’at Lengkap dengan Doanya
Khutbah Jumat Tentang Cinta Rasul
Khutbah Jumat Tentang Maulid Nabi
Khutbah Jumat Tentang Penghina Nabi