Hadits Ma’ruf adalah sebutan bagi hadits yang kriterianya berkebalikan dengan hadits munkar. Tulisan berikut ini akan mengulas secara singkat tentang pengertian hadits ma’ruf dari segi bahasa dan istilah serta contohnya.
Pengertian Hadits Ma’ruf Adalah
Berikut pengertian hadits ma’ruf secara bahasa dan istilah:
Arti Ma’ruf Secara Bahasa
Secara bahasa kata مَعْروف adalah isim maf’ul dari kata kerja عَرَفَ yang berarti عَلِمَ (memgetahui). [Al-Qamus Al-Muhith][i]
Definisi Hadits Ma’ruf Secara Istilah
Secara istilah, Dr. Sayyid Abdul Majid Al-Ghouri menjelaskan pengertian hadits ma’ruf sebagai berikut:
المعروف هو: ما رواه الثقة مخالفاً لما رواه الضعيف
”Hadits ma’ruf adalah hadits yang diriwayatkan oleh perawi yang tsiqah yang menyelisihi hadits yang diriwayatkan oleh perawi yang dha’if.” [lihat Tadrib Ar-Rawi, 1/240]
Dengan demikian, hadits ma’ruf itu merupakan kebalikan dari hadits munkar atau dengan istilah yang lebih tepat, hadits ma’ruf itu berkebalikan dengan pengertian hadits munkar yang dipegang oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar.[ii]
Baca juga:
– Definisi Hadits Marfu’
– Definisi Hadits Syadz
– Definisi Hadits Mutawatir
Contoh Hadits Ma’ruf
Contoh dari hadits ma’ruf adalah sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari jalan Hubayyib bin Habib Az-Zayyat dari Ibnu Ishaq dari Al-‘Aizar bin Huraits dari Ibnu ‘Abbas dari Nabi ﷺ , beliau bersabda,
مَنْ أَقَامَ الصَّلاةَ , وَآتَى الزَّكَاةَ , وَحَجَّ الْبَيْتَ , وَصَامَ, وَقَرَى الضَّيْفَ , دَخَلَ الْجَنَّةَ
”Siapa saja yang mendirikan shalat, membayar zakat, berhaji ke Baitullah, berpuasa (di bulan Ramadhan) dan memuliakan tamu akan masuk surga.”
Abu Hatim berkata, ”Ini hadits munkar karena para perawi lain yang tsiqat meriwayatkannya dari Abu Ishaq secara mauquf (berhenti pada sahabat Nabi ﷺ ) dan inilah yang ma’ruf.” [Lihat ‘Ilal Ar-Razi][iii]
Mengenai hadits tersebut Abu Zur’ah rahimahullah berkata,
هَذَا حَدِيثٌ مُنْكَرٌ ، إِنَّمَا هُوَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ مَوْقُوفٌ
”Ini hadits munkar. Sebenarnya, hadits itu adalah hadits mauquf dari Ibnu ‘Abbas.”[iv]
Jadi hadits ma’ruf pada riwayat ini adalah yang berhenti (mauquf) pada Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu. Adapun riwayat yang dinaikkan (marfu’) kepada Nabi ﷺ tadi adalah hadits munkar.
Demikianah ulasan sederhana tentang hadits ma’ruf. Semoga bisa menambah sedikit wawasan tentang hadits ma’ruf. Bila ada kebenaran dalam tulisan ini maka dari Allah Ta’ala semata karena rahmat dan karunia-Nya.
Dan bila ada kesalahan di dalamnya maka dari kami dan setan. Allah Ta’ala dan Rasul-Nya ﷺ berlepas diri darinya. Semoga Allah Ta’ala mengampuni semua kesalahan kami dan kaum Muslimin.
[i] Mu’jam Al-Musthalahat al-Haditisyyah, Dr. Sayyid Abdul Majid Al Ghouri, Dar Ibnu Katsir, Beirut, Cetakan pertama, 1428 H / 2007 M, hal. 750
[ii] Ibid.
[iii] Ibid.
[iv] https://hadith.islam-db.com/single-book/387/%D8%A7%D9%84%D8%B9%D9%84%D9%84-%D9%84%D8%A7%D8%A8%D9%86%D8%A3%D8%A8%D9%8A%D8%AD%D8%A7%D8%AA%D9%85/831231/1998