Khutbah Pertama
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا وَرَسُوْلِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى ا للهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَتَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا ، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ
Lebah Hewan Ajaib Dalam Quran dan Sunnah
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Pada kesempatan khutbah kali ini, kami ingin mengulas hewan serangga ajaib yang akrab dengan manusia, yaitu lebah. Lebah telah ada selama berabad-abad dan terus digunakan dalam berbagai kitab suci agama untuk menggambarkan serangkaian kualitas atau sifat tertentu yang menunjukkan hamba Tuhan yang ideal.
Lebah cukup menarik, pasti ada banyak hal yang bisa dipelajari dari serangga kecil ini. Bahkan, dalam Al-Quran, ada satu surat yang disebut dengan An-Nahl. Ini secara harfiah diterjemahkan menjadi ‘Lebah’. Surat An-Nahl ini surat nomor yang ke 16.
Tanpa bermaksud untuk menghubung-hubungkan, sebagai informasi, lebah betina memiliki 16 pasang kromosom, sedangkan lebah jantan memiliki 16 kromosom yang ditetaskan dari telur yang tidak dibuahi.
Fenomena di balik kelahiran lebah jantan tanpa pembuahan dari pejantan ini sangat mirip dengan bagaimana Nabi Isa dilahirkan ke dunia ini.
Lebah bisa dikatakan sebagai keajaiban dari Allah; cara mereka berfungsi dan bagaimana mereka berperilaku, harus dijadikan contoh. Kaum Muslimin diperintahkan untuk belajar dari makhluk-makhluk yang luar biasa ini.
Lebah Dalam Al Quran
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Ada dua ayat dalam Al-Quran yang berbicara tentang lebah, yaitu dalam surat An-Nahl ayat 68-69. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
وَاَوْحٰى رَبُّكَ اِلَى النَّحْلِ اَنِ اتَّخِذِيْ مِنَ الْجِبَالِ بُيُوْتًا وَّمِنَ الشَّجَرِ وَمِمَّا يَعْرِشُوْنَۙ – ٦٨
Dan Tuhanmu mengilhamkan kepada lebah, “Buatlah sarang di gunung-gunung, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia,
ثُمَّ كُلِيْ مِنْ كُلِّ الثَّمَرٰتِ فَاسْلُكِيْ سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلًاۗ يَخْرُجُ مِنْ بُطُوْنِهَا شَرَابٌ مُّخْتَلِفٌ اَلْوَانُهٗ ۖفِيْهِ شِفَاۤءٌ لِّلنَّاسِۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ – ٦٩
kemudian makanlah dari segala (macam) buah-buahan lalu tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu).” Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berpikir.
Hadits Nabi Tentang Lebah
Adapun hadits Nabi ﷺ tentang lebah sebagaimana terdapat di dalam Musnad Imam Ahmad dari Abdullah bin Amr, Rasulullah ﷺ bersabda,
“وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ إِنَّ مَثَلَ الْمُؤْمِنِ لَكَمَثَلِ النَّحْلَةِ أَكَلَتْ طَيِّبًا وَوَضَعَتْ طَيِّبًا وَوَقَعَتْ فَلَمْ تَكْسِر ولم تُفْسِدْ”.
صححه الشيخ أحمد شاكر والشيخ الألباني
“Demi Allah yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya! Sesungguhnya perumpamaan seorang mukmin benar-benar sebagaimana lebah. Lebah itu memakan yang baik, dan mengeluarkan yang baik dan bila hinggap pada sesuatu ia tidak mematahkan dan tidak merusak.”
[Syaikh Ahmad Syakir dan Syaikh Al-Albani menyatakannya sebagai hadits shahih][i]
Pelajaran Penting dari Hewan Lebah
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Bila Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menyebut tentang keutamaan lebah ini dalam firman-Nya, bahkan menjadikannya sebagai nama surat, kemudian Rasul-Nya ﷺ juga menegaskan orang mukmin itu bagaikan lebah, lantas apa saja pelajaran yang bisa diambil dari lebah ini?
Di dalam ayat tadi Allah Ta’ala menegaskan:
اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ
“Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berpikir.“
Dengan demikian Allah meminta para hamba-Nya agar memikirkan tentang sifat-sifat dari lebah dan mewujudkan sifat-sifat tersebut dalam kehidupan mereka. Melalui berbagai perilaku lebah, kita bisa mempelajari banyak hal, di antaranya:
- Lebah mempengaruhi kita untuk mendapatkan pengetahuan dan refleksi
Kembali ke ayat tersebut, kita memahami warna dan rasa madu yang mereka hasilkan berbeda-beda tergantung dari sumber nektarnya atau dalam bahasa Indonesia, sari bunganya.
Nektar dari bunga terbaik atau tanaman berbuah. Lebah juga memiliki kemampuan untuk membuat “Royal Jelly” yang secara khusus diberikan kepada ratu dan larvanya yang sedang tumbuh.
Kita, sebagai individu normal, tidak akan dapat menguraikan perilaku lebah tanpa berusaha mempelajarinya dan melakukan penelitian. Dengan demikian, lebah mempengaruhi kita untuk belajar lebih banyak dan merenungkan sifat dan karakteristik mereka.
- Lebah memotivasi kita untuk bekerja sama dengan baik dengan orang lain
Sebagian besar spesies lebah hidup dalam koloni, dan mereka membutuhkan partisipasi setiap anggota untuk membuat koloni berfungsi dengan baik. Lebah pekerja betina meluangkan waktu untuk keluar dari sarang dan mencari makanan.
Pada saat mereka kembali ke sarang, alih-alih menempatkan sari bunga yang dikumpulkan di masing-masing sel mereka sendiri, mereka memilih untuk memberikan sari bunga tersebut dengan memuntahkannya ke rekan kerja mereka.
Proses ini berlangsung hingga sari bunga atau nektar berubah menjadi madu dan mencapai sel sarang lebah. Mereka kemudian mengipasi dengan sayapnya sampai menjadi lengket.
Pada saat sudah siap, mereka menutup sel tersebut dengan tutup lilin agar tetap bersih. Koloni lebah bekerja sebagai sebuah tim, dan setiap anggota diberi suatu peran.
Contoh lain bagaimana lebah bekerja sebagai sebuah tim adalah selama musim dingin, untuk menjaga sarang tetap hangat, mereka mulai mengumpul dan terus bergerak untuk menciptakan panas.
Panas ini membuat ratu tetap hangat, dan sarang mereka dapat dihuni selama cuaca buruk.
Pada kenyataannya, sarang kita adalah rumah kita, dan koloni kita adalah keluarga kita. Tidak peduli apa peran Anda di rumah, setiap anggota memiliki kontribusi berharga untuk memastikan keberhasilan upaya sehari-hari.
Dalam Islam, tujuan akhir dari keluarga Muslim yang khas adalah untuk mencapai janji Allah akan surga abadi. Jika setiap anggota keluarga bertindak sesuai dengan perannya, Anda dapat mencapai apa pun yang diinginkan hati Anda, dengan ijin dari Allah.
- Lebah menunjukkan pada kita cara berkembang dengan menaati satu tuhan, yaitu Allah Ta’ala.
Dalam ayat tersebut, Allah berbicara langsung kepada lebah. Perintah Allah kepada mereka untuk membangun rumah dan membuat madu, mereka taati, dan umat manusia dapat memetik manfaat dari madu manis yang bisa dipakai sebagai obat.
Allah telah menempatkan lebah madu dengan nyaman di bumi untuk melayani kita. Makhluk yang begitu sederhana, namun begitu patuh. Ini adalah yang diinginkan oleh Allah terhadap para hamba-Nya, yaitu agar menjadi abdi-Nya yang setia.
Cara lain untuk melihat ini adalah bagaimana lebah menjanjikan kesetiaan mereka kepada Ratu mereka. Begitu mereka menjadi bagian dari sarang dan koloni tertentu, mereka mendedikasikan hidup mereka untuk kemajuan koloni itu sendiri.
Bahkan, lebah jantan rela mengorbankan nyawanya demi kepentingan koloni.
Seorang Muslim yang taat harus dapat mengikuti ajaran yang telah ditetapkan oleh Allah untuk mencapai keabadian di surga. Dengan mengikuti firman Allah, dan berbuat baik, kita dijanjikan kehidupan abadi bersama-Nya.
- Lebah mengajari kita untuk menjadi murni atau tulus.
Ada fakta menyenangkan, lebah hanya mengumpulkan nektar bunga segar yang belum tersentuh lebah lain. Dengan demikian, ini membuat nektar yang mereka dapatkan berasal dari sumber yang murni. Kesucian dijamin oleh Allah sendiri; itu adalah tugas seorang Muslim untuk tetap seperti itu.
Dengan munculnya generasi yang lebih baru, kami mengamati betapa mudahnya generasi muda Islam saat ini melepaskan kesucian mereka dan melakukan yang haram dengan alasan jauh lebih mudah untuk hidup dengan cara seperti itu, tetapi itu bukanlah jalan Allah.
Hanya melalui sarana halal sajalah mereka akan mampu menjaga sumber keberkahan kita, serta diri mereka sendiri, tetap suci murni di mata mereka.
Sebagai contoh, katakanlah Anda memiliki sebuah restoran. Meskipun Anda tahu berbisnis dengan alkohol adalah haram, Anda tetap melakukannya untuk mendapatkan penghasilan dari bisnis tersebut.
Jika Anda mengikuti ajaran halal Allah yang ketat, Anda akan tahu bahwa tidak ada pahala yang lebih besar dari janji surga, itu tidak akan pernah bisa diganti dengan segala bentuk kekayaan yang mungkin Anda terima di dunia fana ini.
Sebagai manusia, kita punya cacat, dan kita akan menemukan cara untuk membuat alasan. Yang terbaik adalah diingat bahwa alasan tidak akan membawa Anda ke mana-mana dan tidak ada berkah dari harta yang haram yang tidak dapat diganti oleh doa sebanyak apa pun kecuali Anda mau berubah.
Lihatlah metode Anda, dan tanyakan pada diri Anda apakah ini adalah rizki yang ingin Anda terus kejar untuk mendapatkan ridha Allah.
- Lebah membantu kita menjadi lebih efisien
Istilah “lebah sibuk” telah sering digunakan untuk menggambarkan sifat lebah yang sangat menonjol. Majas ini sering digunakan untuk menggambarkan orang yang pekerja keras. Lebah cukup efisien, mereka bekerja cerdas, dan mereka bekerja keras.
Satu sarang lebah dapat memiliki ribuan lebah yang semuanya bekerja sama untuk menyediakan makanan, tempat tinggal, dan perlindungan bagi ratu mereka dan seluruh koloni.
Mereka melakukan perjalanan lebih dari 50.000 mil dan mengunjungi setidaknya satu juta bunga hanya untuk membuat sebotol madu.
Lebah bekerja dalam suatu struktur dan mengikuti pola atau jadwal tertentu. Inilah yang perlu kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Ini bukan hanya tentang bekerja keras. Ini tentang memanfaatkan waktu dan sumber daya Anda sebaik mungkin dan bekerja secara efisien daripada membuang waktu dengan pekerjaan biasa-biasa saja.
Jadwalkan hari Anda dengan baik, buatlah daftar hal-hal yang perlu Anda capai dalam hari itu, dan jangan lupa untuk menambahkan tanggung jawab menjadi seorang Muslim yang baik (taat kepada Allah) dalam daftar Anda.
- Lebah memberi kita saran hubungan
Siapa yang mengira bahwa Anda bisa mendapatkan saran hubungan dari seekor lebah? Namun yang luar biasa, sebagian besar lebah, terutama yang hidup dalam koloni, memiliki hubungan yang sangat baik dengan spesies yang berbeda.
Lebah tidak serakah dan tidak berniat menyakiti makhluk lain. Faktanya, satu-satunya waktu seekor lebah menyengat manusia adalah jika ia merasa sangat terancam.
Lebah hidup dalam hubungan simbiosis dengan tanaman, mereka mengambil nektar, tetapi sebagai imbalannya mereka melakukan penyerbukan.
Hal ini memungkinkan spesies tanaman untuk berkembang. Dengan demikian, mereka dapat mereproduksi secara efisien dengan cara ini.
Pada kenyataannya, kita harus seperti lebah, apakah itu kepada anggota keluarga kita, istri kita, atau orang-orang di masyarakat.
Allah tidak meminta seseorang untuk sepenuhnya tidak mementingkan diri sendiri, tetapi untuk mengetahui kapan harus memberi kembali dan tidak serakah.
Perlakukanlah semua orang di sekitar Anda dengan baik, dan jangan sampai menganggu orang lain dengan apa pun yang Anda lakukan.
- Lebah mempengaruhi kita untuk peduli masyarakat kita
Sarang lebah adalah komunitas yang terorganisir dengan baik. Seperti yang telah kita tetapkan, koloni berfungsi dengan baik karena lebah memainkan peran yang tepat dan bertanggung jawab satu sama lain.
Ratu bertelur, lebah pekerja membersihkan sarang dan membuat madu, dan lebah jantan melindungi sarang.
Allah mengajarkan lebah menari untuk menunjukkan kepada sesama lebah tentang lokasi bunga agar mereka dapat mengikutinya.
Lebah madu tidak bisa hidup sendiri. Mereka perlu bersama lebah lain untuk berkembang.
Sama seperti manusia, kita harus dapat mengambil tanggung jawab dan bekerja dengan baik dengan orang lain dalam komunitas kita untuk hidup harmonis dalam masyarakat. Kedengarannya mudah namun kenyataannya tidak mudah.
Orang-orang terus-menerus mengejar kekayaan yang membuat mereka egois. Kita melihat ini setiap hari, bagaimana perusahaan besar mengeksploitasi karyawan di tingkat bawah, bagaimana saudara kandung bersaing satu sama lain, dan bagaimana politisi termakan oleh keserakahan.
Kaum Muslimin harus melakukan perannya dan menahan diri agar tidak terpengaruh oleh khayalan-khayalan ini, belajar untuk berbagi berkah, memperhatikan orang lain, dan membantu sesama orang beriman.[ii]
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ, وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا، تَبَارَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا. أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وُرَسُولُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا
اللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى هَذَا النَّبِيِّ اْلكَرِيْمِ وَ عَلَى آلِهِ وَ أَصْحَابِهِ وَ مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ
Seorang Muslim Harus Hidup Seperti Lebah
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Sebagaimana telah kita ketahui, Nabi ﷺ telah menegaskan bahwa seorang mukmin itu sifat-sifatnya seperti lebah. Lebah memang ajaib karena semua sifatnya baik. Demikian pula seorang mukmin.
Dia dituntut untuk seperti lebah, yaitu secara keseluruhan memiliki sifat yang baik. Iman dalam hati seorang mukmin akan menghilangkan keburukan dan mengusir kekejian.
Bila seorang mukmin itu baik, hatinya baik, maka hatinya akan menjadi tempat dari segala kebaikan. Anda akan melihat orang mukmin itu dalam kondisi yang senantiasa baik.
- Mata pencahariannya baik,
- Hartanya dibelanjakan atau keluarkan untuk yang baik.
- Omongannya baik.
- Perbuatannya baik.
- Ibadahnya baik.
- Makanannya baik.
- Minumannya baik.
- Pakaiannya baik,
Bila demikian halnya, besok pada Hari Pembalasan, orang-orang mukmin berhak mendapatkan ucapan selamat dari malaikat sebagaimana yang diberitakan di dalam al-Quran,
وَسِيْقَ الَّذِيْنَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ اِلَى الْجَنَّةِ زُمَرًا ۗحَتّٰىٓ اِذَا جَاۤءُوْهَا وَفُتِحَتْ اَبْوَابُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَا سَلٰمٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فَادْخُلُوْهَا خٰلِدِيْنَ – ٧٣
Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya diantar ke dalam surga secara berombongan. Sehingga apabila mereka sampai kepadanya (surga) dan pintu-pintunya telah dibukakan, penjaga-penjaganya berkata kepada mereka, “Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu, berbahagialah kamu! Maka masuklah, kamu kekal di dalamnya.” [Az-Zumar: 73]
Surga adalah tempat yang baik dan disiapkan bagi orang-orang yang baik. [iii]
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
وَقِيْلَ لِلَّذِيْنَ اتَّقَوْا مَاذَآ اَنْزَلَ رَبُّكُمْ ۗقَالُوْا خَيْرًا ۚلِلَّذِيْنَ اَحْسَنُوْا فِيْ هٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ ۗوَلَدَارُ الْاٰخِرَةِ خَيْرٌ ۗوَلَنِعْمَ دَارُ الْمُتَّقِيْنَۙ – ٣٠
Dan kemudian dikatakan kepada orang yang bertakwa, “Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?” Mereka menjawab, “Kebaikan.” Bagi orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (balasan) yang baik. Dan sesungguhnya negeri akhirat pasti lebih baik. Dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa,
(yaitu) surga-surga ‘Adn yang mereka masuki, mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam (surga) itu mereka mendapat segala apa yang diinginkan. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang yang bertakwa,
جَنّٰتُ عَدْنٍ يَّدْخُلُوْنَهَا تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ لَهُمْ فِيْهَا مَا يَشَاۤءُوْنَ ۗ كَذٰلِكَ يَجْزِى اللّٰهُ الْمُتَّقِيْنَۙ – ٣١
الَّذِيْنَ تَتَوَفّٰىهُمُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ طَيِّبِيْنَ ۙيَقُوْلُوْنَ سَلٰمٌ عَلَيْكُمُ ادْخُلُوا الْجَنَّةَ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ – ٣٢
(yaitu) orang yang ketika diwafatkan oleh para malaikat dalam keadaan baik, mereka (para malaikat) mengatakan (kepada mereka), “Salamun ‘alaikum, masuklah ke dalam surga karena apa yang telah kamu kerjakan.” [An-Nahl: 30-32]
Doa Penutup
Demikianlah khutbah tentang lebah yang bisa kami sampaikan. Semoga bermanfaat. Marilah kita akhiri dengan berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
الَّلهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَعَلَى خُلَفَائِهِ الرَّاشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّيْنَ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَمَنْ سَارَ عَلَى نَهْجِهِمْ وَطَرِيْقَتِهِمْ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ أَنَّا نَشْهَدُ أَنَّكَ أَنْتَ اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ الأَحَدُ الصَّمَدُ الَّذِى لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْإِيْمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلًّا لِلَّذِيْنَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا
اللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا، وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلَامِ، وَنَجِّنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ، وَجَنِّبْنَا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَبَارِكْ لَنَا فِي أَسْمَاعِنَا، وَأَبْصَارِنَا، وَقُلُوبِنَا، وَأَزْوَاجِنَا، وَذُرِّيَّاتِنَا، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ، وَاجْعَلْنَا شَاكِرِينَ لِنِعَمِكَ مُثْنِينَ بِهَا عَلَيْكَ، قَابِلِينَ لَهَا، وَأَتِمِمْهَا عَلَيْنَا
اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا، اَللَّهُمَّ وَفِّقْهُمْ لِمَا فِيْهِ صَلَاحُهُمْ وَصَلَاحُ اْلإِسْلَامِ وَالْمُسْلِمِيْنَ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
[i]https://www.islamweb.net/ar/article/204790/%D9%85%D8%AB%D9%84%D8%A7%D9%84%D9%85%D8%A4%D9%85%D9%86-%D9%85%D8%AB%D9%84-%D8%A7%D9%84%D9%86%D8%AD%D9%84%D8%A9-
[ii] https://schoolofbees.com/the-mythology-and-symbolism-of-bees-in-islam/
[iii]https://www.islamweb.net/ar/article/204790/%D9%85%D8%AB%D9%84%D8%A7%D9%84%D9%85%D8%A4%D9%85%D9%86-%D9%85%D8%AB%D9%84-%D8%A7%D9%84%D9%86%D8%AD%D9%84%D8%A9-
Baca Juga Tentang Khutbah Jum’at:
– Materi Khutbah Jumat Singkat Padat
– Khutbah Jumat Tentang Ikhlas