Arti InnaalillaahiWaInnaailaihirojiun Tulisan Arab Yang Benar

Ungkapan ini “Innaalillaahiwainnaailaihirooji’uun” sering sekali kita dengar. Terutama saat ada pengumuman tentang seorang muslim yang telah meninggal dunia.

Walaupun sebenarnya ungkapan tersebut bersifat umum untuk setiap musibah yang menimpa seorang Muslim bukan hanya dibaca ketika terjadi musibah kematian.

Tulisan ini akan mengupas tentang kalimat istirja’ ini baik dari segi pengertiannya, dali-dalil yang melandasinya, artinya dan tulisannya baik dalam bahasa arab maupun latin. Demikian pula dibahas tentang hukumnya dan kapan dibacanya.

Arti Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji’uun

Arti Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji’uun adalah ‘Sesungguhnya kami milik Allah dan sesungguhnya kepada Allah-lah kami akan kembali.’

Lafadz Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji’uun diambil dari firman Allah Ta’ala berikut ini:

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ. الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.

(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun” ‘Sesungguhnya kami milik Allah dan sesungguhnya kepada Allah-lah kami akan kembali.’ [Al-Baqarah: 155-156]

Jadi ungkapan Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji’uun artinya adalah ‘Sesungguhnya kami milik Allah dan sesungguhnya kepada Allah-lah kami akan kembali.”

Tulisan Innaalillaahiwainnaailaihirooji’uun Arab & Latin

Berikut ini tulisan dari doa yang dikenal dengan istilah istirja’ tersebut dalam bahasa Arab dan Latin untuk membantu bagi siapa saja yang perlu untuk memahaminya dengan lengkap.

Tulisan Arab Standar, Latin, & Terjemah

Yang kami maksud dengan tulisan Arab standar adalah yang disebutkan di dalam Al-Quran.

Arab:

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

Latin:

INNAA LILLAAHI WA INAA ILAIHI ROOJI’UUN

Arti:

Sesungguhnya kami milik Allah dan sesungguhnya kepada Allah-lah kami akan kembali.

Tulisan Arab Lengkap

Yang kami maksud dengan tulisan Arab lengkap adalah yang bersumber dari hadits Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.

Arab:

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ. اللَّهُمَّ أَجِرْنِي فِي مُصِيبَتِي وأَخْلِفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا

Latin:

INNAA LILLAAHI WA INNAA ILAIHI ROOJI’UUN. ALLOHUMA’JURNII FII MUSHIIBATII WA AKHLIF LII KHOIRON MINHAA.”

Arti:

Sesungguhnya kami milik Allah dan sesungguhnya kepada Allah-lah kami akan kembali. Ya Allah, Berilah hamba pahala dari musibah yang menimpa hamba ini dan berikanlah ganti kepada hamba yang lebih baik dari musibah tersebut.”

Hukum Ucapan Innaa Lillaahi Wainnaa Ilaihi Rooji’uun

Hukum Ucapan Innaa Lillaahi Wainnaa Ilaihi Rooji’uun Ketika Mendapat Musibah

Dalam fatwa yang dikeluarkan oleh Markazul Fatwa Qatar disebutkan bahwa hukum istirja’ (Ucapan Innaa Lillaahi Wainnaa Ilaihi Rooji’uun) ketika tertimpa musibah apa pun adalah sunnah.

Ia merupakan ibadah yang menjadi sarana bagi seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada Allah Tabaroka wa Ta’ala.

Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ. الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ. أُولَٰئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.

(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”.

Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. [Al-Baqarah: 155-157]

Dan sebagaimana dalam hadits Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha,

وَعَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” مَا مِنْ مُسْلِمٍ تُصِيبُهُ مُصِيبَةٌ فَيَقُولُ مَا أَمَرَهُ اللَّهُ بِهِ: (إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ) اللَّهُمَّ أَجِرْنِي فِي مُصِيبَتِي وَاخْلُفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا إِلَّا أَخْلَفَ اللَّهُ لَهُ خَيْرًا مِنْهَا “.

Dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, dia berkata,”Rasulullah ﷺ bersabda,”Tidaklah seorang muslim pun yang tertimpa sebuah musibah kemudian dia mengatakan apa yang Allah perintahkan:

(إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ) اللَّهُمَّ أَجِرْنِي فِي مُصِيبَتِي وأَخْلِفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا

Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji’uun. Allahuma’jurnii fii Mushiibatii wa Akhlif lii khoiran minhaa.” (Sesungguhnya kami milik Allah dan sesungguhnya kepada Allah-lah kami akan kembali. Ya Allah. Berilah hamba pahala dari musibah yang menimpa hamba ini dan berikanlah ganti kepada hamba yang lebih baik darinya.” kecuali Allah akan memberinya pahala dalam musibahnya dan mengganti untuknya dengan yang lebih baik dari musibah tersebut.” [i]

Keutamaan Membaca Innaa Lillaahi Wa Innaa Ilaihi Rooji’uun

Keutamaan Membaca Innaa Lillaahi Wa Innaa Ilaihi Rooji’uun Ketika Musibah Kematian

Membaca istirja’ saat tertimpa musibah merupakan sunnah yang memiliki keutamaan yang agung, yaitu:

  1. Orang yang sabar saat tertimpa musibah dan diiringi dengan membaca istirja’ maka akan mendapatkan shalawat, rahmat dan hidayah dari Allah Ta’ala.

Hal ini sebagaimana dalam firman Allah Ta’ala,

وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ. الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ. أُولَٰئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ

Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.

(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”.

Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. [Al-Baqarah: 155-157]

  1.  Mendapatkan ganti yang lebih baik dari musibah yang menimpanya.

Hal ini sebagaimana dalam hadits dari Ummu Salamah Ummul Mukminin radhiyallahu ‘anha berikut ini:

وَعَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” مَا مِنْ مُسْلِمٍ تُصِيبُهُ مُصِيبَةٌ فَيَقُولُ مَا أَمَرَهُ اللَّهُ بِهِ: (إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ) اللَّهُمَّ أَجِرْنِي فِي مُصِيبَتِي وَاخْلُفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا إِلَّا أَخْلَفَ اللَّهُ لَهُ خَيْرًا مِنْهَا “. فَلَمَّا مَاتَ أَبُو سَلمَة قَالَت: أَيُّ الْمُسْلِمِينَ خَيْرٌ مِنْ أَبِي سَلَمَةَ؟ أَوَّلُ بَيْتِ هَاجَرَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ إِنِّي قُلْتُهَا فَأَخْلَفَ اللَّهُ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. رَوَاهُ مُسلم

Dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, dia berkata,”Rasulullah ﷺ bersabda,”Tidaklah seorang muslim pun yang tertimpa sebuah musibah kemudian dia mengatakan apa yang Allah perintahkan:

(إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ) اللَّهُمَّ أَجِرْنِي فِي مُصِيبَتِي وأَخْلِفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا

Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji’uun. Allohuma’jurnii fii Mushiibatii wa Akhlif lii khoiron minhaa.” (Sesungguhnya kami milik Allah dan sesungguhnya kepada Allah-lah kami akan kembali. Ya Allah. Berilah hamba pahala dari musibah yang menimpa hamba ini dan berikanlah ganti kepada hamba yang lebih baik darinya.” kecuali Allah akan memberinya pahala dalam musibahnya dan mengganti untuknya dengan yang lebih baik dari musibah tersebut.”

Pada saat Abu Salamah (suami Ummu Salamah) meninggal dunia, dia berkata,”Muslim manakah yang lebih baik dari Abu Salamah?” Keluarga pertama yang berhijrah kepada Rasulullah ﷺ . Kemudian aku benar-benar mengucapkan doa tersebut maka Allah memberikan ganti kepadaku Rasulullah ﷺ . [Hadits riwayat Muslim 918]

Syaikh Alawi bin Abdul Qadir As-Saqqaf mengatakan bahwa hadits ini merupakan pengarahan dan bimbingan nabawi untuk kaum Muslimin agar mereka menyerahkan urusannya kepada Allah ketika bencana menimpa mereka dan agar mereka berlindung kepada daya dan kekuatan Allah Ta’ala. Allah-lah yang menetapkan takdir dan dari sisi-Nya ada ganti.

Dalam hadits ini terdapat pelajaran sebagai berikut:

  1. Perintah untuk bersabar terhadap musibah dan tidak berkeluh kesah.
  2. Menghadap keapda Allah dengan berdoa saat terjadi musibah karena di sisi Allah terdapat ganti bagi musibah tersebut.
  3. Betapa pentingnya melaksanakan perintah Nabi ﷺ meskipun dia tidak mengetahui hikmah dari perintah tersebut.[ii]

Kapan Disunnahkan Membaca Innaalillaahiwainnaailaihirooji’uun

Kapan Disunnahkan Membaca Innaa lillaahi wa innaa ilaihi roojiun

Istirja’ Innaalillaahiwainnaailaihirooji’uun diucapkan saat terjadinya musibah tersebut atau saat mendengar tentang musibah tersebut. Bahkan disyariatkan untuk mengucapkan doa tersebut ketika mengingat sebuah musibah meskipun sudah berlalu dalam waktu lama.[iii]

Perlu diketahui bahwa musibah yang menimpa tidak dibatasi hanya berupa musibah dunia saja atau musibah yang besar saja. Namun musibah ringan seperti tertusuk duri atau bahkan musibah agama yang sebenarnya justru merupakan musibah yang lebih besar dari musibah dunia.

Seorang Muslim tetap disunnahkan untuk mengucapkan doa istirja’ saat tertimpa musibah dunia atau agama, besar atau pun kecil. Contoh musibah agama misalnya melupakan al-Quran, lemah dalam menjalankan sunnah Nabi ﷺ.[iv]

Dalil Ucapan Istirja’ Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun

Dalil Ucapan Istirja' Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun Dalam Quran Sunnah

Dalil-dali tentang disunnahkannya membaca istirja’ saat tertimpa adalah sebagai berikut:

Dalil Istirja’ Dalam Quran

Allah Ta’ala berfirman,

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

أُولَٰئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.

(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”.

Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. [Al-Baqarah: 155-157]

Dalil Istirja’ Dalam Hadits

  • Hadits dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha

وَعَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” مَا مِنْ مُسْلِمٍ تُصِيبُهُ مُصِيبَةٌ فَيَقُولُ مَا أَمَرَهُ اللَّهُ بِهِ: (إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ) اللَّهُمَّ أَجِرْنِي فِي مُصِيبَتِي وَاخْلُفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا إِلَّا أَخْلَفَ اللَّهُ لَهُ خَيْرًا مِنْهَا “. فَلَمَّا مَاتَ أَبُو سَلمَة قَالَت: أَيُّ الْمُسْلِمِينَ خَيْرٌ مِنْ أَبِي سَلَمَةَ؟ أَوَّلُ بَيْتِ هَاجَرَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ إِنِّي قُلْتُهَا فَأَخْلَفَ اللَّهُ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. رَوَاهُ مُسلم

Dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, dia berkata,”Rasulullah ﷺ bersabda,”Tidaklah seorang muslim pun yang tertimpa sebuah musibah kemudian dia mengatakan apa yang Allah perintahkan:

(إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ) اللَّهُمَّ أَجِرْنِي فِي مُصِيبَتِي وأَخْلِفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا

Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji’uun. Allahuma’jurnii fii Mushiibatii wa Akhlif lii khoiran minhaa.” (Sesungguhnya kami milik Allah dan sesungguhnya kepada Allah-lah kami akan kembali. Ya Allah. Berilah hamba pahala dari musibah yang menimpa hamba ini dan berikanlah ganti kepada hamba yang lebih baik darinya.” kecuali Allah akan memberinya pahala dalam musibahnya dan mengganti untuknya dengan yang lebih baik dari musibah tersebut.”

Pada saat Abu Salamah (suami Ummu Salamah) meningal dunia, dia berkata,”Muslim manakah yang lebih baik dari Abu Salamah?” Keluarga pertama yang berhijrah kepada Rasulullah ﷺ kemudian sungguh aku mengucapkan doa tersebut maka Allah memberikan ganti kepadaku Rasulullah ﷺ . [Hadits riwayat Muslim 918][v]

  • Hadits dari Abu Salamah radhiyallahu ‘anhu

عَنْ أَبِي سَلَمَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا أَصَابَ أَحَدَكُمْ مُصِيبَةٌ فَلْيَقُلْ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ عِنْدَكَ احْتَسَبْتُ مُصِيبَتِي فَأْجُرْنِي فِيهَا وَأَبْدِلْنِي مِنْهَا خَيْرًا فَلَمَّا احْتُضِرَ أَبُو سَلَمَةَ قَالَ اللَّهُمَّ اخْلُفْ فِي أَهْلِي خَيْرًا مِنِّي فَلَمَّا قُبِضَ قَالَتْ أُمُّ سَلَمَةَ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ عِنْدَ اللَّهِ احْتَسَبْتُ مُصِيبَتِي فَأْجُرْنِي فِيهَا

Dari Abu Salamah bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian tertimpa musibah hendaknya ia mengucapkan; INNAA LILLAAHI WA INNAA ILAIHI ROOJI’UUN, ALLOOHUMMA ‘INDAKA IHTASABTU MUSHIIBATII, FA`JURNII FIIHAA WA ABDILNII MINHAA KHOIRON

(Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan sesungguhnya kepada-Nya kami akan kembali. Ya Allah, aku mengharapkan pahala musibahku di sisi-Mu maka berilah aku pahala padanya dan berilah aku ganti yang lebih baik darinya).

Tatkala Abu Salamah akan meninggal ia berdoa,” Ya Allah, gantikanlah di dalam keluargaku orang yang lebih baik dariku.”

Lalu ketika Abu Salamah meninggal maka Ummu Salamah berdoa,” INNAA LILLAAHI WA INNAA ILAIHI ROOJI’UUN, ‘INDALLAAHI IHTASABTU MUSHIIBATII, FA`JURNII FIIHAA WA ABDILNII MINHAA KHOIRON

(Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya kepada-Nya lah kami akan kembali. Aku mengharapkan pahala musibahku di sisi Allah, maka berilah aku pahala pada musibah ini dan berilah aku ganti yang lebih baik dari musibah tersebut.).

[Hadits riwayat At- Tirmidzi (3511) dan lafadz ini miliknya, dan Ahmad (16387). Syaikh Al Albani menyatakan sanad hadits ini shahih.][vi]

Tanya Jawab:

Berikut ini pembahasan beberapa pertanyaan terkait masalah istirja’ yang mungkin dibutuhkan oleh sebagian dari kaum Muslimin.

Innalillahi wa innaa ilaihi rojiun Meaning English

inna lillahi wa inna ilayhi raji'un Meaning in english

Arti Doa Istirja’ Innaalillaahi wa inaa ilaihi rooji’uun. Allahuma’jurnii fii Mushiibatii wa Akhlif lii khoiron minhaa” dalam bahasa Inggris adalah sebagai berikut:

We belong to God and to Him do we return ; O God, reward me for my affliction and give me something better than it in exchange for it,’[vii]

Mengapa Innalillahi wa innaa ilaihi rooji’uun disebut Istirja’?

Imam Az-Zamakhsyari saat mentafsirkan ayat berikut ini:

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

أُولَٰئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.

(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”.

Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. [Al-Baqarah: 155-157]

mengatakan, “Kami benar-benar akan menguji kalian dan kami akan menimpakan kepada kalian satu musibah yang menyerupai perlakuan seorang peguji terhadap keadan kalian, apakah kalian akan bersabar dan teguh di atas ketaatan dan menyerah kepada perintah Allah dan hukum-Nya ataukah tidak?

Dengan sesuatu yang sedikit saja dari masing-masing musibah tersebut dan sebagian darinya. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang sabar yang beristirja’ ketika tertimpa bencana karena istirja’ itu adalah تسليم وإذعان. kepasrahan atau kerelaan dan kepatuhan.”[viii]

Dari penjelasan Imam Zamaksyari tentang makna istirja’ tersebut bisa diambil kesimpulan bahwa sebab dinamakan dengan istirja’ karena orang yang tertimpa musibah itu pasrah terhadap keputusan Allah dan takdirnya, menerimanya dengan sepenuh hati dan tetap patuh kepada-Nya meskipun sedang dalam kondisi yang berat. Wallahu a’lam.

Apakah bila lupa hafalan juga membaca istirja’?

Lupa terhadap hafalan quran termasuk musibah. Ia masuk kategori musibah dalam agama. Jadi tetap disunnahkan untuk membaca doa istirja’. Al-Hafizh Ibnu Hajar dalam kitab Fathul Bari berkata,

وَأَخْرَجَ أَبُو عُبَيْدٍ، مِنْ طَرِيقِ الضَّحَّاكِ بْنِ مُزَاحِمٍ مَوْقُوفًا، قَالَ: مَا مِنْ أَحَدٍ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ ثُمَّ نَسِيَهُ، إِلَّا بِذَنْبٍ أَحْدَثَهُ؛ لِأَنَّ اللَّهَ يَقُولُ: وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ. وَنِسْيَانُ الْقُرْآنِ مِنْ أَعْظَمِ الْمَصَائِبِ

“Abu ‘Ubaid meriwayatkan dari jalur Adh-Dhahak bin Muzahim secara mauquf, dia berkata,”Tidak seorang pun yang telah mempelajari al-Quran kemudian melupakannya kecuali karena dosa yang telah dia lakukan, karena Allah Ta’ala berfirman,

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ

“Dan apa saja musibah yang menimpa dirimu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri.” [Asy-Syura: 30]

melupakan al-Quran termasuk dalam kategori musibah yang paling besar.”[ix]

Demikian pembahasan ringkas tentang ucapan istirja’– innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji’uun. Semoga bermanfaat.

Apabila ada kebenaran dalam tulisan ini maka itu dari Allah Ta’ala semata dan bila ada kesalahan dan kekeliruan maka itu dari kami dan dari setan. Semoga Allah Ta’ala berkenan mengampuni segala kesalahan kami.

Tulisan ini pertama kali diunggah pada tanggal 9 Juli 2021


[i]https://www.islamweb.net/ar/fatwa/322951/%D8%A7%D9%84%D8%A7%D8%B3%D8%AA%D8%B1%D8%AC%D8%A7%D8%B9%D8%B9%D9%86%D8%AF%D8%AD%D9%84%D9%88%D9%84%D8%A7%D9%84%D9%85%D8%B5%D9%8A%D8%A8%D8%A9%D8%A7%D9%84%D8%AF%D9%8A%D9%86%D9%8A%D8%A9

[ii] https://www.dorar.net/hadith/sharh/20589

[iii]https://www.islamweb.net/ar/fatwa/109553/%D9%85%D8%A7%D9%87%D9%8A%D8%A9%D8%A7%D9%84%D9%85%D8%B5%D9%8A%D8%A8%D8%A9%D8%8C%D9%88%D9%85%D8%A7%D9%8A%D8%B4%D8%B1%D8%B9%D9%82%D9%88%D9%84%D9%87%D8%B9%D9%86%D8%AF%D9%88%D9%82%D9%88%D8%B9%D9%87%D8%A7

[iv]https://www.islamweb.net/ar/fatwa/322951/%D8%A7%D9%84%D8%A7%D8%B3%D8%AA%D8%B1%D8%AC%D8%A7%D8%B9%D8%B9%D9%86%D8%AF%D8%AD%D9%84%D9%88%D9%84%D8%A7%D9%84%D9%85%D8%B5%D9%8A%D8%A8%D8%A9%D8%A7%D9%84%D8%AF%D9%8A%D9%86%D9%8A%D8%A9

[v] https://www.dorar.net/hadith/sharh/20589

[vi] https://dorar.net/hadith/sharh/40076

[vii] https://sunnah.com/mishkat:1618

[viii] https://tafsir.app/kashaf/2/156

[ix]https://www.islamweb.net/ar/fatwa/322951/%D8%A7%D9%84%D8%A7%D8%B3%D8%AA%D8%B1%D8%AC%D8%A7%D8%B9%D8%B9%D9%86%D8%AF%D8%AD%D9%84%D9%88%D9%84%D8%A7%D9%84%D9%85%D8%B5%D9%8A%D8%A8%D8%A9%D8%A7%D9%84%D8%AF%D9%8A%D9%86%D9%8A%D8%A9

Leave a Comment