Hadits Tentang Buah Labu, Rasul Menyukainya dan Status Hadits Labu

Buah labu merupakan salah satu contoh makanan halalan toyyiban yang disebutkan dalam hadits. Rasulpun juga menyukainya dan memakannya.

Tulisan singkat berikut ini membahas tentang hadits mengenai buah labu, salah satu makanan yang digemari oleh Rasulullah ﷺ . Selain contoh hadits tentang labu, juga disertakan penjelasan status hadits dari segi shahih tidaknya dan kandungan pelajaran dari hadits tersebut menurut ulama.

Hadits Tentang Buah labu

Hadist Buah Labu dari Berbagai Riwayat

1. Hadits Rasul Suka Labu

عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَى مَوْلًى لَهُ خَيَّاطًا فَأُتِيَ بِدُبَّاءٍ فَجَعَلَ يَأْكُلُهُ فَلَمْ أَزَلْ أُحِبُّهُ مُنْذُ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْكُلُهُ

Dari Anas bahwa Rasulullah ﷺ mendatangi seorang penjahit yang pernah menjadi budaknya. Beliau lalu diberi buah labu. Lalu beliau memakannya. Aku senantiasa menyukai labu semenjak aku melihat beliau memakannya.” [Hadits riwayat Al-Bukhari di dalam Shahih Al-Bukhari no. 5433]

2. Hadits Rasul Menyukai Labu

عَنْ إِسْحَاقَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ أَنَّهُ سَمِعَ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ أَنَّ خَيَّاطًا دَعَا النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِطَعَامٍ صَنَعَهُ فَذَهَبْتُ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَرَّبَ خُبْزَ شَعِيرٍ وَمَرَقًا فِيهِ دُبَّاءٌ وَقَدِيدٌ رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَتَبَّعُ الدُّبَّاءَ مِنْ حَوَالَيْ الْقَصْعَةِ فَلَمْ أَزَلْ أُحِبُّ الدُّبَّاءَ بَعْدَ يَوْمِئِذٍ

Dari Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah, ia mendengar Anas bin Malik berkata, ”Seorang tukang jahit mengundang Nabi ﷺ untuk menghadiri jamuan makan yang ia buat. Aku pergi bersama Nabi ﷺ memenuhi undangan tersebut.

Penjahit itu lalu menyodorkan roti gandum dan kuah yang di dalamnya ada labu dan daging yang telah dikeringkan. Aku melihat Nabi ﷺ memilih-milih buah labu di dalam bejana tersebut. Setelah hari itu aku senantiasa menyukai buah labu.” [Hadits riwayat Al-Bukhari di dalam Shahih Al-Bukhari no. 5439]

3. Hadits Tentang Labu Kesukaan Rasulullah

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَتَبَّعُ فِي الصَّحْفَةِ يَعْنِي الدُّبَّاءَ فَلَا أَزَالُ أُحِبُّهُ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ وَقَدْ رُوِيَ هَذَا الْحَدِيثُ مِنْ غَيْرِ وَجْهٍ عَنْ أَنَسٍ وَرُوِيَ أَنَّهُ رَأَى الدُّبَّاءَ بَيْنَ يَدَيْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لَهُ مَا هَذَا قَالَ هَذَا الدُّبَّاءُ نُكَثِّرُ بِهِ طَعَامَنَا

Dari Anas bin Malik ia berkata, ”Aku pernah melihat Rasulullah ﷺ mencari-cari labu di dalam shahfah (piring besar), hingga aku pun menyukainya.”

Abu Isa (Imam At-Tirmidzi) berkata, ”Ini adalah hadits Hasan Shahih. Hadits ini juga telah diriwayatkan oleh lebih dari satu jalur dari Anas. Dan telah diriwayatkan bahwasanya Ia pernah melihat buah labu di hadapan Rasulullah ﷺ, maka ia pun bertanya, ”Apa ini?” Beliau menjawab, ”Ini adalah buah labu. Kami menggunakannnya untuk memperbanyak makanan kami.” [Hadits riwayat At-Tirmidzi, no 1773]

Baca juga: Hadits Tentang Zaitun

Status Hadits Tentang Labu

Status Hadits Tentang Buah Labu Kesukaan Nabi

Status masing -masing hadits di atas adalah sebagai berikut:

  1. Untuk hadits pertama, dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Imam Al-Bukhari rahimahullah telah menyatakannya sebagai hadits shahih di dalam Shahih Al-Bukhari no. 5433.[i]
  2. Untuk hadits kedua yang juga dari jalur Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu telah dinyatakan sebagai hadits shahih oleh Imam Al-Bukhari radhiyallahu ‘anhu dalam Shahih Al-Bukhari no. 5439][ii]
  3. Sedangkan dalam hadits yang keempat Imam Abu Isa At-Tirmidzi rahimahullah sendiri sudah menerangkan bahwa hadits tersebut hasan shahih. Jadi statusnya sudah jelas.

Baca juga: Hadits Tentang Cuka

Kandungan Hadits Tentang Labu

Kandungan dari hadits-hadits di atas adalah sebagai berikut:

  1. Di dalam hadits tersebut dijelaskan bahwa Nabi ﷺ menyukai sebagian jenis makanan.
  2. Siapa saja yang makan karena keluarganya atau temannya, dia bisa makan apa yang dia inginkan dari apa yang dia lihat di tempat hidangan makan, apabila dia tahu bahwa orang-orang yang makan bersamanya tidak membenci hal tersebut.

Namun bila tidak demikian halnya maka hendaknya mengambil makanan yang dekat dengan dirinya.

  1. Di dalam hadits tersebut disyariatkan untuk memperbanyak dan memperluas makanan terutama ketika ada tamu dengan tujuan untuk memuliakan mereka.
  2. Di dalam hadits tersebut ada pelajaran berupa ittiba’ para sahabat (peneladanan para sahabat) terhadap Nabi ﷺ serta menyukai apa yang Nabi ﷺ sukai.[iii]

Mengapa Nabi Suka Labu

Mengapa Nabi Menyukai Buah Labu

Mengenai alasan mengapa Nabi ﷺ menyukai labu, belum kami dapatkan sebuah hadits yang secara tegas menyebutkan alasan tersebut. Demikian pula kami belum berhasil mendapatkan keterangan dari para ulama mengenai alasan mengapa Nabi ﷺ begitu menyukai labu. Wallahu a’lam.

Semoga saja ada di antara para pembaca yang berhasil menemukan keterangan tentang asalan Nabi ﷺ  dari sumber yang bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah.

Demikian ulasan singkat hadits tentang buah labu. Semoga bermanfaat.


[i] https://www.dorar.net/hadith/sharh/1048

[ii] https://www.dorar.net/hadith/sharh/1043

[iii] Lihat: https://www.dorar.net/hadith/sharh/1043 dan https://dorar.net/hadith/sharh/63739

Leave a Comment