Tulisan singkat berikut ini membahas tentang contoh hadits maudhu’ atau hadits palsu tentang terong yang menyebar di masyarakat. Sebagian masyarakat tidak mengetahui status hadits tersebut sehingga meyakininya.
Artikel tentang hadits palsu tentang terong dan keutamaannya. Banyak hadits yang menjelaskan terong memiliki banyak keutamaan semua palsu. Untuk itulah tulisan ini dibuat dalam rangka memberikan informasi yang benar tentang status hadits-hadits yang menyebutkan tentang keutamaan terong.
Tulisan ini hanya menukil penjelasan dari satu kitab yang berjudul Kasyful Khafa’ wa Muzilu Al-Ilbas ‘Ammasytahara minal Ahadits ‘ala Alsinatinnas. Kitab ini ditulis oleh Al-Mufassir Al-Muhaddits Syaikh Ismail bin Muhammad Al-‘Ajluni, yang wafat tahun 1162 H, sekitar 281 tahun lalu.
Hadits Palsu Tentang Terong dan Artinya
Banyak hadits palsu tentang terong yang menyebar. Berikut beberapa hadits palsu seputar terong:
- Terong berkhasiat sesuai niat orang yang memakannya
- Terong Adalah Obat Dan Tidak Ada Penyakit Di Dalamnya
- Terong Bersaksi Akan Kebenaran Allah, Kenabian Muhammad ﷺ Dan Hak Ali Atas Kepemimpinan
- Terong Adalah Pohon Yang Pertama Kali Beriman Kepada Allah Azza Wa Jalla
Berikut penjelasan lebih rinci tentang penjelasan hadits palsu tentang terong tersebut
Hadits Terong Berkhasiat Sesuai Niat Orang Yang Memakannya
الباذنجان لما أُكل له
”Terong itu berkhasiat sesuai dengan niat orang yang memakannya.”
Penulis kitab Al-Laali’ berkata,”Ini hadits batil, tidak ada asalnya. Orang – orang awam telah mengucapakan hal ini sampai-sampai aku mendengar seseorang berkata,’Hadits ini lebih shahih dari hadits:
ماء زمزم لما شرب له
”Air zam-zam itu khasiatnya sesuai dengan niat orang yang meminumnya.”
Ini jelas kesalahan yang sangat buruk.”
Penulis Al-Maqashid mengatakan,”Hadits batil, tidak ada asalnya, meskipun yang menyandarkannya adalah penulis Tarikh Balkh.” [lihat: kitab Kasyfu al-Khafa’ wa Muzilu al-Ilbas, Imam Ismail bin Muhammad al-‘Ajluni, 1/318][i]
Hadits Terong Adalah Obat Dan Tidak Ada Penyakit Di Dalamnya
الباذنجان شفاء ولا داء فيه
”Terong adalah obat dan tidak ada penyakit di dalamnya.”
Penulis Al-Maqashid mengatakan,”Syaikh kami berkata,’Hadits ini dari riwayat Abu Ali bin Zairik. Hadits ini tidak benar. Dan aku mendengar sebagian Hufadz (pakar hadits) mengatakan,”Ini merupakan hadits buatan orang-orang zindiq.”
An-Naji telah berbicara panjang lebar tentang masalah ini di dalam kitabnya: Qolaidul Marjan Fil Warid kidzban fil Badzinjan. An-Naji mengatakan,”Hadits ini batil, maudhu’ (palsu) dan kedustaan.” [lihat: kitab Kasyfu al-Khafa’ wa Muzilu al-Ilbas, Imam Ismail bin Muhammad al-‘Ajluni, 1/318][ii]
Hadits Terong Bersaksi Akan Kebenaran Allah, Kenabian Muhammad ﷺ Dan Hak Ali Atas Kepemimpinan
Diriwayatkan oleh Ad-Dailami di dalam Al-Firdaus dari Abu Hurairah secara marfu’:
كلوا الباذنجان؛ فإنها شجرة رأيتها في جنة المأوى، شهدت لله بالحق، ولي بالنبوة، ولعليٍّ بالولاية، فمن أكلها على أنها داء كانت داءً، ومن أكلها على أنها دواء كانت دواءً
”Makanlah terong. Sesungguhnya terong itu pohon yang kulihat di surga ‘Adn. Pohon terong itu telah bersaksi akan kebenaran Allah, kenabianku dan kepemimpinan Ali.
Siapa saja yang memakannya dengan keyakinan bahwa ia merupakan penyakit maka ia menjadi penyakit. Dan siapa saja yang memakannya dengan keyakinan bahwa terong itu merupakan obat maka ia menjadi obat.”
Hadits Terong Adalah Pohon Yang Pertama Kali Beriman Kepada Allah Azza Wa Jalla.
Dari Anas secara marfu’:
كلوا الباذنجان وأكثروا منه؛ فإنها أول شجرة آمنت بالله عز وجل
“Makanlah terong dan perbanyaklah makan terong karena terong itu pohon pertama yang beriman kepada Allah Azza wa Jalla.”
An-Naji menukil kedua hadits terakhir di atas di dalam kitabnya Qolaidul Marjan Fil Warid Kidzban fil Badzinjan, kemudian memberikan komentar,”Sejumlah pendusta telah menciptakan kedua hadits tersebut dan mengklaim bahwa Nabi ﷺ dahulu makan terong dan bersabda – dan betapa jauhnya Nabi ﷺ dari hal ini –
“Siapa yang makan terong dengan keyakinan bahwa ia adalah penyakit maka ia menjadi penyakit dan siapa yang memakannya dengan keyakinan bahwa ia merupakan obat maka ia menjadi obat.”
Dan bersabda juga,”Terong adalah sebaik-baik sayuran, karena susunya dan minyaknya dan perbanyaklah (makan terong) karena terong adalah pohon pertama yang beriman kepada Allah. Terong itu membuahkan hikmah, melembabkan otak, menguatkan kandung kemih dan meningkatkan Jimak ( hubungan seksual).”
Syaikh kami mengatakan,”Sebagaimana anda lihat, ini merupakan kebohongan yang diada-adakan. Tidak halal untuk menyebutnya sebagai hadits marfu’ kecuali dalam rangka untuk menyingkap selubungnya dan mengkategorikannya sebagai hadits maudhu’ (palsu).” [Lihat: kitab Kasyfu al-Khafa’ wa Muzilu al-Ilbas, Imam Ismail bin Muhammad al-‘Ajluni, 1/318][iii]
Imam As-Suyuthi rahimahullah mengatakan,”Sesungguhnya hadits terong adalah kedustaan, batil dan maudhu’ berdasarkan ijma’ para imam hadits sebagaimana Ibnul Jauzi telah memperingatkan tentang hal itu, demikian juga dengan adz-Dzahabi dan yang lainnya.” [Kasyful Khafa’, Imam Ismail bin Muhammad Al ‘Ajluni, 1/319][iv]
Demikianlah penjelasan singkat tentang hadits palsu tentang terong yang ternyata merupakan hadits maudhu’ atau palsu, perkataan yang dibuat seseorang lalu diatasnamakan Nabi ﷺ . Wal ‘iyadzu billah. Ini merupakan kejahatan besar dalam Islam.
Bila terdapat kebenaran dalam tulisan ini maka itu dari Allah Ta’ala semata karena rahmat dan karunia-Nya. Dan bila ada kesalahan di dalamnya maka dari kami dan setan. Semoga Allah Ta’ala mengampuni semua kesalahan kami dan kaum Muslimin.
[i] https://al-maktaba.org/book/9576/346
[ii] Ibid.
[iii] Ibid.
[iv] https://al-maktaba.org/book/9576/347#p1