Tulisan Annadhofatu Minal Iman Arab dan Arti Hadits

Tulisan singkat berikut ini akan membahas tentang status hadits yang sangat populer di kalangan kaum Muslimin yaitu annazhofatu minal iman, tulisan arab dan artinya, serta kandungan yang ada di dalamnya.

Tulisan Annadhofatu Minal Iman Arab dan artinya disertai status hadits dan penjelasan makna lafal kalimat annadhofatu minal iman lengkap

bahasa arabnya annadhofatu minal iman tulisan dan artinya

Tulisan Arab Annadhofatu Minal Iman

Berikut ini tulisan Arab dari hadits Annadhofatu minal iman:

النَّظَافَةُ مِنَ اْلإِيْمَان

Arti Annadhofatu Minal Iman

Adapun arti dari hadits النَّظَافَةُ مِنَ اْلإِيْمَان dalam Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:

Kebersihan sebagian dari iman.

Penjelasan Status Hadits Annadhofatu Minal Iman

Mengenai status hadits Annazhofatu Minal Iman, Syaikh Abdullah bin Abdul Azis bin Baz rahimahullah mengatakan, ”Hadits ini dha’if namun maknanya benar. Makna yang dikandung dari hadits ini diterangkan dalam hadits-hadits yang lain. Hadits ini diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi dengan isnad dha’if. Sanadnya tidak shahih.”[i]

Baca juga: Pengertian Hadits Dhaif dan Contohnya

Annadhofatu minal iman Hadits Riwayat Siapa

Syaikh Yusuf al Qordhawi mengatakan:

هذه الكلمة “النظافة من الإيمان” بهذا اللفظ لم ترد عن النبي -صلى الله عليه وسلم- فيما أعلم، بسند صحيح ولا حسن ولا ضعيف

Kalimat ini (An-nadhafatu minal iman) tidak bersumber dari Nabi SAW. sebagaimana saya ketahui, baik dengan sanad sahih, tidak hasan, dan tidak pula daif.

Meskipun secara matan kalimat An-Nadhafatu minal iman tidak valid dan tidak ditemukan siapa yang mengatakan hal ini. Tetapi, secara makna kalimat tersebut adalah sahih. Hal ini selaras dengan teks-teks hadis sahih yang mengatakan bahwa kebersihan memang sangat penting. (https://www.al-qaradawi.net/node/3622)

Kandungan Annazhofatu Minal Iman

hadits kebersihan annadhofatu minal iman artinya adalah

Syaikh Abdul Azis bin Baz rahimahullah telah menegaskan bahwa hadits annazhofatu minal iman adalah salah satu hadits dha’if namun maknanya benar.

Berdasarkan keterangan beliau, ada sejumlah hadits lain yang menjelaskan kandungan makna tersebut. Di antaranya:

  1. Hadits tentang menyingkirkan hal-hal yang bisa mengganggu atau merugikan orang dari jalan.

الإِيمانُ بضْعٌ وسَبْعُونَ، أوْ بضْعٌ وسِتُّونَ، شُعْبَةً، فأفْضَلُها قَوْلُ لا إلَهَ إلَّا اللَّهُ، وأَدْناها إماطَةُ الأذَى عَنِ الطَّرِيقِ، والْحَياءُ شُعْبَةٌ مِنَ الإيمانِ

”Iman itu ada 70 sekian cabang atau 60 sekian cabang. Cabang iman yang paling utama adalah ucapan Laa ilaaha illalloh dan cabang iman yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan. Dan rasa malu adalah salah satu cabang dari iman.” [Hadits shahih riwayat Muslim di dalam Shahih Muslim no. 35 dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu]

  1. Nabi ﷺ mengabarkan bahwa beliau melihat pahala-pahala umatnya saat diperlihatkan kepadanya.

حَتَّى القَذَاةُ يُخرِجُها الرَّجُل من المسجد

”Sampai kotoran yang dikeluarkan oleh seseorang dari masjid…” [Hadits riwayat Abu Dawud, Dha’if]

  1. Hadits Allah itu Maha Indah dan menyukai keindahan

إنَّ اللهَ جميلٌ يُحبُّ الجمالَ

”Sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan menyukai keindahan.” [Hadits riwayat Muslim dalam Shahih Muslim no. 91 dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu]

  1. Disyariatkannya mandi karena janabah (mandi junub).
  2. Disyariatkannya mandi saat hendak pergi ke masjid untuk shalat Jumat.
  3. Disyariatkannya memandikan mayit.

Semua itu tentang kebersihan dan makna lain dari mensucikan. Maksudnya, sesungguhnya dalil-dalil syar’i menunjukkan disyariatkannya kebersihan dari segala kotoran dan bahwa orang beriman itu tidak akan membiarkan kotoran pada pakaian dan badannya.

Tapi dia akan membersihkannya. Demikian pula dengan yang ada di jalan. Dia akan menyingkirkan segala kotoran dan gangguan agar tidak mengganggu kaum Muslimin.”[ii]

Demikian ulasan singkat tentang hadits annazhofatu minal iman. Semoga bermanfaat.


[i] https://binbaz.org.sa/fatwas/14862/%D8%A7%D9%84%D8%AD%D9%83%D9%85-%D8%B9%D9%84%D9%89-%D8%AD%D8%AF%D9%8A%D8%AB-%D8%A7%D9%84%D9%86%D8%B8%D8%A7%D9%81%D8%A9-%D9%85%D9%86-%D8%A7%D9%84%D8%A7%D9%8A%D9%85%D8%A7%D9%86

[ii] Ibid.

Leave a Comment