Penjelasan Hadits Perpecahan Umat Islam 72 – 73 Golongan

Hadits Perpecahan Umat Islam (hadits iftiraqul ummah) merupakan contoh hadits mutawatir maknawi. Terdapat banyak hadits yang menerangkan tentang akan adanya perpecahan di kalangan umat Islam.

Berikut Penjelasan (hadits iftiraqul ummah) Hadits tentang perpecahan Umat Islam menjadi 72 golongan dan 73 golongan diriwayatkan oleh berbagai riwayat.

Semua golongan tersebut akan masuk neraka kecuali satu saja yaitu Jama’ah atau Al-Firqah an-Najiyah, golongan yang selamat. Golongan ini berada di atas jalan hidup yang dilalui oleh Nabi Muhammad ﷺ dan para sahabatnya.

Hadits Tentang Perpecahan Umat Islam Berbagai Riwayat

Perpecahan umat Islam ini terjadi sepeninggal Rasulullah ﷺ . Dalam hadits-hadits tersebut diberitakan bahwa umat ini akan terpecah menjadi lebih dari 72 golongan dan 73 golongan.

Hadits Perpecahan Umat 73 Golongan

Dalil hadits perpecahan umat 73 golongan iftiraqul ummah brainly
  1. Hadits perpecahan umat Islam riwayat Abu Hurairah

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ افْتَرَقَتْ الْيَهُودُ عَلَى إِحْدَى أَوْ ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِينَ فِرْقَةً وَتَفَرَّقَتْ النَّصَارَى عَلَى إِحْدَى أَوْ ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِينَ فِرْقَةً وَتَفْتَرِقُ أُمَّتِي عَلَى ثَلاثٍ وَسَبْعِينَ فِرْقَةً.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Ia berkata, ”Rasulullah ﷺ bersabda, ”Umat Yahudi terpecah mejadi tujuh puluh satu atau tujuh puluh dua golongan. Umat Nashara terpecah menjadi tujuh puluh satu atau tujuh puluh dua golongan. Dan umatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan.”

[ Hadits riwayat Abu Daud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, al-Hakim, Ahmad, dan lain-lain. Hadits ini dinyatakan shahih oleh At-Tirmidzi, Al-Hakim, Ibnu Taimiyah, As-Suyuthi, Al-Munawi, Asy-Syathibi, Adz-Dzahabi dan Al-Albani]

  1. Hadits perpecahan umat Islam riwayat dari Abu ‘Amir Abdullah bin Luhayyi

عَنْ أَبِي عَامِرٍ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ لُحَيٍّ قَالَ حَجَجْنَا مَعَ مُعَاوِيَةَ بْنِ أَبِي سُفْيَانَ فَلَمَّا قَدِمْنَا مَكَّةَ قَامَ حِينَ صَلَّى صَلَاةَ الظُّهْرِ فَقَالَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ أَهْلَ الْكِتَابَيْنِ افْتَرَقُوا فِي دِينِهِمْ عَلَى ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِينَ مِلَّةً وَإِنَّ هَذِهِ الْأُمَّةَ سَتَفْتَرِقُ عَلَى ثَلَاثٍ وَسَبْعِينَ مِلَّةً يَعْنِي الْأَهْوَاءَ كُلُّهَا فِي النَّارِ إِلَّا وَاحِدَةً وَهِيَ الْجَمَاعَةُ وَإِنَّهُ سَيَخْرُجُ فِي أُمَّتِي أَقْوَامٌ تَجَارَى بِهِمْ تِلْكَ الْأَهْوَاءُ كَمَا يَتَجَارَى الْكَلْبُ بِصَاحِبِهِ لَا يَبْقَى مِنْهُ عِرْقٌ وَلَا مَفْصِلٌ إِلَّا دَخَلَهُ وَاللَّهِ يَا مَعْشَرَ الْعَرَبِ لَئِنْ لَمْ تَقُومُوا بِمَا جَاءَ بِهِ نَبِيُّكُمْ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَغَيْرُكُمْ مِنْ النَّاسِ أَحْرَى أَنْ لَا يَقُومَ بِهِ

Dari Abu ‘Amir Abdullah bin Luhayyi, dia berkata, ”Kami melakukan haji bersama Mu’awiyah bin Abu Sufyan. Ketika kami tiba di Makkah, dia berdiri setelah melakukan shalat zhuhur lalu berkata;

”Rasulullah ﷺ bersabda, ”Sesungguhnya dua ahli kitab (maksudnya, Yahudi dan Nashara) telah terpecah dalam agama mereka menjadi tujuh puluh dua golongan. Dan sungguh umat ini akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan – yaitu ahli ahwa’ (pengikut hawa nafsu).

Semuanya akan masuk neraka kecuali satu, yaitu Jama’ah. Sungguh akan muncul dari kalangan umatku sejumlah orang (dari golongan-golongan tersebut) yang mereka itu mengikuti hawa nafsu (dan bid’ah) sebagaimana menjalarnya penyakit gigitan anjing (rabies) kepada pemiliknya. Tidak ada pembuluh darah maupun tulang sendi (engsel) kecuali dia memasukinya.

Demi Allah, wahai orang-orang Arab, jika kalian tidak melaksanakan apa yang dibawa oleh Nabi kalian ﷺ maka orang-orang selain kalian lebih layak untuk tidak melaksanakannya.”

[Hadits riwayat Ahmad, Abu Dawud, Al-Hakim dan selain mereka. Dinyatakan shahih – atau hasan – oleh Al-Hakim, Adz-Dzhabi, Al-‘Iraqi, Ibnu Hajar, Ibnu Taimiyah dan Al-Albani]

  1. Hadits perpecahan umat Islam riwayat Abdullah bin ‘Amr

وَعَنْ عَبْدِاللَّهِ بن عمرو قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: لَيَأْتِيَنَّ عَلَى أُمَّتِي مَا أَتَى عَلَى بَنِي إِسْرَائِيلَ حَذْوَ النَّعْلِ بِالنَّعْلِ، حَتَّى إِنْ كَانَ مِنْهُمْ مَنْ أَتَى أمَّه علانيةً كان من أُمَّتِي مَنْ يَصْنَعُ ذَلِكَ، وَإِنَّ بَنِي إِسْرَائِيلَ تفرَّقوا على اثنين وَسَبْعِينَ مِلَّةً، وَتَفْتَرِقُ أُمَّتِي عَلَى ثَلَاثٍ وَسَبْعِينَ مِلَّةً، كُلُّهُمْ فِي النَّارِ إِلَّا مِلَّةً وَاحِدَةً، قَالُوا: مَنْ هِيَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: مَا أَنَا عَلَيْهِ وَأَصْحَابِي رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ.

Dari Abdullah bin ‘Amr, ia berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, ”Benar-benar akan terjadi pada umatku apa yang pernah terjadi atas Bani Israil, bagaikan sepasang sandal.

Hingga, jika di antara mereka ada yang menggauli ibunya secara terang-terangan, maka pada umatku pun akan ada orang yang berbuat demikian.

Sesungguhnya Bani Israil telah terpecah menjadi tujuh puluh dua golongan. Semuanya akan masuk neraka, kecuali satu golongan.

Dan umat pun akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan. Mereka semua akan masuk neraka, kecuali satu golongan.”

Para sahabat bertanya, `Siapakah golongan itu, wahai Rasulullah?`Beliau menjawab, ”Mereka yang mengikuti jalan hidupku dan para sahabatku.”

[Hadits riwayat at-Tirmidzi, Al-Ajuri, Al-Lalika`i, dan yang lain. Hadits hasan dengan hadits penguat yang banyak. At-Tirmidzi menyatakannya sebagai hadits hasan. Al-‘Iraqi dan Ibnu Taimiyah menukil darinya dan berhujah dengannya.]

  1. Hadits perpecahan umat Islam riwayat ‘Auf bin Malik Al-Asyja’i

وعَنْ عَوْفِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ افْتَرَقَتْ الْيَهُودُ عَلَى إِحْدَى وَسَبْعِينَ فِرْقَةً فَوَاحِدَةٌ فِي الْجَنَّةِ وَسَبْعُونَ فِي النَّارِ وَافْتَرَقَتْ النَّصَارَى عَلَى ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِينَ فِرْقَةً فَإِحْدَى وَسَبْعُونَ فِي النَّارِ وَوَاحِدَةٌ فِي الْجَنَّةِ وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَتَفْتَرِقَنَّ أُمَّتِي عَلَى ثَلاثٍ وَسَبْعِينَ فِرْقَةً وَاحِدَةٌ فِي الْجَنَّةِ وَثِنْتَانِ وَسَبْعُونَ فِي النَّارِ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ هُمْ قَالَ الْجَمَاعَةُ سنن ابن ماجة رقم 3982

Dari ‘Auf bin Malik, dia berkata, ”Rasulullah ﷺ bersabda, ”Umat Yahudi terpecah menjadi 71 golongan. Satu golongan masuk surga dan 70 golongan masuk neraka.

Dan umat Nashara terpecah menjadi 72 golongan. 71 golongan masuk neraka dan satu golongan masuk surga.

Demi Dzat Yang jiwa Muhammad di tangan-Nya, umatku benar-benar akan terpecah menjadi 73 golongan. Satu golongan masuk surga dan 72 golongan masuk ke dalam neraka.

Ditanyakan, ”Wahai Rasulullah! Siapakah mereka itu?” Rasulullah ﷺ menjawab, ”Jama’ah.”

[Hadits riwayat Ibnu Majah dan Al-Lalikai dan Ibnu Abi ‘Ashim. Syaikh Al-Albani menyebutkan hadits ini di dalam As-Silsilah Ash-Shahihah, juz 3 hal. 480 hadits no. 1492. Dia berkata, ”Hadits ini isnadnya bagus (jayyid).]

  1. Hadits perpecahan umat Islam riwayat dari Abu Umamah

عَنْ أَبِي أُمَامَةَ قَالَ افْتَرَقَتْ بَنُو إِسْرَائِيلَ عَلَى وَاحِدَةٍ وَسَبْعِينَ فِرْقَةً , وَتَزِيدُ هَذِهِ الْأُمَّةُ فِرْقَةً وَاحِدَةً , كُلُّهَا فِي النَّارِ إِلَّا السَّوَادَ الْأَعْظَمَ ; عَلَيْهِمْ مَا حَمَلُوا وَعَلَيْكُمْ مَا حُمِّلْتُمْ , وَإِنْ تُطِيعُوهُ تَهْتَدُوا ; وَمَا عَلَى الرَّسُولِ إِلَّا الْبَلَاغُ , السَّمْعُ وَالطَّاعَةُ خَيْرٌ مِنَ الْفُرْقَةِ وَالْمَعْصِيَةِ فَقَالَ لَهُ رَجُلٌ: يَا أَبَا أُمَامَةَ , أَمِنْ رَأْيِكَ تَقُولُ أَمْ شَيْءٍ سَمِعْتَهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؟ قَالَ: إِنِّي إِذًا لَجَرِيءٌ , قَالَ بَلْ سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَيْرَ مَرَّةٍ وَلَا مَرَّتَيْنِ وَلَا ثَلَاثة

Dari Abu Umamah, dia berkata, ”Bani Israil terpecah menjadi tujuh puluh satu atau tujuh puluh dua golongan.

Sedangkan umat ini (umat Islam), lebih satu golongan dari jumlah tersebut (yaitu 73 golongan). Semuanya masuk neraka, kecuali golongan mayoritas (as-sawadul a`zham.)”

Lalu ada seorang laki-laki bertanya kepadanya, ”Wahai Abi Umamah, apakah ini pendapatmu sendiri atau engkau mendengarnya dari Rasulullah ﷺ?

Dia menjawab, ”Jika ini pendapatku sendiri, berarti aku orang yang benar-benar lancang. Aku mendengarnya dari Rasulullah ﷺ bukan hanya satu, dua atau tiga kali.”

[Hadits riwayat Ibnu Abi Ashim, Al-Lalika`i dan Ath-Thabrani. Dinyatakan hasan oleh Ibnu Abi Ashim dan Al-Haitsami][i]

Hadits Perpecahan Umat 72 Golongan

Hadits Perpecahan Umat 72 Golongan diriwayatkan oleh
  1. Hadits Perpecahan Umat Islam riwayat Anas bin Malik

– إنَّ بني اسرائيلَ افترقتْ على إحدى وسبعين فرقةً ، وإنَّ أمتي ستفترقُ علي اثنتيْنِ وسبعين فرقةً ، كلُّها في النارِ إلا واحدةً وهي الجماعةُ

Dari Anas bin Malik, dia berkata, ”Rasulullah ﷺ bersabda, ”Sesungguhnya Bani Israel telah terpecah menjadi 71 golongan. Dan umatku sungguh akan terpecah menjadi 72 golongan. Seluruhnya masuk ke dalam neraka kecuali satu saja, yaitu Jama’ah.”

[Hadits riwayat Ibnu Majah, Ahmad, Al-Lalikai dan yang lainnya. Al-Albani menyatakannya shahih di dalam Takhrijus sunnah karya Abu ‘Ashim dan menukil tashhih Al-Bushiri terhadap hadits tersebut][ii]

Status Hadits Perpecahan Umat Islam

Status hadits iftiraqul ummah diriwayatkan oleh

Syaikh Abdul Karim bin Abdullah Al-Khudhair mengatakan tentang hadits-hadits iftiraqul ummah tersebut sebagai berikut, “Inilah lima hadits, hadits Muawiyah, hadits Abu Hurairah, Hadits Abdullah bin Amr, hadits Anas bin Malik dan hadits Amr bin ‘Auf.

Hadits-hadits ini diriwayatkan dari banyak jalur yang berbeda-beda. Kebanyakan dari hadits tersebut selamat dari berbagai cacat. Sejumlah hadits yang kondisinya di bawah hadits ini telah dihukumi sebagai hadits mutawatir.

Jadi hadits tersebut tidak ada masalah di dalamnya. Hadits – hadits ini selaras dengan perpecahan umat menjadi 73 golongan meskipun pada khabar yang akhir 72 golongan. Yang dimaksud adalah ukuran bersama di antara hadits-hadits tersebut.

Di sebagian haditsnya ada tambahan yang tidak terdapat pada hadits yang lain. Misalnya pada hadits Anas bin Malik ada kalimat berupa: كلها في النار إلا واحدة “Semuanya di neraka kecuali satu saja” dan ditafsirkan bahwa golongan yang selamat tersebut adalah Jama’ah.

Sebagian orang menyatakan tambahan kalimat tersebut dha’if. Namun Ahli ilmu menyatakan hukumnya shahih. Syaikh Al-Albani rahimahullah menyatakan, “Saya tidak melihat seorang pun ahli hadits di masa lalu (mutaqaddimin) yang melemahkan tambahan ini. Bahkan, Al-Jama’ah telah dishahihkan oleh para ahli hadits tersebut. “[iii]

Syarah Kandungan Hadits Perpecahan Umat Islam

Kandungan hadits yang menjelaskan tentang perpecahan umat islam rumaysho

Syaikh Alawi bin Abdul Qadir As-Saqqaf saat menjelaskan hadits iftiraqul ummah (perpecahan umat) mengatakan sebagai berikut:

“Semua fitnah merupakan sebab dari perpecahan umat manusia dan bergantinya agama mereka. Allah ‘Azza Wa Jalla telah memerintahkan untuk berpegang teguh dengan kitab-Nya dan sunnah Nabi-Nya ﷺ , sehingga seorang Muslim merasa aman dari pengaruh-perngaruh fitnah tersebut.

Dalam hadits ini (yaitu hadits ‘Auf bin Malik dalam hal ini), Nabi ﷺ memperingatkan kita dari perpecahan. Beliau ﷺ mendorong kita untuk tetap teguh di atas al-haq (kebenaran) yang dipegang teguh oleh Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya yang mulia. Nabi ﷺ bersabda,

“افتَرقَتِ اليهودُ” (Yahudi terpecah ) maksudnya terpecah -pecah dalam agama dan keyakinannya.

على إحدى وسَبعين فِرْقةً؛ فواحِدةٌ في الجنَّةِ” (menjadi 71 golongan. Satu golongan masuk surga) yaitu golongan yang mengikuti kebenaran yang Allah turunkan kepada Nabi-Nya, Musa ‘alaihis salam. Golongan tersebut tidak mengubah dan mengganti hukum-hukum Taurat.

وسَبْعون في النَّارِ (dan 70 golongan masuk neraka.) yaitu di luar golongan yang selamat tersebut adalah golongan-golongan yang masuk ke dalam neraka sebagai balasan atas perbuatan mereka mengada-adakan hal baru dalam agama Allah.

Namun tidak ada penjelasan dalam berbagai hadits mengenai apa yang diyakini oleh masing-masing golongan tersebut.

Demikian pula halnya dengan golongan-golongan dari Nashara yang Nabi ﷺ memberitakan tentang mereka dengan sabdanya:

وافتَرقَتِ النَّصارى على ثِنتَين وسَبعين فِرقةً؛ فإحْدى وسَبعون في النَّارِ، وواحدةٌ في الجنَّةِ”

Dan Nashara terpecah menjadi 72 golongan. 71 golongan masuk neraka dan satu golongan masuk surga.

Bertambah satu golongan dibandingkan dengan golongan Yahudi, sebagaimana umat Islam ini juga bertambah satu golongan (dibanding golongan Nashara). Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ :

والَّذي نفسُ محمَّدٍ بيَدِه لتَفتَرِقنَّ أمَّتي على ثلاثٍ وسَبعين فِرقةً؛ واحدةٌ في الجنَّةِ، وثِنتانِ وسَبعون في النَّارِ

Demi Dzat Yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, umatku benar-benar akan terpecah menjadi 73 golongan. Satu golongan masuk surga dan 72 golongan masuk ke dalam neraka.

Nabi ﷺ bersumpah dengan Allah ‘Azza wa Jalla bahwa golongan-golongan yang akan muncul dan terbentuk dalam umat ini adalah orang -orang yang menyelisihi ahlul haq (orang-orang yang berpegang teguh dengan kebenaran) dalam masalah pokok-pokok tauhid dan dalam menilai kebaikan dan keburukan. Balasan mereka adalah neraka.

Para sahabat radhiyallahu ‘anhum bertanya, ”Siapakah mereka itu wahai Rasulullah?”, maksudnya, siapakah golongan yang selamat itu? Maka Nabi ﷺ bersabda,

الْجَمَاعَةُ yaitu, sesungguhnya golongan yang selamat di antara mereka adalah jamaah dari kalangan ahli ilmu dan fikih, dan para mujahidin di jalan Allah dan orang-orang yang memerintahkan kepada yang ma’ruf serta melarang dari yang mungkar.

Mereka itu bersatu pada berpegang teguh terhadap kitab Allah ‘Azza wa jalla, mengikuti jejaknya ﷺ dan sunnahnya dan menjauhi dari berbagai bid’ah serta tahrif dan taghyir (melakukan pengubahan dalam agama).

Dalam hadits ini terdapat sebuah tanda dari sekian bukti kenabian dari Nabi Muhammad ﷺ karena apa yang beliau ﷺ kabarkan itu telah terjadi.[iv]

Baca juga: Hadits Tentang Fitnah Dajjal

Pendapat Ulama Tentang Perpecahan Umat (Iftiraqul Ummah)

Pendapat Ulama Tentang Perpecahan Umat Islam hadits nabi rumaysho brainly

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah saat memberikan penjelasan tentang Umat Nabi Muhammad ﷺ akan terpecah menjadi 73 golongan beliau mengatakan, “Maksudnya adalah umat yang menjawab dakwahnya (umat Islam) bukan umat yang menjadi obyek dakwah.

Karena umat yang menjadi obyek dakwah di dalamnya termasuk Yahudi dan Nasrani dan mereka terpecah belah. Umat Yahudi terpecah menjadi 71 golongan, umat Nasrani terpecah menjadi 72 golongan dan umat ini terpecah menjadi 73 golongan. Semua golongan tersebut menisbatkan diri kepada Islam dan mengikuti Rasulullah ﷺ .

Adapun sabda Nabi ﷺ “semuanya di neraka kecuali satu” itu tidak berarti bahwa semua golongan yang menyimpang itu wajib kekal di neraka. Namun maksudnya adalah perbuatannya termasuk penyebab masuk neraka.

Ketujuh puluh tiga golongan ini apakah saat ini telah ada dan sempurna tujuh puluh tiga ataukah masih ditunggu?

Mayoritas pengkaji hadits ini berkata ia telah ada dan selesai. Mereka yang berkata demikian membagi ahli bid’ah menjadi lima dasar utama. Kemudian dari kelima dasar tersebut lahir cabang-cabang sampai berjumlah tujuh puluh tiga golongan dengan menyisakan satu golongan, yaitu Ahlus sunnah wal Jamaah.

Sebagian ulama mengatakan, “Rasulullah ﷺ tidak secara terbuka menyebutkan golongan-golongan ini. Kita tidak perlu berbicara tentang pembagian bid’ah-bid’ah yang ada saat ini menjadi lima dasar.

Lalu dasar-dasar ini terbagi menjadi cabang-cabang agar hitungannya lengkap. Bahkan terkadang kita menjadikan satu cabang sebagai kelompok tersendiri hanya karena ia menyelisihi dalam satu cabang masalah, karena ia tidak layak dianggap sebagai golongan tersendiri.

Yang lebih baik adalah mengatakan bahwa kelompok – kelompok ini tidak kita ketahui. Akan tetapi kami katakan tanpa ragu bahwa golongan-golongan tersebut menyimpang dari jalan yang lurus.

Ada yang menyimpang jauh. Ada yang menyimpang agak jauh. Dan ada pula yang menyimpang tidak jauh. Kita tidak dituntut untuk membatasinya, karena mungkin saja muncul golongan-golongan yang menisbatkan dirinya kepada umat Islam selain yang dihitung para ulama.

Hal ini sebagaimana yang terjadi, dimana telah muncul golongan-golongan yang menisbatkan dirinya kepada Islam selain golongan-golongan yang dihitung para ulama terdahulu.

Yang jelas, Rasulullah ﷺ mengabarkan bahwa umatnya yaitu umat yang menyambut dakwahnya ini, akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan. Semuanya sesat dan di neraka kecuali satu, yaitu: Jama’ah.

Jama’ah yang bersatu di atas kebenaran dan tidak terpecah-belah. Rasulullah ﷺ bersabda, ”Mereka adalah orang-orang yang berjalan di atas ajaranku pada hari ini dan sahabat-sahabatku.

Mereka adalah Jama’ah yang bersatu di atas syariat Allah. Mereka adalah orang-orang yang melaksanakan pesan Allah,

أَنْ أَقِيمُوا الدِّينَ وَلَا تَتَفَرَّقُوا فِيهِ

yaitu tegakkanlah agama (keimanan dan ketakwaan) dan janganlah kamu berpecah belah di dalamnya. [Asy-Syura: 13]

Mereka tidak berpecah belah namun mereka adalah Jama’ah yang satu.[v]

Artikel Hadits Perpecahan Umat Islam pertama kali diunggah pada 19 Desember 2021


[i] Ahlus Sunnah wal Jama’ah Ma’alim Inthilaqotil Kubro, Muhammad Abdul Hadi Al-Mishri, hal. 34-35.

[ii] Ibid.

[iii] https://shkhudheir.com/lecture/897594266

[iv] https://dorar.net/hadith/sharh/84773

[v] Buku Induk Akidah Islam – Syarah Aqidah Wasithiyah Karya Syaikhul islam Ibnu Taimiyah. Disyarah Syaikh Muhammad bin Shalih Al- Utsaimin, Pustaka Sahifa, hal 922-923.

Leave a Comment