Yaumul Jaza secara harfiah berarti hari pembalasan. Hari di saat seluruh umat manusia sejak dari nabi Adam ‘alaihis salam hingga manusia terakhir yang bertemu hari kiamat akan mendapatkan balasan atas seluruh perbuatan yang dia lakukan.
Tulisan berikut ini akan menjelaskan secara ringkas tentang pengertian dari Jaza’ secara syar’i, dalil-dalil yang menunjukan adanya yaumul Jaza’ pada hari kiamat dari al-Quran dan As-Sunnah.
Disertai karakteristik jaza’ yang diterangkan dalam Al-Quran serta kaidah yang terkenal yaitu Al-Jaza’ min jinsil amal atau balasan itu sesuai dengan jenis perbuatan yang telah dilakukan.
Pengertian Yaumul Jaza
Al-Jaza’ adalah ganjaran atas suatu perbuatan. Sedangkan di akhirat Al-jaza’ adalah apa yang Allah siapkan untuk para hamba-Nya baik berupa kenimatan atau siksaan.
Jadi, Yaumul Jaza adalah hari dimana manusia mendapatkan balasan dari amal yang diperbuatnya ketika di dunia.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
لَا يَذُوقُونَ فِيهَا بَرْدًا وَلَا شَرَابًا. إِلَّا حَمِيمًا وَغَسَّاقًا. جَزَاءً وِفَاقًا
“Mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman, selain air yang mendidih dan nanah, sebagai pembalasan yang setimpal.” [An-Naba’: 24-26]
Allah Ta’ala berfirman menerangkan tentang penghuni surga,
لَا يَسْمَعُونَ فِيهَا لَغْوًا وَلَا كِذَّابًا. جَزَاءً مِنْ رَبِّكَ عَطَاءً حِسَابًا
Di dalamnya mereka tidak mendengar perkataan yang sia-sia dan tidak (pula) perkataan dusta.
Sebagai pembalasan dari Tuhanmu dan pemberian yang cukup banyak, [An-Naba’: 35-36][i]
Baca juga: Pengertian Yaumul Hasyr Adalah
Dalil Adanya Yaumul Jaza’ dari Allah
Lafazh al-Jaza’ dengan pecahan katanya di dalam al-Quran itu jumlahnya lebih dari 100 sebagaimana disampaikan oleh Syaikh Jamal Quthb, salah seorang Mufti di Al-Azhar Asy Syarif.[ii]
Sedangkan di dalam hadits juga terdapat banyak riwayat yang menerangkan adanya jaza’.
Dalil Yaumul Jaza dari Al-Quran
Di antara dalil-dalil dalam al-Quran yang menunjukkan adanya Yaumul Jaza’ di akhirat nanti bagi setiap hamba ALlah di dunia ini adalah sebagai berikut:
- An-Najm: 31
وَلِلَّهِ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ لِيَجْزِىَ ٱلَّذِينَ أَسَٰٓـُٔوا۟ بِمَا عَمِلُوا۟ وَيَجْزِىَ ٱلَّذِينَ أَحْسَنُوا۟ بِٱلْحُسْنَى
Dan hanya kepunyaan Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi supaya Dia memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat terhadap apa yang telah mereka kerjakan dan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik (surga).
- Luqman: 33
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ وَاخْشَوْا يَوْمًا لَا يَجْزِي وَالِدٌ عَنْ وَلَدِهِ وَلَا مَوْلُودٌ هُوَ جَازٍ عَنْ وَالِدِهِ شَيْئًا ۚ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ ۖ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلَا يَغُرَّنَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ
Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah.
- Al-An’am: 160
مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا ۖ وَمَنْ جَاءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزَىٰ إِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ
Siapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).
- An-Najm: 39-41
وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنْسَانِ إِلَّا مَا سَعَىٰ.وَأَنَّ سَعْيَهُ سَوْفَ يُرَىٰ. ثُمَّ يُجْزَاهُ الْجَزَاءَ الْأَوْفَىٰ
dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya, dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya). Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna,
- An-Nisa’: 123-124
لَيْسَ بِأَمَانِيِّكُمْ وَلَا أَمَانِيِّ أَهْلِ الْكِتَابِ ۗ مَنْ يَعْمَلْ سُوءًا يُجْزَ بِهِ وَلَا يَجِدْ لَهُ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَلِيًّا وَلَا نَصِيرًا
وَمَنْ يَعْمَلْ مِنَ الصَّالِحَاتِ مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَٰئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ وَلَا يُظْلَمُونَ نَقِيرًا
(Pahala dari Allah) itu bukanlah menurut angan-anganmu yang kosong dan tidak (pula) menurut angan-angan Ahli Kitab. Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu dan ia tidak mendapat pelindung dan tidak (pula) penolong baginya selain dari Allah.
Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikit pun.
masih banyak ayat yang lain yang menjelaskan adanya Yaumul Jaza’ dalam al-Quran. Namun, ini cukup mewakili untuk memberikan pengetahuan dasar kepada kita tentang dalil Yaumul jaza’ dalam al-Quran.
Baca juga: Arti Yaumul Barzakh
Dalil Yaumul Jaza dari Hadits
- Hadits dari Ummul Mukminin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha
ليس أحد يحاسب يوم القيامة إلا هلك فقلت: يا رسول الله، أليس قد قال الله تعالى: {فأما من أوتي كتابه بيمينه فسوف يحاسب حسابا يسيرا} فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إنما ذلك العرض، وليس أحد يناقش الحساب يوم القيامة إلا عذب.
Rasulullah ﷺ bersabda, “Tidak seorang pun yang dihisab pada hari kiamat kecuali dia akan celaka.” Aku (‘Aisyah radhiyallahu ‘anha) berkata, “Bukankah Allah telah berfirman (yang artinya): Adapun orang-orang yang diberikan kitabnya kepada tangan kanannya, maka dia akan dihisab dengan hisab yang ringan.”
Maka Rasulullah ﷺ bersabda, “Itu hanyalah Al-‘Aradh (pemaparan amal perbuatan yang telah dilakukan oleh seorang mukmin), dan tidaklah seseorang dihisab dengan sangat seksama kecuali dia akan diadzab.”
[Hadits riwayat Al-Bukhari, no. 6537, dari ‘Aisyah Ummul Mukminin radhiyallahu ‘anhuma]
- Hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu
إن الله يجمع يوم القيامة الأولين والآخرين في صعيد واحد فيسمعهم الداعي وينفذهم البصر وتدنو الشمس منهم، فيقول: من كان يعبد شيئا فليتبعه فيتبع من كان يعبد الشمس الشمس، ويتبع من كان يعبد القمر القمر، ويتبع من كان يعبد الطواغيت الطواغيت، وتبقى هذه الأمة فيها منافقوها
”Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan pada hari kiamat generasi awal hingga generasi akhir umat manusia di sebuah dataran. Ada penyeru memperdengarkan kepada mereka suatu seruan. Pandangan mereka menjadi terfokus dan matahari mendekat kepada mereka.
Lantas penyeru tadi berkata, “Siapa saja yang beribadah kepada sesuatu maka hendaklah mengikuti sesuatu yang dia sembah tersebut.” Maka, penyembah matahari mengikuti matahari, penyembah bulan mengikuti bulan, penyembah para thaghut mengikuti para thaghut (bisa berupa setan, dukun, setiap yang diibadahi selain Allah, pent) dan di dalam umat ini tetaplah ada orang-orang munafiknya.” [Hadits riwayat Muslim no. 194 dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu]
- Hadits dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma
إن الله يدني المؤمن، فيضع عليه كنفه ويستره، فيقول: أتعرف ذنب كذا، أتعرف ذنب كذا؟ فيقول: نعم أي رب، حتى إذا قرره بذنوبه، ورأى في نفسه أنه هلك، قال: سترتها عليك في الدنيا، وأنا أغفرها لك اليوم، فيعطى كتاب حسناته، وأما الكافر والمنافقون، فيقول الأشهاد: {هؤلاء الذين كذبوا على ربهم ألا لعنة الله على الظالمين}.
”Sesungguhnya Allah akan mendekatkan seorang mukmin, lalu meletakkan tutupnya dan menutupinya, kemudian berkata, “Apakah kamu mengakui dosa ini? Apakah kamu mengenali dosa ini?”
Orang mukmin tersebut berkata, “Ya, wahai Tuhan.”Hingga ketika dia mengakui dosa-dosanya dan berpikir bahwa dirinya akan celaka, Allah berfirman, “Aku telah menutupi dosa-dosamu di dunia dan Aku mengampuni dosa-dosamu pada hari ini.”
Lalu kitab kebaikannya diberikan kepadanya. Adapun orang kafir dan orang munafik, maka berkatalah para saksi, “Mereka itulah orang-orang yang telah mendustakan Tuhan mereka. Maka Laknat Allah – lah atas orang-orang yang zhalim itu.”
[Hadits riwayat Al-Bukhari no. 244 dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma]
Baca juga: Yaumul Hisab
Karakteristik Jaza’ dalam Al-Quran
Siapa saja yang memperhatikan ayat-ayat Allah dengan seksama, akan mendapati bahwa Allah mempersiapkan ganjaran atau jaza’. Hal itu sebagai balasan bagi orang yang telah mukallaf.
Baik berupa pahala atau hukuman atas apa yang mereka lakukan di dunia. Dia akan mendapati bahwa balasan tersebut memiliki beberapa karakteristik.
Hal tersebut akan berbeda dengan semua ganjaran yang merupakan produk pikiran manusia di muka bumi. Yang paling menonjol di antaranya adalah:
1. Keadilan dan kasih sayang
Keduanya merupakan asas dari ganjaran ilahi sebagaimana nampak jelas dari nash-nash al-Quran dan As-Sunnah. Di antara dalil yang menunjukkan hal tersebut adalah:
إِنَّ اللَّهَ لَا يَظْلِمُ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ ۖ وَإِنْ تَكُ حَسَنَةً يُضَاعِفْهَا وَيُؤْتِ مِنْ لَدُنْهُ أَجْرًا عَظِيمًا
Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar. [An-Nisa’: 40]
قُلْ لِمَنْ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ قُلْ لِلَّهِ ۚ كَتَبَ عَلَىٰ نَفْسِهِ الرَّحْمَةَ ۚ لَيَجْمَعَنَّكُمْ إِلَىٰ يَوْمِ الْقِيَامَةِ لَا رَيْبَ فِيهِ ۚ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ
Katakanlah: “Kepunyaan siapakah apa yang ada di langit dan di bumi”. Katakanlah: “Kepunyaan Allah”. Dia telah menetapkan atas Diri-Nya kasih sayang. Dia sungguh akan menghimpun kamu pada hari kiamat yang tidak ada keraguan padanya. Orang-orang yang meragukan dirinya mereka itu tidak beriman. [Al-An’am: 12]
2. Jaza’ itu meliputi segala amal perbuatan.
Allah Ta’ala berfirman,
وَمَا تَكُونُ فِي شَأْنٍ وَمَا تَتْلُو مِنْهُ مِنْ قُرْآنٍ وَلَا تَعْمَلُونَ مِنْ عَمَلٍ إِلَّا كُنَّا عَلَيْكُمْ شُهُودًا إِذْ تُفِيضُونَ فِيهِ ۚ وَمَا يَعْزُبُ عَنْ رَبِّكَ مِنْ مِثْقَالِ ذَرَّةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَلَا أَصْغَرَ مِنْ ذَٰلِكَ وَلَا أَكْبَرَ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ
Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al Quran dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh). [Yunus: 61]
3. Amal adalah sebab diperolehnya jaza’
Allah Ta’ala berfirman,
وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنْسَانِ إِلَّا مَا سَعَىٰ. وَأَنَّ سَعْيَهُ سَوْفَ يُرَىٰ. ثُمَّ يُجْزَاهُ الْجَزَاءَ الْأَوْفَىٰ
dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya,
dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya).
Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna,
[An Najm: 39-41]
لَيْسَ بِأَمَانِيِّكُمْ وَلَا أَمَانِيِّ أَهْلِ الْكِتَابِ ۗ مَنْ يَعْمَلْ سُوءًا يُجْزَ بِهِ وَلَا يَجِدْ لَهُ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَلِيًّا وَلَا نَصِيرًا .وَمَنْ يَعْمَلْ مِنَ الصَّالِحَاتِ مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَٰئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ وَلَا يُظْلَمُونَ نَقِيرًا
(Pahala dari Allah) itu bukanlah menurut angan-anganmu yang kosong dan tidak (pula) menurut angan-angan Ahli Kitab. Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu dan ia tidak mendapat pelindung dan tidak (pula) penolong baginya selain dari Allah.
Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikit pun. [An-Nisa’: 123-124]
4. Jaza’ itu di dunia dan akhirat.
Al-Quran telah menerangkan bahwa jaza’ dari Allah Ta’ala itu di dunia secara garis besar dan balasan di akhirat secara terperinci. Allah Ta’ala berjanji kepada orang yang beramal shalih akan diberikan kehidupan yang baik.
Allah Ta’ala berfirman,
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. [An-Nahl: 97]
Allah Ta’ala berfirman saat mengancam mereka yang memerangi Rasulullah ﷺ dan berusaha untuk menyebarkan kerusakan di bumi, dengan hukuman yang keras di dunia ini,
إِنَّمَا جَزَاءُ الَّذِينَ يُحَارِبُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيَسْعَوْنَ فِي الْأَرْضِ فَسَادًا أَنْ يُقَتَّلُوا أَوْ يُصَلَّبُوا أَوْ تُقَطَّعَ أَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ مِنْ خِلَافٍ أَوْ يُنْفَوْا مِنَ الْأَرْضِ ۚ ذَٰلِكَ لَهُمْ خِزْيٌ فِي الدُّنْيَا ۖ وَلَهُمْ فِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمٌ
Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik, atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya). Yang demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka di dunia, dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar, [Al-Maidah: 33][iii]
Baca juga: Yaumul Mizan
Jaza’ (Balasan) itu Sesuai dengan Amalan dan Dalil-Dalilnya
Manusia akan mendapatkan balasan sesuai dengan perbuatan mereka. Apabila perbuatan baik maka balasannya juga baik. Dan jika buruk, maka balasannya juga buruk.
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Al-Kitab dan As-Sunnah telah menunjukkan pada lebih dari 100 tempat bahwa Al-Jaza’ atau balasan itu sesuai dengan jenis perbuatan yang dilakukan, baik atau pun buruk.
Sebagaimana firman Allah Ta’ala,
جَزَاءً وِفَاقًا
“Sebagai pembalasan yang setimpal.” [An-Naba’: 26]
Memang benar apa yang dikatakan Ibnul Qayyim rahimahullah. Orang yang memperhatikan banyak ayat dan hadits akan mendapati hal itu secara terang dan gamblang. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. [An-Nahl: 97]
dan Allah juga berfirman,
مَنْ عَمِلَ سَيِّئَةً فَلَا يُجْزَىٰ إِلَّا مِثْلَهَا ۖ وَمَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَٰئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ يُرْزَقُونَ فِيهَا بِغَيْرِ حِسَابٍ
Barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka dia tidak akan dibalasi melainkan sebanding dengan kejahatan itu. Dan barangsiapa mengerjakan amal yang saleh baik laki-laki maupun perempuan sedang ia dalam keadaan beriman, maka mereka akan masuk surga, mereka diberi rezeki di dalamnya tanpa hisab.[Ghafir: 40]
Baca juga: Arti Yaumul Baats
Bentuk-Bentuk Jaza (Balasan Amal)
Berikut ini macam-macam bentuk balasan sesuai dengan amal perbuatan yang dilakukan sebagaimana dijelaskan oleh Dr. Mahmud bin Ahmad Ad-Dausari:
1. Jaza’ (balasan) berbuat baik kepada manusia
Setiap perbuatan baik kepada seorang mukmin atau manusia secara umum akan mendapatkan balasan dari Allah. Hal ini sebagaimana dalam hadits berikut:
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ نَـفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُـرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا ، نَـفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُـرْبَةً مِنْ كُـرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَـى مُـعْسِرٍ ، يَسَّـرَ اللهُ عَلَيْهِ فِـي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ، وَمَنْ سَتَـرَ مُسْلِمًـا ، سَتَـرَهُ اللهُ فِـي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ، وَاللهُ فِـي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Nabi ﷺ bersabda, “Siapa saja yang melepaskan satu kesusahan dunia dari seorang Mukmin, maka Allah melepaskan darinya satu kesusahan di hari Kiamat.
Siapa saja yang memudahkan orang yang kesulitan (dalam membayar hutang), maka Allah memudahkannya di dunia dan akhirat.
Siapa saja yang menutupi (aib) seorang Muslim, maka Allah akan menutup (aib)nya di dunia dan akhirat. Allah senantiasa menolong seorang hamba selama hamba tersebut menolong saudaranya. [Hadits riwayat Muslim no. 2699 dan yang lainnya.]
2. Jaza’ (balasan) kebaikan dan keburukan
Setiap amal sholeh bagi diri sendiri atau dosa yang dilakukan maka akan mendapatkan balasan dari Allah. Allah Ta’ala berfirman,
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِنَفْسِهِ وَمَنْ أَسَاءَ فَعَلَيْهَا
Siapa yang mengerjakan amal yang saleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan siapa mengerjakan perbuatan jahat, maka (dosanya) untuk dirinya sendiri. [Fushilat: 46]
مَنْ كَفَرَ فَعَلَيْهِ كُفْرُهُ ۖ وَمَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِأَنْفُسِهِمْ يَمْهَدُونَ
Siapa yang kafir maka dia sendirilah yang menanggung (akibat) kekafirannya itu; dan siapa yang beramal saleh maka untuk diri mereka sendirilah mereka menyiapkan (tempat yang menyenangkan), [Ar-Rum: 44]
مَنْ يَشْفَعْ شَفَاعَةً حَسَنَةً يَكُنْ لَهُ نَصِيبٌ مِنْهَا وَمَنْ يَشْفَعْ شَفَاعَةً سَيِّئَةً يَكُنْ لَهُ كِفْلٌ مِنْهَا
Siapa yang memberikan syafa’at yang baik, niscaya ia akan memperoleh bahagian (pahala) dari padanya. Dan siapa memberi syafa’at yang buruk, niscaya ia akan memikul bahagian (dosa) dari padanya. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. [An-Nisa’: 85]
مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ خَيْرٌ مِنْهَا وَهُمْ مِنْ فَزَعٍ يَوْمَئِذٍ آمِنُونَ * وَمَنْ جَاءَ بِالسَّيِّئَةِ فَكُبَّتْ وُجُوهُهُمْ فِي النَّارِ هَلْ تُجْزَوْنَ إِلاَّ مَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
Siapa yang membawa kebaikan, maka ia memperoleh (balasan) yang lebih baik dari padanya, sedang mereka itu adalah orang-orang yang aman tenteram dari pada kejutan yang dahsyat pada hari itu.
Dan siapa yang membawa kejahatan, maka disungkurkanlah muka mereka ke dalam neraka. Tiadalah kamu dibalasi, melainkan (setimpal) dengan apa yang dahulu kamu kerjakan. [An-Naml: 89-90]
3. Jaza’ (balasan) menyakiti manusia
Menyakiti seorang muslim baik dengan membuka aib, mencari-cari kesalahan atau hal lainnya yang dapat menyakiti orang lain akan mendapat balasan Allah di akhirat.
Hal ini sebagaimana dalam hadits dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah bersabda,
..مَنْ تَتَبَّعَ عَوْرَةَ أَخِيهِ الْمُسْلِمِ تَتَبَّعَ اللَّهُ عَوْرَتَهُ وَمَنْ تَتَبَّعَ اللَّهُ عَوْرَتَهُ يَفْضَحْهُ وَلَوْ فِي جَوْفِ رَحْلِهِ
“Siapa saja yang mencari-cari aib saudaranya sesama Muslim niscaya Allah akan mencari-cari aibnya dan siapa saja yang dicari-cari aibnya oleh Allah niscaya Allah akan membongkar aibnya meskipun di dalam rumahnya sendiri.” [Hadits riwayat At-Tirmidzi no. 1995]
مَنْ لاَ يَرْحَمُ لاَ يُرْحَمُ
Siapa yang tidak mengasihi maka ia tidak akan dikasihi. [Hadits riwayat Al-Bukhari, no. 5538]
4. Jaza’ (balasan) membela kaum Muslimin
Pembelaan seorang muslim terhadap muslim lainnya akan dibalas Allah. Bentuk balasannya pun akan sangat beragam.
Hal ini sebagaimana sabda nabi dari Abu Thalhah bin Sahl Al-Anshari. Dia berkata, “Rasulullah ﷺ bersabda
وَمَا مِنْ امْرِئٍ يَنْصُرُ امْرَأً مُسْلِمًا فِي مَوْطِنٍ يُنْتَقَصُ فِيهِ مِنْ عِرْضِهِ وَيُنْتَهَكُ فِيهِ مِنْ حُرْمَتِهِ إِلَّا نَصَرَهُ اللَّهُ فِي مَوْطِنٍ يُحِبُّ فِيهِ نُصْرَتَهُ
Siapa saja yang menolong seorang muslim di satu tempat yang disana dia direndahkan kehormatannya dan dirusak harga dirinya, kecuali Allah pasti akan menolongnya di sebuah tempat yang di sana dia suka untuk mendapat pertolongan.” [Hadits riwayat Ahmad/15773]
5. Jaza’ (balasan) dzikrullah dan taqarrub kepada-Nya
Segala Bentuk mendekat diri kepada Allah baik dengan dzikir atau dengan amal sholeh lainnya akan mendapat balasan Allah.
Allah Ta’ala berfirman,
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ
Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, [Al-Baqarah: 152]
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلَإٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلَإٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ بِشِبْرٍ تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا وَإِنْ أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً
Dari Abu Hurairah radliyallahu’anhu, dia berkata, “Nabi ﷺ bersabda, “Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku kepada-Ku, dan Aku selalu bersamanya jika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam dirinya, maka Aku mengingatnya dalam diri-Ku.
Dan jika ia mengingat-Ku dalam suatu perkumpulan, maka Aku mengingatnya dalam perkumpulan yang lebih baik daripada mereka. Jika ia mendekatkan diri kepada-Ku sejengkal, maka Aku mendekatkan diri kepadanya sehasta, dan jika ia mendekatkan diri kepada-Ku sehasta, Aku mendekatkan diri kepadanya sedepa, jika ia mendatangi-Ku dengan berjalan, maka Aku mendatanginya dengan berlari.” [Hadits riwayat Muslim no. 4851]
6. Jaza’ (balasan) tauhid dan syirik
Sebagai balasan atas tauhid atau perbuatan syirik yang dilakukan, setiap manusia akan diperintah untuk mengikuti apa yang disembah.
Rasulullah ﷺ bersabda,
يَجْمَعُ اللَّهُ النَّاسَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيَقُولُ مَنْ كَانَ يَعْبُدُ شَيْئًا فَلْيَتَّبِعْهُ فَيَتَّبِعُ مَنْ كَانَ يَعْبُدُ الشَّمْسَ الشَّمْسَ وَيَتَّبِعُ مَنْ كَانَ يَعْبُدُ الْقَمَرَ الْقَمَرَ وَيَتَّبِعُ مَنْ كَانَ يَعْبُدُ الطَّوَاغِيتَ الطَّوَاغِيتَ وَتَبْقَى هَذِهِ الْأُمَّةُ فِيهَا مُنَافِقُوهَا
Allah akan mengumpulkan manusia pada hari kiamat seraya berkata; ‘Barangsiapa yang menyembah sesuatu, hendaklah dia mengikuti sesuatu tersebut, barangsiapa menyembah matahari, maka hendaklah ia mengikuti matahari, barangsiapa menyembah bulan, maka hendaklah ia mengikuti bulan dan barangsiapa menyembah thaghut, maka hendaklah ia mengikuti thaghut, dan tersisalah ummat ini yang di dalamnya masih terdapat orang-orang munafiknya. [Hadits riwayat Muslim 267]
7. Jaza’ (balasan) infaq dan pengorbanan
Allah akan membalas infaq dan pengorbanan yang dikeluarkan oleh seorang muslim. Semuanya tidak akan ada yang dikurangi sedikitpun dari apa yang telah dikeluarkan.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ أَنْفِقْ أُنْفِقْ عَلَيْكَ
Dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Allah Azza wa Jalla berfirman, ‘Berinfaklah, maka aku akan berinfak kepadamu.’ [Hadits riwayat Al-Bukhari no. 4316]
8. Jaza’ (balasan) suka untuk bertemu Allah Ta’ala
Rasulullah ﷺ bersabda,
عَنْ أَبِي مُوسَى عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ أَحَبَّ لِقَاءَ اللَّهِ أَحَبَّ اللَّهُ لِقَاءَهُ وَمَنْ كَرِهَ لِقَاءَ اللَّهِ كَرِهَ اللَّهُ لِقَاءَهُ
Dari Abu Musa dari Nabi ﷺ, beliau bersabda, “Siapa yang suka untuk bertemu dengan Allah, Allah juga suka untuk bertemu dengannya. Dan siapa yang benci untuk bertemu dengan Allah, maka Allah pun benci bertemu dengannya.” [Hadits riwayat Al-Bukhari no. 6027]
Dan masih banyak lagi hadits yang menunjukkan benarnya kaidah yang masyhur al-Jaza’ min Jinsil ‘Amal, bahwa balasan itu sesuai dengan jenis perbuatan yang dilakukan oleh seseorang.
Semoga contoh-contoh ini sudah cukup untuk memberikan gambaran yang jelas dan memberikan dorongan kepada kita semuanya agar berusaha sebaik mungkin agar tidak melakukan sesuatu yang merugikan diri kita sendiri baik di dunia dan akhirat.
Apabila ada kebenaran dalam tulisan ini maka itu dari Allah semata dan bila ada kesalahan maka itu dari kami dan setan. Allah dan Rasul-Nya berlepas diri darinya. Semoga Allah berkenan mengampuni segala kesalahan kami.
Tulisan Tentang Yaumul Jaza pertama kali diunggah pada tanggal 6 Juli 2021
[i]https://www.islamweb.net/ar/fatwa/101791/%D9%85%D9%81%D9%87%D9%88%D9%85%D8%A7%D9%84%D8%A8%D8%B9%D8%AB%D9%88%D8%A7%D9%84%D8%AC%D8%B2%D8%A7%D8%A1%D9%84%D8%BA%D8%A9-%D9%88%D8%A7%D8%B5%D8%B7%D9%84%D8%A7%D8%AD%D8%A7
[ii] https://www.shorouknews.com/columns/view.aspx?cdate=28012016&id=82c3f548-cc92-4c30-9bb3-d50cf840a10c