Khutbah Jumat: Dahsyatnya Kiamat, Apa Yang Sudah Kita Persiapkan?

Khutbah Pertama

الحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَنْزَلَ عَلَى عَبْدِهِ اْلكِتَابَ. أَظْهَرَ اْلحَقَّ بِاْلحَقِّ وَأَخْزَى اْلأَحْزَابَ وَأَتَمَّ نُوْرَهُ، وَجَعَلَ كَيْدَ اْلكَافِرِيْنَ فِيْ تَبَاب

وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهَ اْلعَزِيْزِ اْلوَهَّابَ. المَلِكُ فَوْقَ كُلِّ اْلمُلُوْكِ وَرَبَّ اْلأَرْبَابِ.غَافِرُ الذَّنْبِ وَقَابِلُ التَّوْبِ شَدْيْدُ اْلعِقَابِ

وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اْلمُسْتَغْفِرُ التّوَّاب.اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ وَعَلَى اْلآلِ وَاْلأَصْحَابِ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاء وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِي تَسَاءلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا .يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعْ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أمَّا بَعْدُ

Mukaddimah Pembukaan Khutbah Jumat

Jarak Kita dan Kiamat

Ma’asyirol Muslimin rahimakumullah,

Suatu hari Umar bin Khathab radhiyallahu ‘anhu sedang duduk-duduk bersama Rasulullah ﷺ dan para sahabat yang lain. Umar radhiyallahu ‘anhu bercerita, saat itu datanglah seorang pria yang tidak diketahui adanya bekas-bekas perjalan jauh pada dirinya.

Pria ini mengenakan pakaian warna putih dengan rambut yang sangat hitam. Dia lalu mendatangi Rasulullah ﷺ, duduk di hadapan Nabi ﷺ, menempelkan lututnya pada lutut Nabi ﷺ dan meletakkan tangannya di paha Nabi ﷺ.

Dia lalu bertanya kepada Nabi ﷺ tentang Islam, Iman dan Ihsan. Namun anehnya setiap Nabi ﷺ menjawab pertanyaannya dia sendiri yang membenarkan jawaban Nabi ﷺ.

Ternyata dia adalah Malaikat Jibril yang sedang mengajarkan kepada para sahabat radhiyallahu ‘anhum tentang ajaran Islam. salah satu pertanyaan yang diajukan adalah tentang masalah kiamat.

قَالَ : فَأَخْبِرْنِيْ عَنِ السَّاعَةِ قَالَ : مَا الْمَسْؤُوْلُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ

“Jibril bertanya,”Beritahulah aku tentang kapan terjadinya Hari Kiamat.” Rasulullah ﷺ menjawab,”Yang ditanya tidaklah lebih tahu tentang kiamat daripada yang bertanya.” [Hadits riwayat Muslim no. 8, dari Umar bin Khathab radhiyallahu ‘anhu]

Hal ini selaras dengan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala yang menegaskan bahwa hari H terjadinya kiamat itu merupakan rahasia yang hanya diketahui oleh Allah Subahanhu wa Ta’ala.

Penghuni langit paling mulia di sisi Allah yaitu Jibril ‘alaihis salam dan penduduk bumi yang paling mulia di sisi Allah yaitu, Muhammad ﷺ sama sekali tidak diberi tahu.

Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْأَرْحَامِ ۖ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا ۖ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dialah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

Namun demikian, Allah Ta’ala teah memberitahukan banyak tanda-tandanya. Dan dari situ diketahui bahwa jarak hari kita sebagai umat Nabi terakhir ini sangat dekat dengan terjadinya kiamat, dihitung dari sejak diciptakannya Adam ‘alaihis salam.

Allah Ta’ala berfirman:

 اقْتَرَبَ لِلنَّاسِ حِسَابُهُمْ وَهُمْ فِي غَفْلَةٍ مُعْرِضُونَ

“Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (daripadanya).” [Al-Anbiya’: 1]

Allah Ta’ala berfirman:

 وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّ السَّاعَةَ تَكُونُ قَرِيبًا

“… Dan tahukah kamu (hai Muhammad), boleh jadi hari Berbangkit itu sudah dekat waktunya.” [Al-Ahzaab: 63]

Allah Ta’ala berfirman:

 اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُ

“Telah dekat (datangnya) saat itu (Kiamat) dan telah terbelah bulan.” [Al-Qamar: 1]

Nabi ﷺ bersabda:

 بُعِثْتُ أَنَا وَالسَّاعَةُ كَهَاتَيْنِ، وَيُشِيْرُ بِإِصْبَعَيْهِ فَيَمُدُّ بِهِمَا

“Jarak diutusnya aku dengan hari Kiamat seperti dua (jari) ini.” Nabi ﷺ memberikan isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengahnya, lalu merenggangkannya.” [Hadits riwayat Al-Bukhari]

إِنَّمَا أَجَلُكُمْ -فِي أَجَلِ مَنْ خَلاَ مِنَ اْلأُمَمِ- مَا بَيْنَ صَلاَةِ الْعَصْرِ إِلَى مَغْرِبِ الشَّمْسِ

”Ajal kalian jika dibandingkan dengan ajal umat-umat yang telah berlalu hanyalah seperti jarak antara shalat ‘Ashar dan terbenanmnya matahari.” [Hadits riwayat Al-Bukhari]

Tidak ada yang tahu secara pasti masih berapa tahun lagi. Yang jelas sejak nabi Muhammad ﷺ sampai sekarang sudah berlalu 1442 tahun. Tentunya kita sudah semakin dekat dengan hari kiamat dibanding zaman beliau ﷺ.

Hanya saja kebanyakan kita dan manusia pada umumnya masih merasa kiamat masih sangat jauh.

Padahal jarak kita dengan surga dan neraka sangatlah dekat, yaitu sedekat kematian dengan diri kita. Saat malaikat maut menjemput kita maka saat itulah telah terjadi kiamat kecil. Tempat setelah itu hanyalah surga atau neraka.

Rasulullah ﷺ bersabda :

الْجَنَّةُ أَقْرَبُ إِلَى أَحَدِكُمْ مِنْ شِرَاكِ نَعْلِهِ، وَالنَّارُ مِثْلُ ذَلِكَ

“Surga lebih dekat dengan salah seorang dari kalian daripada tali sandalnya. Neraka pun demikian.” [Hadits riwayat Al-Bukhari no. 6007]

Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan hafizhahullah menjelaskan hadits ini sebagai berikut :

”Surga dan neraka sangat dekat dengan manusia. Karena itu, sudah sepantasnya manusia tidak membuka pintu panjang angan-angan dengan menganggap masih jauhnya kedatangan kematian dan hari kiamat.

Akibatnya dia akan terus melakukan dosa dan lalai dengan perkara akhirat serta datangnya saat kematian. Pada prinsipnya, dalam persoalan tersebut , dia harus senantiasa mempersiapkan diri dengan mengingat surga dan menghadirkan neraka.

Keduanya dekat dengan manusia karena tidak ada batas antara manusia dengan surga dan neraka kecuali dicabutnya ruh kemudian tempat kembalinya ke salah satu dari keduanya.” [i]

Kapan Kiamat?

Ma’asyirol Muslimin rahimakumullah,

Ketidakjelasan kapan terjadinya kiamat kadang menggelitik pikiran seseorang, membuat penasaran.

Hal ini pernah membuat seorang sahabat nabi ﷺ bertanya langsung kepada Nabi ﷺ untuk mendapatkan pengetahuan yang pasti kapankah terjadinya kiamat.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik radhiyallahu, dia mengatakan,

أنَّ رَجُلًا مِن أهْلِ البَادِيَةِ أتَى النبيَّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ فَقالَ: يا رَسولَ اللَّهِ، مَتَى السَّاعَةُ قَائِمَةٌ؟ قالَ: ويْلَكَ، وما أعْدَدْتَ لَهَا قالَ: ما أعْدَدْتُ لَهَا إلَّا أنِّي أُحِبُّ اللَّهَ ورَسولَهُ، قالَ: إنَّكَ مع مَن أحْبَبْتَ فَقُلْنَا: ونَحْنُ كَذلكَ؟ قالَ: نَعَمْ فَفَرِحْنَا يَومَئذٍ فَرَحًا شَدِيدًا

“Seorang pria dari pedalaman mendatangi Nabi ﷺ lalu bertanya, ”Kapankah kiamat akan terjadi?” Rasulullah ﷺ bersabda, ” Wailak! (Celakalah dirimu). Apa yang kamu telah persiapkan untuk hari kiamat?”

Dia menjawab, ”Aku tidak memiliki persiapan untuk hari kiamat kecuali aku sungguh mencintai Allah dan mencintai Rasul-Nya.” Rasulullah ﷺ bersabda, ”Sesungguhnya kamu akan bersama dengan siapa saja yang kamu cintai.” Maka kami (para sahabat) bertanya, ”Apakah kami juga demikian?” Rasulullah ﷺ bersabda, ”Ya.” Maka pada hari itu kami benar-benar merasa sangat gembira.

[Hadits riwayat Al-Bukhari (6171) dan Muslim (2639)]

Syaikh Alawi bin Abdul Qadir As-Saqqaf menjelaskan hadits ini demikian:

”Waktu terjadinya kiamat termasuk perkara ghaib yang Allah Subhanahu wa Ta’ala rahasiakan dan tidak diberitahukan kepada seorang pun. Oleh karenanya, seorang mukmin jangan disibukkan dengan kapan waktu terjadinya.

Yang wajib adalah mengarahkan tekadnya untuk berbekal menuju hari kiamat dan mempersiapkan amal. Kata Wailak! (Celakah dirimu) ini adalah doa kebinasaan namun maksud Nabi ﷺ bukan demikian.

Ini merupakan teguran dari beliau untuk pria tersebut agar dia menyibukkan diri dengan sesuatu yang lebih maslahat buat dirinya, yaitu amal shaleh, bukan waktu terjadinya kiamat.

Sedangkan yang dimaksud dengan sabda Nabi ﷺ , “Sesungguhnya kamu akan bersama dengan siapa saja yang kamu cintai.” Adalah bersama mereka di surga.[ii]

Rekomendasi Khutbah Jumat Tentang Palestina
Rekomendasi Khutbah Membantu Kesusahan Orang Lain
Rekomendasi Khutbah Jumat Generasi Muda

Dahsyatnya Kiamat

Ma’asyirol Muslimin rahimakumullah,

Sesungguhnya Allah telah memperingatkan kita tentang datangnya hari yang besar, dan mengingatkan kita tentang kengerian yang menyebabkan kepala akan menjadi penuh uban, itulah yang akan terjadi pada Hari kiamat.

Hari ketika malapetaka akan menimpa, orang-orang akan dilumpuhkan dengan kengeriannya, dan jeritan histeris akan terdengar pada telinga mereka dengan sangat keras sehingga mereka hampir tuli karenanya, itulah hari penyesalan.[iii]

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

وَأَنذِرْهُمْ يَوْمَ الْحَسْرَةِ إِذْ قُضِيَ الْأَمْرُ وَهُمْ فِي غَفْلَةٍ وَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ

Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, (yaitu) ketika segala perkara telah diputus. Dan mereka dalam kelalaian dan mereka tidak (pula) beriman. [Maryam: 39]

Allah telah menggambarkan kengerian hari kiamat dalam banyak surat di dalam al-Quran. di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Surat Al-Hajj: 1-2.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ إِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيمٌ -١- يَوْمَ تَرَوْنَهَا تَذْهَلُ كُلُّ مُرْضِعَةٍ عَمَّا أَرْضَعَتْ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكَارَى وَمَا هُم بِسُكَارَى وَلَكِنَّ عَذَابَ اللَّهِ شَدِيدٌ -٢-

Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhan-mu; sungguh, guncangan (hari) Kiamat itu adalah suatu (kejadian) yang sangat besar.

(Ingatlah) pada hari ketika kamu melihatnya (guncangan itu), semua perempuan yang menyusui anaknya akan lalai terhadap anak yang disusuinya, dan setiap perempuan yang hamil akan keguguran kandungannya, dan kamu melihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, tetapi azab Allah itu sangat keras.

  1. Al-Waqi’ah: 1-6

إِذَا وَقَعَتِ الْوَاقِعَةُ -١- لَيْسَ لِوَقْعَتِهَا كَاذِبَةٌ -٢- خَافِضَةٌ رَّافِعَةٌ -٣- إِذَا رُجَّتِ الْأَرْضُ رَجّاً -٤- وَبُسَّتِ الْجِبَالُ بَسّاً -٥- فَكَانَتْ هَبَاء مُّنبَثّاً -٦-

Apabila terjadi hari Kiamat,

 terjadinya tidak dapat didustakan (disangkal).

 (Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan yang lain).

 Apabila bumi diguncangkan sedahsyat-dahsyatnya,

 dan gunung-gunung dihancurluluhkan sehancur-hancurnya,

 maka jadilah ia debu yang beterbangan,

  1. At-Takwir: 1-14

إِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ -١- وَإِذَا النُّجُومُ انكَدَرَتْ -٢- وَإِذَا الْجِبَالُ سُيِّرَتْ -٣- وَإِذَا الْعِشَارُ عُطِّلَتْ -٤- وَإِذَا الْوُحُوشُ حُشِرَتْ -٥- وَإِذَا الْبِحَارُ سُجِّرَتْ -٦- وَإِذَا النُّفُوسُ زُوِّجَتْ -٧- وَإِذَا الْمَوْؤُودَةُ سُئِلَتْ -٨- بِأَيِّ ذَنبٍ قُتِلَتْ -٩- وَإِذَا الصُّحُفُ نُشِرَتْ -١٠- وَإِذَا السَّمَاء كُشِطَتْ -١١- وَإِذَا الْجَحِيمُ سُعِّرَتْ -١٢- وَإِذَا الْجَنَّةُ أُزْلِفَتْ -١٣- عَلِمَتْ نَفْسٌ مَّا أَحْضَرَتْ -١٤-

Apabila matahari digulung,

 dan apabila bintang-bintang berjatuhan,

 dan apabila gunung-gunung dihancurkan,

 dan apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan (tidak terurus),

 dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan,

 dan apabila lautan dipanaskan,

 dan apabila roh-roh dipertemukan (dengan tubuh),

 dan apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya,

 karena dosa apa dia dibunuh?

 Dan apabila lembaran-lembaran (catatan amal) telah dibuka lebar-lebar,

 dan apabila langit dilenyapkan,

 dan apabila neraka Jahim dinyalakan,

 dan apabila surga didekatkan,

 setiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakannya.

  1. Az-Zumar: 67

وَمَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ وَالْأَرْضُ جَمِيعاً قَبْضَتُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَالسَّماوَاتُ مَطْوِيَّاتٌ بِيَمِينِهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ -٦٧-

Dan mereka tidak mengagungkan Allah sebagaimana mestinya padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari Kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci Dia dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan.

  1. Al-Anbiya’: 104

يَوْمَ نَطْوِي السَّمَاء كَطَيِّ السِّجِلِّ لِلْكُتُبِ كَمَا بَدَأْنَا أَوَّلَ خَلْقٍ نُّعِيدُهُ وَعْداً عَلَيْنَا إِنَّا كُنَّا فَاعِلِينَ -١٠٤-

(Ingatlah) pada hari langit Kami Gulung seperti menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah Memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan Mengulanginya lagi. (Suatu) janji yang pasti Kami Tepati; sungguh, Kami akan Melaksanakannya.

Rasulullah ﷺ bersabda,

يَقْبِضُ اللهَ اْلأَرْضَ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ، وَيَطْوِيْ السَّمَاءَ بِيَمِيْنِهِ، ثُمَّ يَقُوْلُ: أَنَا اْلمَلِكُ، أَيْنَ مُلُوْكُ اْلأَرْضِ؟

“Allah Subhanahu wa Ta’ala menggenggam bumi pada hari kiamat dan menggulung langit dengan tangan kanan-Nya kemudian berfirman, ”Aku-lah Raja. Di mana raja-raja bumi?”

[Hadits riwayat Al-Bukhari no. 7382]

Dalam riwayat Muslim (2788) Rasulullah ﷺ bersabda,

يَطْوِيْ اللهُ السَّمَاوَاتِ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ، ثُمَّ يَأْخُذْهُنَّ بِيَدِهِ اْليُمْنَى، ثُمَّ يَقُوْلُ: أَنَا اْلمَلِكُ، أَيْنَ اْلجَبَّارُوْنَ؟ أَيْنَ اْلمُتَكَبِّرُوْنَ؟ ثُمَّ يَطْوِيْ اْلأَرْضِيْنِ بِشِمَالِهِ، ثُمَّ يَقُوْلُ: أَنَا اْلمَلِكُ، أَيْنَ اْلجَبَّارُوْنَ؟ أَيْنَ اْلمُتَكَبِّرُوْنَ؟

Allah menggulung langit pada hari kiamat kemudian mengambilnya dengan tangan Kanan-Nya kemudian berfirman, ”Aku-lah Raja. Di manakah para penguasa tiran? Di manakah orang-orang yang sombong. Kemudian Allah menggulung bumi dengan tangan kiri-Nya, lalu berfirman, ”Akulah Raja. Di manakah para penguasa tiran? Di manakah orang-orang yang sombong?”

dan masih banyak ayat-ayat Al-Quran dan hadits lainnya yang mengingatkan umat manusia tentang akan terjadinya kiamat dan betapa mengerikannya kiamat tersebut. Namun kami cukupkan dulu sampai di sini.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ, وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Kumpulan Judul Khutbah Jumat Terbaru

Khutbah Kedua

الحَمْدُ لِلَّهِ مُسْتوجِبِ اْلحَمْدُ وَاْلعِبَادَةُ، المُتَابِعِ لِأَهْلِ طَاعَتِهِ إِعَانَتَهُ وَإِمْدَادَهُ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلَامُ عَلَى نَبِيِّهِ وَحَبِيْبِهِ مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ، وَمَنِ اتَّبَعَ رَشَادَهُ

أمَّا بعد

Mengapa Harus Mengingat kiamat?

Ma’asyirol Muslimin rahimakumullah,

Bila demikian banyaknya surat dan ayat dalam al-Quran yang memberitakan tentang kengerian hari kiamat, lantas apakah hikmah dibalik semua ini.

Mengapa kaum Muslimin harus senantiasa diingatkan tentang hari kiamat?

Menurut Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid, paling tidak ada tiga tujuan penting dari peringatan Allah tentang hari kiamat di dalam Al-Quran:[iv]

  1. Allah mengingatkan kita tentang hari kiamat tersebut adalah agar kita menjaga diri dari keburukan hari tersebut.
  2. Allah memberitahu kita agar kita bersiap-siap dalam menghadapi segala situasi yang menakutkan pada hari kiamat.
  3. Allah Ta’ala mengingatkan kita tentang hari kiamat agar kita bisa mengambil pelajaran dan beramal untuk hari tersebut.

Rasulullah ﷺ  bersabda,

يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حُفَاةً عُرَاةً غُرْلاً

“Manusia akan dikumpulkan pada hari Kiamat dalam keadaan tidak beralas kaki, tidak berpakaian dan belum dikhitan.” [Hadits riwayat Muslim, no. 5102 dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha]

‘Aisyah bertanya,”

يا رسول الله، النساء والرجال جميعاً ينظر بعضهم إلى بعض؟!

“Wahai Rasulullah, para wanita dan pria seluruhnya akan saling melihat?”

Rasulullah ﷺ bersabda,

يا عائشة، الأمر أشد من أن ينظر بعضهم إلى بعض

“Wahai ‘Aisyah! Perkaranya jauh lebih dahsyat dari persoalan mereka saling melihat satu sama lain.” [Hadits riwayat Muslim (2859)]

Seluruh manusia dibangkitkan sesuai dengan keadaan ketika dia meninggal dunia. Mereka dibangkitkan dalam keadaan telanjang sebagaimana keadaan semula. Setelah itu semua orang akan diberi pakaian. Yang pertama kali diberi pakaian adalah Ibrahim Al-Khalil ‘alaihis salam.

إِنَّ أَوَّلَ مَنْ يُكْسَى يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِبْرَاهِيْمُ

”Sesungguhnya orang pertama yang diberi pakaian pada hari Kiamat adalah Nabi Ibrahim.” [Hadits shahih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no. 4371]

Orang-orang shalih diberi pakaian yang mulia. Orang-orang yang thalih (suka berbuat buruk) akan diberi pakaian ter bercampur dengan tembaga cair serta mantel yang mengandung penyakit kudis.” Hal ini sebagaimana dalam hadits riwayat Imam Muslim dari sahabat Abul Malik Al-Asy’ari.

Setiap orang diberi pakaian sesuai dengan amalnya. Dibangitkan menuju bumi mahsyar, bumi yang berbeda, bumi yang telah diganti bukan bumi kita saat ini.

Allah Ta’ala berfirman,

يَوْمَ تُبَدَّلُ الْأَرْضُ غَيْرَ الْأَرْضِ وَالسَّمَاوَاتُ ۖ وَبَرَزُوا لِلَّهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ

(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan meraka semuanya (di padang Mahsyar) berkumpul menghadap ke hadirat Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa. [Ibrahim: 48]

Manusia dikumpulkan ke Padang Mahsyar dalam keadaan berbeda-beda. Rasulullah ﷺ bersabda,

إِنَّكُمْ تُحْشَرُوْنَ رِجَالاً وَرُكْبَانًا وَتُجَرُّوْنَ عَلَى وُجُوْهِكُمْ

”Sesungguhnya kalian akan dikumpulkan (di hari kiamat di Mahsyar) ada yang dengan berjalan, dan ada yang dengan berkendaraan, ada pula yang diseret di atas wajah-wajah kalian.” [Hadits riwayat at-Tirmidzi, dan dia berkata, “Hadits hasan.” ]

Abu Said al-Khudri radhiyallahu ‘anhu mengatakan bahwa ada seseorang berkata kepada Rasulullah ﷺ,

يَا رَسُولَ اللهِ كَيْفَ يُحْشَرُ الْكَافِرُ عَلَى وَجْهِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ؟ قَالَ: أَلَيْسَ الَّذِي أَمْشَاهُ عَلَى رِجْلَيْهِ فِي الدُّنْيَا قَادِرًا عَلَى أَنْ يُمْشِيَهُ عَلَى وَجْهِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ؟!

”Wahai Rasulullah, bagaimana orang kafir nanti digiring di atas wajah mereka pada hari Kiamat?” Rasulullah ﷺ menjawab, “Bukankah Tuhan yang telah membuat orang kafir tersebut berjalan di atas kedua kakinya di dunia, berkuasa untuk membuatnya berjalan di atas wajahnya pada hari Kiamat?!”

Qatadah mengatakan, “Benar, demi kemuliaan Rabb kami.” [Hadits riwayat al-Bukhari, no. 6042 dan Muslim, no. 5020]

Daftar Judul Khutbah Jumat Terbaru

Doa Penutup

Demikian tadi khutbah tentang hari kiamat yang bisa kami sampaikan. Semoga bisa menjadi pengingat bagi kita semua agar senantiasa bersiap – siap untuk berbekal demi kehidupan abadi di akhirat nanti dan tidak menghadapi kesulitan hidup yang tak tertanggungkan di hari kebangkitan kelak.

Marilah kita berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala,

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَبِيْرًا.

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ بِأَسْمَائِكَ اْلحُسْنَى أَنْ تَأْمَنَنَا يَوْمَ اْلفَزَعِ اْلأَكْبَرِ، اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِمَّنْ يَسْتَظِلُّوْنَ بِظِلِّ عَرْشِكَ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّكَ، اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِمَّنْ يُؤْتُوْنَ صَحَائِفُهُمْ بِأَيْمَانِهِمْ، وَاجْعَلْنَا مِنَ السَّابِقِيْنَ اْلمُقَرَّبِيْنَ، وَأَدْخِلْنَا بِرَحْمَتِكَ جَنَّاتِ النَّعِيْمِ

اللَّهُمَّ اهْدِنَا سُبُلَنَا، اللَّهُمَّ هَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَداً، اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ اْلفُجُوْرِ وَاْلمُنْكَرَاتِ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ السَّلَامَةَ مِنَ اْلمَعَاصِيْ وَاْلآثَامِ

اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا هُدَاةً مُهْتَدِيْنَ، غَيْرَ ضَالِّيْنَ وَلَا مُضِلِّيْنَ، وَانْصُرْنَا عَلَى عَدُوِّنَا يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ

اللَّهُمَّ اقْمَعْ اْليَهُوْدَ وَأَعْوَانَهُمْ، وَدَمِّرْ اْلمُشْرِكِيْنَ وَجُنُوْدَهُمْ وَسُلْطَانَهُمْ، اللَّهُمَّ أَوْرِثْ هَذِهِ اْلأَرْضَ عِبَادَكَ الَّذِيْنَ يَخَافُوْنَكَ، وَيَعْمَلُوْنَ لِنُصْرَةِ دِيْنِكَ، وَارْفَعْ رَايَةَ السُّنَّةِ وَأَهْلِهَا، اللَّهُمَّ إِنَا نَسْأَلُكَ أَنْ تَجْعَلَنَا مِنَ السُّعَدَاءِ فِيْ الدُّنْيَا وَفِيْ اْلآخِرَةِ

عِبَادَ اللهِ

إِنَّ اللّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاء ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاء وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

فَاذْكُرُوْا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ

وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ


[i] Syarah Ushulul Iman, Syaikh Fauzan bin Shalih Al-Fauzan, 1430 H / 2009 M, cetakan pertama, hlm. 112.

[ii] https://dorar.net/hadith/sharh/110377

[iii] https://almunajjid.com/speeches/lessons/399

[iv] https://almunajjid.com/speeches/lessons/399

Baca Juga Tentang Khutbah Jum’at:
– Khutbah Jum’at Singkat Terbaru
– Khutbah Jumat Sakaratul Maut