9 Indikator Tanda Baiknya Keislaman Seorang Muslim

Tanda kebaikan keislaman Seorang Muslim ada yang bersifat dhahir dan bathin. Di dalam Islam, kebaikan seseorang dalam menjalankan agamanya memiliki sejumlah indikator yang secara zhahir bisa dilihat.

Tanda zhahir ini dapat menjadi bahan pertimbangan ketika akan bersahabat, menjadikan teman, mencari jodoh, atau keperluan hal lainnya.

Hadits Tentang Kebaikan Islam Seseorang

Di dalam hadits arbain, ada sebuah hadits yang menyebutkan secara langsung tentang kebaikan Islam seseorang. Yakni, meninggalkan hal yang tidak bermanfaat baginya, baik urusan dunia maupun akhirat.

Lafadz hadits tersebut adalah sebagai berikut:

مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيهِ

”Sebagian dari (tanda/ciri) kebaikan Islam seseorang adalah dia meninggalkan apa saja yang tidak bermanfaat bagi dirinya.” (HR. Tirmidzi no. 2317, Ibnu Majah no. 3976. Syaikh Al-Albani menyaatakan hadits ini shahih).

Meski begitu, ternyata ada ayat dan hadits yang memiliki makna serupa. Yakni, ayat dan hadits yang dapat menjadi indikator baiknya Islam seseorang. Berikut kajian selengkapnya.

Indikator Baiknya Islam Seseorang

  1. Meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat bagi dirinya baik di dunia maupun akhirat
  2. Berakhlak mulia
  3. Memperlakukan keluarganya dengan baik
  4. Senantiasa memakmurkan masjid
  5. Mempelajari dan mengajarkan al-Qur’an
  6. Berumur panjang dan bagus amal perbuatannya.
  7. Makhmum qolbi dan berlisan jujur
  8. Bertakwa, kaya dan tersembunyi
  9. Bermanfaat kepada orang lain

Berikut rincian penjelasan tentang 9 indikator dari kebaikan kualitas beragama seorang Muslim.

1. Meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat bagi dirinya baik di dunia maupun akhirat

Indikator Kebaikan Keislaman Seseorang Muslim
Sumber: facebook.com/s.elbokhari

Tanda baiknya keislaman seorang muslim yang pertama disebutkan dalam hadits arbain no 12. Hadits ini adalah hadits yang paling terkenal dan menjadi indikator utama.

Hal ini sebagaimana diterangkan dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda,

مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيهِ

”Sebagian dari (tanda/ciri) kebaikan Islam seseorang adalah dia meninggalkan apa saja yang tidak bermanfaat bagi dirinya.” (HR. Tirmidzi no. 2317, Ibnu Majah no. 3976. Syaikh Al-Albani menyaatakan hadits ini shahih).

2. Berakhlak mulia

Indikator kebaikan islam seorang muslim lainnya adalah memiliki akhlak mulia. Hal Ini berdasarkan hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, ”Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.” [Hadits riwayat At-Tirmidzi di dalam Sunan At-Tirmidzi no 1082. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 284.]

3. Memperlakukan keluarganya dengan baik

Tanda atau ciri kebaikan keislaman seseorang yang ketiga adalah memperlakukan keluarganya dengan baik. Keluargalah yang pertama kali merasakan kebaikannya sebelum orang lain.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda :

وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ خُلُقًا

 “Orang terbaik dari kalian adalah yang paling baik akhlaknya terhadap para istrinya.” [Hadits riwayat At-Tirmidzi di dalam Sunan At-Tirmidzi no 1082. Abu Isa At-Tirmidzi berkata, ”Hadits semakna diriwayatkan dari ‘Aisyah dan Ibnu ‘Abbas.” Dia menambahkan, ”Hadits Abu Hurairah merupakan hadits hasan sahih.”]

4. Senantiasa memakmurkan masjid

Tanda baiknya keislaman seorang muslim yang akan dapat dilihat secara zhahir oleh semua orang adalah senantiasa memakmurkan masjid. Ketika jam sholat digital masjid di rumahnya berbunyi. Kemudian, dia bersegera untuk berangkat ke masjid setelah mendengar adzan.

Hal ini sebagaimana firman Allah Ta’ala:

إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَٰجِدَ ٱللَّهِ مَنْ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ وَأَقَامَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَى ٱلزَّكَوٰةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا ٱللَّهَ ۖ فَعَسَىٰٓ أُو۟لَٰٓئِكَ أَن يَكُونُوا۟ مِنَ ٱلْمُهْتَدِينَ

”Yang memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapa pun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk”. [At-Taubah: 18]

Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda,

إِذَا رَأَيْتُمُ الرَّجُلَ يَعْتَادُ الْمَسَاجِدَ فَاشْهَدُوا لَهُ بِالإِيمَانِ قَالَ اللَّهُ تَعَالَى (إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ) الآيَةَ

”Bila kalian melihat seseorang biasa ke masjid, maka bersaksilah untuknya bahwa ia beriman. Allah Ta’ala berfirman, “Orang yang memakmurkan masjid-masjid Allah adalah orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir.” [ At-Taubah: 18].

[Hadits riwayat Ibnu Majah no. 802, At-Tirmidzi no. 3093. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini dha’if. Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilali menyatakan sanad hadits ini dha’if]

Makna hadits di atas juga ditunjukkan di dalam ayat yang disebut di dalam surat At-Taubah:18 sehingga maknanya tetap benar.

5. Mempelajari dan mengajarkan al-Qur’an

Tanda kebaikan keislaman seorang muslim lainnya adalah menjadi orang terbaik dengan mempelajari al Qur’an dan mengajarkannya. Hal ini termasuk salah satu hal yang dapat dilihat secara dhahir.

Hal ini berdasarkan kepada hadits Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anu:

عَنْ عُثْمَانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ

Dari ‘Utsman radhiyallahu ‘anhu dari Nabi ﷺ , beliau bersabda, ”Orang terbaik di antara kalian adalah orang yang mempelajari al-Quran dan mengajarkannya.” [Hadits riwayat Al-Bukhari no. 4639 Kitab Keutamaan Al-Quran]

6. Berumur panjang dan bagus amal perbuatannya.

Tanda kebaikan keislaman Seorang Muslim
Sumber: https://alislah.ma/

Indikator Tanda Baiknya Keislaman Seorang Muslim lainnya adalah hidup dalam ketaatan. Yakni, umurnya panjang dan amalat perbuatannya baik.

Hal ini berdasarkan hadits Abu Bakrah Nafi’ bin Al-Harits:

أنَّ رجلًا قالَ : يا رسولَ اللَّهِ أيُّ النَّاسِ خيرٌ ؟ قالَ : مَن طالَ عمرُهُ ، وحَسنَ عملُهُ ، قالَ : فأيُّ النَّاسِ شرٌّ ؟ قالَ : مَن طالَ عمرُهُ وساءَ عملُهُ

الراوي : أبو بكرة نفيع بن الحارث | المحدث : الألباني | المصدر : صحيح الترمذي

الصفحة أو الرقم: 2330 | خلاصة حكم المحدث : صحيح [لغيره]

Dari Abu Bakrah Nafi’ bin Al-Harits radhiyallahu ‘anhu, bahwa seorang lelaki berkata,’Wahai rasulullah Manusia seperti apakah yang paling baik? Beliau menjawab, ”Orang yang panjang umurnya dan bagus amal perbuatannya.” Pria tadi bertanya lagi, ”Manusia seperti apakah yang paling buruk?” Beliau menjawab, ”Orang yang panjang umurnya dan buruk amal perbuatannya.”

[Sumber: Shahih At-Tirmidzi no. 2330, menurut Syaikh Al-Albani hadits ini shahih lighairihi.]

7. Makhmum qolbi dan berlisan jujur

Ini merupakan indikator kebaikan keislaman seseorang yang jarang dibahas. Padahal hal ini sangat penting. Hal ini berdasarkan hadits Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhu,

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو، قَالَ: قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -: أَيُّ النَّاسِ أَفْضَلُ؟ قَالَ: “كُلُّ مَخْمُومِ الْقَلْبِ، صَدُوقِ اللِّسَانِ”. قَالُوا: صَدُوقُ اللِّسَانِ نَعْرِفُهُ، فَمَا مَخْمُومُ الْقَلْبِ؟ قَالَ: “هُوَ التَّقِيُّ النَّقِيُّ، لَا إِثْمَ فِيهِ، وَلَا بَغْيَ، وَلَا غِلَّ، وَلَا حَسَدَ” سنن ابن ماجه

]رواه ابن ماجه: 4216، وصححه الألباني في صحيح ابن ماجه: 3397[

Dari Abdullah bin Amr dia berkata, ”Ditanyakan kepada Rasulullah ﷺ manusia seperti apakah yang paling utama?” Rasulullah ﷺ menjawab, ”Setiap Makhmum Qalbi dan berlisan jujur.”

Para sahabat berkata, ”Orang yang berlisan jujur kami telah mengerti, lantas apakah makhmum qalbi itu? Beliau bersabda, ”Orang yang hatinya bertakwa dan bersih tidak ada dosa di dalamnya dan tidak ada kezaliman, tidak ada permusuhan dan kedengkian.”

[Hadits riwayat Ibnu Majah no. 4216 dan al-Albani menshahihkannya di dalam Shahih Ibnu Majah 3397]

8. Bertakwa, kaya dan tersembunyi

Ini merupakan tanda baiknya keislaman seorang muslim yang tidak banyak diketahui, kecuali oleh sedikit orang. Banyak ulama salaf yang memiliki sifat ini.

Ini sebagaimana terdapat di dalam hadits Amir bin Sa’ad bin Abi Waqqash:

عَنْ عَامِرِ بْنِ سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ قَالَ: قال سَعْدُ بْنُ أَبِي وَقَّاصٍ رضي الله عنه … إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ: (“إِنَّ اللهَ يُحِبُّ الْعَبْدَ التَّقِيَّ الْغَنِيَّ الْخَفِيَّ”). (م)- (2965)، الغني الذي يتقي الله، و[(الغني) غنى النفس لا غنى المال، -و- (الخفي) الذي ليس له شهرة ولا يشار إليه بالأصابع]. التنوير شرح الجامع الصغير (3/ 381)، وكأنه غير معروف بين الناس، تقي غني خفي، هذا من خير الناس.

Dari ‘Amir bin Sa’ad bin Abi Waqqash dia berkata, ”Sa’ad bin Abi Waqqash radhiyallahu ‘anhu berkata, ” sesungguhnya aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, ”Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang bertakwa, kaya dan tersembunyi.” [Hadits shahih riwayat Muslim no. 2965]

Syaikh Fuad bin Yusuf Abu Sa’id menjelaskan hadits di atas, ”Orang kaya yang bertakwa kepada Allah dan الْغَنِيَّ “kaya” di sini adalah kekayaan hati bukan harta sedangkan الْخَفِيَّ adalah orang yang tidak terkenal dan tidak ditunjuk dengan jemari manusia (maksudnya tidak menjadi pusat perhatian manusia,pent) [lihat At Tanwir Syarh Al-Jami’ Ash -Shaghir 3/381] seolah orang ini tidak dikenal di antara manusia, bertakwa, kaya dan tersembunyi. Orang semacam ini termasuk manusia yang terbaik.[i]

9. Bermanfaat kepada orang lain

Indikator kebaikan ini dapat dirasakan oleh semua orang. Yakni dengan menjadi manusia yang bermanfaat kepada orang lain.

Ini berdasarkan hadits Jabir bin Abdillah radhiyallahu‘anhu:

– خيرُ الناسِ أنفعُهم للناسِ .

”Manusia yang paling baik adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” [Hadits riwayat Ibnu Hibban di dalam Al-Majruhin 1/ 2; Al-Qudha’i di dalam Musnad Asy-syihab 1234, Lafazh hadits ini milik mereka berdua; dan Ath-Thabrani di dalam Al-Mu’jam al Ausath 5787 dan Al-Albani menghasankan hadits ini.][ii]

Dengan makna yang serupa, manusia yang bermanfaat bagi orang lain adalah salah satu manusia yang paling dicintai Allah.

Demikian penjelasan singkat tentang 9 tanda baiknya kualitas Islam seorang muslim. Semoga pengetahuan ini memberikan dorongan kepada kita semuanya agar berusaha keras untuk menjadi orang-orang yang terbaik di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Tulisan ini pertama kali diunggah pada 30 Oktober 2021

[i] https://www.alukah.net/sharia/0/127972/#ixzz6c950rCoS

[ii] https://www.dorar.net/hadith/sharh/112548

Leave a Comment