Tulisan berikut ini membahas hadits-hadits mengenai Dajjal. Tentang keluarnya Dajjal ini termasuk salah satu contoh hadits mutawatir maknawi. Sebab, banyak sekali hadits dengan berbagai riwayat yang menceritakan munculnya Dajjal.
Dajjal juga merupakan fitnah atau cobaan terhadap iman yang terbesar sejak diciptakannya Adam ‘alaihis salam hingga hari kiamat tiba. Oleh karenanya, setiap Nabi yang diutus Allah Ta’ala selalu memperingatkan tentang bahaya Dajjal ini.
Rasulullah ﷺ juga telah memperingatkan umat Islam tentang Dajjal dan memberi tahu cara mengamankan diri dari fitnahnya dalam banyak hadits. Berikut selengkapnya kumpulan hadits tentang Dajjal.
Hadits Bahaya Dajjal Fitnah Terbesar
Bahaya yang ditimbulkan oleh Dajjal sangatlah dahsyat. Bahaya di sini terkait kerusakan iman seseorang kepada Allah Ta’ala akibat percaya kepada Dajjal. Kerusakan yang ditimbulkan oleh Dajjal adalah yang terbesar skalanya sepanjang sejarah diciptakannya manusia sampai hari kiamat.
Hal ini karena Allah Ta’ala memberikan hal-hal yang luar biasa padanya yang memukau dan membingungkan akal pikiran manusia. Berikut ini nukilan sejumlah hadist terkait fitnah Dajjal:
– Setiap nabi memperingatkan fitnah Dajjal
Berikut ini hadits yang menunjukkan bahwa setiap nabi yang diutus Allah itu pasti memperingatkan umatnya tentang Dajjal:
وفي (الصحيحين) عن أنس رضي الله عنه قال: قال النبي صلى الله عليه وسلم :مَا بُعِثَ نَبِى إِلا أَنْذَرَ أُمَّتَهُ الأَعْوَرَ الْكَذَّابَ أَلا إِنَّهُ أَعْوَرُ وَإِنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرَ وَإِنَّ بَيْنَ عَيْنَيْهِ مَكْتُوبٌ كَافِرٌ
Di dalam Shahih Al-Bukhari dan Muslim dari Anas Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, ”Nabi ﷺ bersabda, ”Tidak seorang nabi pun yang diutus kecuali dia memperingatkan umatnya tentang Dajjal yang buta sebelah matanya dan pendusta. Sesungguhnya Rabb kalian tidaklah buta sebelah. Di antara kedua mata Dajjal tertulis (kata) Kafir.”
[Hadits riwayat Al-Bukhari (7131) dan Muslim (2933). Hadits ini redaksi dari riwayat Al-Bukhari]
– Dajjal Membunuh Pemuda dan menghidupkannya lagi
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu dia berkata, ”Suatu hari Rasulullah ﷺ menceritakan kepada kami suatu hadits yang panjang tentang Dajjal. Yang beliau ﷺ ceritakan kepada kami adalah Rasulullah ﷺ bersabda,
يَأْتي الدَّجَّالُ -وهو مُحَرَّمٌ عليه أنْ يَدْخُلَ نِقَابَ المَدِينَةِ- بَعْضَ السِّبَاخِ الَّتي بالمَدِينَةِ، فَيَخْرُجُ إلَيْهِ يَومَئذٍ رَجُلٌ هو خَيْرُ النَّاسِ -أوْ مِن خَيْرِ النَّاسِ- فيَقولُ: أشْهَدُ أنَّكَ الدَّجَّالُ الَّذي حَدَّثَنَا عَنْكَ رَسولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ حَدِيثَهُ، فيَقولُ الدَّجَّالُ: أرَأَيْتَ إنْ قَتَلْتُ هذا، ثُمَّ أحْيَيْتُهُ؛ هلْ تَشُكُّونَ في الأمْرِ؟ فيَقولونَ: لَا، فَيَقْتُلُهُ ثُمَّ يُحْيِيهِ، فيَقولُ حِينَ يُحْيِيهِ: واللَّهِ ما كُنْتُ قَطُّ أشَدَّ بَصِيرَةً مِنِّي اليَومَ، فيَقولُ الدَّجَّالُ: أقْتُلُهُ فلا أُسَلَّطُ عليه
”Dajjal datang di luar Madinah. -Dia dihalangi dari memasuki jalur masuk Madinah – yaitu sejumlah As-Sabakhah (tanah dengan kadar garam tinggi) yang ada di sekitar Madinah.
Saat itu keluarlah seorang pria. Dia adalah orang terbaik -atau salah satu dari orang terbaik- dia berkata, ”Aku bersaksi bahwa kamu adalah Dajjal yang telah Rasulullah ﷺ ceritakan kepada kami haditsnya mengenai dirimu.”
Lantas Dajjal berkata (kepada pengikutnya), ”Bagaimana pendapatmu bila aku bunuh pria ini lalu kuhidupkan lagi, apakah kalian masih ragu dalam masalah ini (bahwa Dajjal adalah Tuhan)?” maka mereka menjawab, ”Tidak.”
Lalu Dajjal membunuhnya dan kemudian menghidupkannya lagi. Pria tadi berkata setelah Dajjal menghidupkannya lagi, ”Demi Allah! Aku belum pernah merasa lebih gamblang mengerti tentang dirimu melebihi hari ini.” Dajjal berkata, ”Aku akan membunuhnya namun aku tidak bisa membunuhnya.”
[Hadits shahih riwayat Al-Bukhari (1882) dan Muslim (2938)]
– Jannah dan Nar (Surga dan Neraka) Dajjal
Salah satu cara Dajjal merusak iman manusia adalah dia diiringi dengan sesuatu yang serupa dengan surga dan neraka. Atau, dia diiringi dengan sesuatu yang serupa dengan sungai dari air dan sungai dari api.
Hakikat yang sebenarnya adalah berkebalikan dari apa yang terlihat mata. Apa yang dilihat orang sebagai api itu sebenarnya adalah air yang dingin, dan hakikat dari apa yang nampak sebagai air yang dingin, itu sebenarnya adalah api.
Dalam Shahih Muslim dari Hudzaifah, dia berkata, ” Rasulullah ﷺ bersabda,
مَعَهُ جَنَّةٌ وَنَارٌ فَنَارُهُ جَنَّةٌ وَجَنَّتُهُ نَارٌ
”Bersama dirinya (yaitu Dajjal) adalah surga dan neraka. Nerakanya adalah surga dan surganya adalah neraka.”[Hadits riwayat Muslim no. 2934][i]
Di antara muatan sebuah hadits yang sangat panjang dari An-Nuwwas bin Sam’an Al-Anshari radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda,
فيأتي القومَ فيدعوهُم فيستَجيبونَ لَهُ، ويؤمنونَ بِهِ، فيأمرُ السَّماءَ أن تُمْطِرَ فتُمْطِرَ، ويأمرُ الأرضَ أن تُنْبِتَ فتُنْبِتَ، وتَروحُ عليهم سارحتُهُم أطولَ ما كانت ذُرًى، وأسبغَهُ ضروعًا، وأمدَّهُ خواصرَ، ثمَّ يأتي القومَ فيدعوهم فيردُّونَ علَيهِ قولَهُ، فينصرِفُ عنهم فيُصبحونَ مُمحِلينَ، ما بأيديهم شيءٌ، ثمَّ يمرَّ بالخَربَةِ، فيقولُ لَها: أخرِجي كُنوزَكِ فينطلقُ، فتتبعُهُ كنوزُها كيَعاسيبِ النَّحلِ
”Dajjal mendatangi suatu kaum dan mengajak mereka (agar menjadi pengikutnya), dan mereka menerimanya. Maka dia memerintahkan langit agar menurunkan hujan, lalu langit menurunkan hujan.
Ia memerintahkan bumi agar mengeluarkan tumbuh-tumbuhan, lalu bumi mengeluarkan tumbuh-tumbuhan. Lalu binatang ternak mereka kembali di sore hari dengan punuk yang membesar, lambung yang lebar dan kantong susu yang penuh.
Kemudian Dajjal mendatangi suatu kaum yang lain dan mengajak mereka, namun mereka menolak seruannya. Dajjal meninggalkan mereka. Lalu mereka ditimpa kekeringan dan ketandusan. Hingga mereka kehabisan harta.
Dajjal kemudian melewati sebuah tanah kosong. Kemudian dia berkata kepada tanah tersebut, ”Keluarkan harta simpananmu.” Maka keluarlah harta simpanannya mengikuti Dajjal sebagaimana lebah-lebah mengikuti lebah jantan.”
[Hadits riwayat Ibnu Majah dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani di dalam Shahih Ibni Majah no. 3310][ii]
Baca juga: Hadits Tentang Perpecahan Umat Islam
Hadits Tentang Keluarnya Dajjal
Mengenai tempat dari mana Dajjal akan keluar, ada hadits yang menjelaskan dengan gamblang. Namun tidak demikian halnya dengan masalah waktu kemunculan Dajjal. Tidak ada satu pun hadits yang memberikan kepastian waktunya.
– Tempat keluarnya Dajjal
Dajjal akan keluar dari arah timur, dari Khurasan, dari kampung Yahudiyyah, kota Ashbahan. Kemudian dia mengembara ke seluruh penjuru bumi. Tidak ada satu pun negeri yang tidak dimasukinya kecuali Makkah dan Madinah, karena kedua kota ini selalu dijaga oleh Malaikat.[iii]
Diriwayatkan dari Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, ”Rasulullah ﷺ bersabda:
إنَّ الدَّجَّالَ يَخرُجُ مِن أرضٍ بالمَشرِقِ، يُقالُ لها: خُراسانُ
”Dajjal akan keluar dari bumi di bagian timur yang disebut dengan Khurasan.”
[Hadits riwayat At-Tirmidzi (2237), Ibnu Majah (4072) dan Ahmad (57 dan ini lafazh Ahmad. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth menyatakan hadits ini Shahih di dalam Takhrij Musnad Abi Bakr no. 57]
Khurasan adalah negeri di sebelah timur dari Irak.[iv]
Dari Anas radhiyallahu ‘anhu dia berkata, ”Rasulullah ﷺ bersabda,
يَخْرُجُ الدَّجَّالُ مِنْ يَهُودِيَّةِ أَصْبَهَانَ مَعَهُ سَبْعُونَ أَلْفًا مِنْ الْيَهُودِ
”Dajjal akan keluar dari kampung Yahudiyyah kota Ashbahan bersama tujuh puluh ribu orang Ashbahan.” [Hadits riwayat Ahmad. Ibnu Hajar mengatakan, ”Shahih.” (Fathul Bari 13/328)][v]
Kota Ashbahan sekarang masuk di wilayah teritorial Iran.[vi]
– Kapan Dajjal akan keluar?
Mengenai kapankah Dajjal akan keluar ke muka bumi, Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid menjawab pertanyaan ini sebagai berikut:
”Munculnya Dajjal merupakan salah satu dari tanda-tanda akan terjadinya kiamat. Namun waktunya tidak ada ketentuan. Karena tidak ada yang mengetahui kapan akan terjadi kiamat kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka demikian pula dengan tanda-tanda akan terjadinya kiamat.
Kita tidak mengetahui tanda-tanda terjadinya kiamat itu kecuali apa saja yang nampak. Jadi, waktu keluarnya Dajjal itu tidak diketahui oleh kita. Namun kita mengetahui bahwa Dajjal termasuk salah satu dari tanda-tanda hari kiamat.[vii]
Hadits Tentang Ciri Fisik Dajjal
Rasulullah ﷺ telah menerangkan ciri-ciri fisik Dajjal secara jelas dalam banyak hadits. Di antaranya adalah sebagai berikut:
– Dajjal bermata satu
Dalam hadits Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, ”Rasulullah ﷺ bersabda,
الدَّجَّالُ أَعْوَرُ الْعَيْنِ الْيُسْرَى، جُفَالُ الشَّعَرِ – كَثِيرُهُ – مَعَهُ جَنَّةٌ وَنَارٌ فَنَارُهُ جَنَّةٌ وَجَنَّتُهُ نَارٌ “
رواه مسلم برقم 5222
”Dajjal itu buta mata sebelah kirinya, rambutnya sangat tebal, bersamanya surga dan neraka. Maka nerakanya sebenarnya adalah surga dan surganya sebenarnya adalah neraka.” [Hadits riwayat Muslim . no. 5222]
– Ada tulisan kaf fa ra
وعَنْ أنَسٍ قالَ: قالَ رَسُولُ اللَّه ﷺ: مَا مِنْ نَبِيٍ إلاَّ وَقَدْ أنْذَرَ أمَّتَهُ الأعْوَرَ الْكَذَّاب، ألاَ إنَّهُ أعْوَرُ، وإنَّ ربَّكُمْ عَزَّ وجلَّ لَيْسَ بأعْورَ، مكْتُوبٌ بَيْنَ عَيْنَيْهِ ك ف ر مُتَّفَقٌ عليه.
Dari Anas ia berkata, ”Rasulullah ﷺ bersabda, ”Tidak seorang nabi pun kecuali dia telah memperingatkan umatnya dari Dajjal yang buta sebelah matanya dan pendusta.
Ketahuilah, Dajjal itu buta sebelah matanya dan Rabb kalian ‘Azza wa Jalla tidaklah buta sebelah. Di antara kedua mata Dajjal tertulis Kaf, Fa’ dan Ra’.” [Muttafaq ‘alaih. Hadits riwayat Al-Bukhari dan Muslim]
– Mata kanan buta
Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma dia berkata, ”Rasulullah ﷺ menyebut tentang Dajjal di depan banyak orang. Beliau bersabda,
إنَّ اللَّه لَيْسَ بأَعْوَرَ، ألاَ إنَّ المَسِيحَ الدَّجَّالَ أعْوَرُ الْعيْنِ الْيُمْنى، كَأَنَّ عَيْنَهُ عِنَبةٌ طَافِيَةٌ متفقٌ عليه
”Sesungguhnya Allah tidak buta sebelah. Ketahuilah, al-Masih Ad-Dajjal itu mata sebelah kanannya buta. Seolah matanya itu buah anggur yang menyembul keluar.” [Muttafaq ‘alaih. Hadits riwayat Al-Bukhari dan Muslim]
– Dajjal itu pendek, gemuk, berambut keras keriting, dan bermata buta sebelah.
Dari ‘Ubadah bin Shamit radhiyallahu ‘anhu, Nabi ﷺ bersabda,
إنِّي قد حدَّثتُكم عن الدَّجَّالِ ، حتَّى خشيتُ ألَّا تعقِلوا ، إنَّ مسيحَ الدَّجَّالِ رجلٌ قصيرٌ أفحَجُ جعدٌ أعوَرُ مطموسُ العينِ ليس بناتئةٍ ولا حجراءَ ، فإن ألبس عليكم فاعلَموا أنَّ ربَّكم ليس بأعورَ
”Sungguh aku telah menyampaikan kepada kalian tentang Dajjal, namun aku khawatir kalian masih belum memahaminya.
Sesungguhnya Masih Ad-Dajjal itu adalah seorang lelaki yang pendek, berkaki bengkok, berambut keriting, buta sebelah dan matanya tidak terlalu menonjol dan tidak pula terlalu tenggelam. Jika kalian merasa bingung, maka ketahuilah bahwa Rabb kalian tidak buta sebelah.”
[Hadits riwayat Abu Dawud. Syaikh Al-Albani menyatakannya shahih di dalam Shahih Abi Dawud no. 4320]
Hadits Kota Yang Tidak Dimasuki Dajjal
Dajjal diharamkan memasuki kota Makkah dan Madinah ketika ia muncul pada akhir zaman berdasarkan hadits-hadits yang shahih. Adapun tempat-tempat yang lain selain keduanya akan dimasukinya satu demi satu.
Dalam sebuah hadits yang panjang dari Fathimah binti Qais, disebutkan bahwa Dajjal berkata (kepada Tamim Ad-Dari dan teman-temannya),
فَأَخْرُجَ فَأَسِيرَ فِى الأَرْضِ فَلاَ أَدَعَ قَرْيَةً إِلاَّ هَبَطْتُهَا فِى أَرْبَعِينَ لَيْلَةً غَيْرَ مَكَّةَ وَطَيْبَةَ فَهُمَا مُحَرَّمَتَانِ عَلَيَّ كِلْتَاهُمَا ، كُلَّمَا أَرَدْتُ أَنْ أَدْخُلَ وَاحِدَةً أَوْ وَاحِداً مِنْهُمَا اسْتَقْبَلَنِى مَلَكٌ بِيَدِهِ السَّيْفُ صَلْتاً يَصُدُّنِى عَنْهَا ، وَإِنَّ عَلَى كُلِّ نَقْبٍ مِنْهَا مَلاَئِكَةً يَحْرُسُونَهَا
”Maka aku akan keluar dan mengembara di muka bumi. Tidak ada satu daerah pun kecuali aku masuki selama 40 malam kecuali Makkah dan Thaibah (yaitu Madinah). Kedua kota ini diharamkan atas diriku.
Setiap kali aku mencoba memasuki salah satu dari keduanya, malaikat menghadang dengan membawa pedang sebagai senjata untuk mengusirku dari kota tersebut.
Sungguh pada setiap jalur menuju kota Makkah dan Madinah terdapat Malaikat yang menjaganya.” [Hadits shahih riwayat Muslim no. 2942][viii]
Hadits Tentang Pengikut Dajjal
Kebanyakan pengikut Dajjal adalah orang-orang Yahudi, orang Non Arab, orang Turk dan banyak lagi dari berbagai bangsa dan golongan yang kebanyakan dari orang-orang Arab dusun dan kaum wanita.[ix]
– Pengikut Dajjal adalah Yahudi
Imam Muslim meriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,
يَتْبَعُ الدَّجَّالَ مِن يَهُودِ أصْبَهانَ، سَبْعُونَ ألْفًا عليهمُ الطَّيالِسَةُ.
”Dajjal akan diikuti oleh Yahudi Ashbahan sebanyak tujuh puluh ribu orang yang memakai ath-Thayalisah (selendang).” [Hadits shahih riwayat Muslim di dalam Shahih Muslim no. 2944]
Yang dimaksud dengan ath-thayalisah ini adalah pakaian yang memiliki garis-garis, yang diletakkan di atas bahu atau di sekitar tubuh, dan dikenal sebagai selendang (syal).[x]
– Wanita banyak yang ikut Dajjal
Kaum wanita banyak mengikuti Dajjal karena mereka secara umum lebih mudah terpengaruh.
عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” يَنْزِلُ الدَّجَّالُ فِي هَذِهِ السَّبَخَةِ بِمَرِّقَنَاةَ ، فَيَكُونُ أَكْثَرَ مَنْ يَخْرُجُ إِلَيْهِ النِّسَاءُ ، حَتَّى إِنَّ الرَّجُلَ لَيَرْجِعُ إِلَى حَمِيمِهِ وَإِلَى أُمِّهِ وَابْنَتِهِ وَأُخْتِهِ وَعَمَّتِهِ ، فَيُوثِقُهَا رِبَاطًا ، مَخَافَةَ أَنْ تَخْرُجَ إِلَيْهِ
Dari Abdullah bin Umar ia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, ”Dajjal akan mendatangi as-sabakhah ini – tanah dengan kandungan garam yang tinggi – di Mariqanah.
Kebanyakan yang menemuinya adalah para wanita, sehingga seorang laki-laki akan menemui orang-orang terdekatnya, ibunya, anak perempuannya, saudara perempuannya dan bibinya lalu mengikat mereka sebagai penjagaan (antisipasi) karena khawatir mereka akan pergi menemui Dajjal.”
Hadits riwayat Ahmad dan Syaikh Ahmad Syakir menyatakan isnadnya shahih di dalam Musnad Ahmad 7/190]
Syaikh Muhammad as-Sabr menjelaskan bahwa Mariqanah adalah sebuah lembah di dekat Madinah Munawarah arah ke Thaif.[xi]
Lokasi tanah berkadar garam tinggi ini di luar Madinah, bukan di dalam Madinah. Hal ini sudah jelas, sebagaimana diterangkan oleh Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid.[xii]
Hadits Kecepatan Dajjal di Dunia
Dajjal memiliki kecepatan bergerak yang luar biasa melebihi kecepatan manusia pada umumnya.
ففي حديث النواس بن سمعان في (صحيح مسلم): أن النبي صلى الله عليه وسلم سئل عن إسراع الدجال في الأرض فقال: كَالْغَيْثِ اسْتَدْبَرَتْهُ الرِّيحُ
Dalam hadits An-Nuwwas bin Sam’an di dalam Shahih Muslim, Nabi ﷺ ditanya tentang kecepatan Dajjal di bumi ini, Nabi ﷺ menjawab, ”Seperti awan yang ditiup angin.”
[Ini bagian dari hadits panjang yang diriwayatkan oleh Muslim (2937)]
Kata الْغَيْثِ (secara leksikal berarti hujan) dalam hadits tersebut yang dimaksud adalah الغَيْمُ (awan), yaitu bergerak seperti kecepatan awan sebagaimana dijelaskan oleh Syaikh Alawi bin Abdul Qadir as-Saqqaf.[xiii]
Hadits Lama Dajjal di Bumi 40 Hari
Dalam hadits An-Nuwwas bin Sam’an disebutkan:
فسَأَل الصحابةُ النبيَّ صلَّى الله عليه وسلَّم: «وما لُبْثُه في الأرضِ؟» فأجابهم صلَّى الله عليه وسلَّم: «أَرْبَعُونَ يومًا، يومٌ كَسَنَةٍ، ويومٌ كَشَهْرٍ، ويومٌ كَجُمُعَةٍ، وسائِرُ أيَّامِه كأيَّامِكُم»
”Para sahabat Nabi ﷺ bertanya, ”Berapa lama dia menetap di muka bumi ini?” Nabi ﷺ menjawab, ”Selama empat puluh hari. Satu hari seperti satu tahun. Dan satu hari seperti satu bulan dan satu hari seperti satu pekan, sedangkan sisa hari yang lain sebagaimana hari -hari kalian saat ini.”
[Ini bagian dari hadits panjang yang diriwayatkan oleh Muslim (2937)]
Hadits Doa Berlindung dari Fitnah Dajjal
Agr kita terlindung dari fitnah Dajjal, maka Rasulullah ﷺ telah memberitahukan sejumlah perkara yang perlu dilakukan. Salah satunya adalah dengan senantiasa memohon perlindungan dengan doa yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ .
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dia berkata,
كانَ رَسولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ يَدْعُو ويقولُ: اللَّهُمَّ إنِّي أعُوذُ بكَ مِن عَذَابِ القَبْرِ، ومِنْ عَذَابِ النَّارِ، ومِنْ فِتْنَةِ المَحْيَا والمَمَاتِ، ومِنْ فِتْنَةِ المَسِيحِ الدَّجَّالِ.
”Rasulullah ﷺ biasa membaca doa,
اللَّهُمَّ إنِّي أعُوذُ بكَ مِن عَذَابِ القَبْرِ، ومِنْ عَذَابِ النَّارِ، ومِنْ فِتْنَةِ المَحْيَا والمَمَاتِ، ومِنْ فِتْنَةِ المَسِيحِ الدَّجَّالِ
”Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari adzab kubur dan dari adzab neraka, dan dari fitnah kehidupan dan kematian dan dari fitnah al-Masih ad-Dajjal.” [Hadits shahih riwayat Al-Bukhari (1377), ini lafazhnya, dan Muslim (588)]
Dalam riwayat Imam Muslim Nabi ﷺ biasa membaca doa ini setelah tasyahud akhir dalam shalat sebelum mengucapkan salam.[xiv]
Hadits Dajjal Dibunuh Oleh Nabi Isa
Yang bisa membunuh Dajjal hanyalah Nabi Isa ‘alaihis salam. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits panjang dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhu, yang di antaranya disebutkan di dalamnya:
فَيَبْعَثُ اللَّهُ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ كَأنَّهُ عُرْوَةُ بنُ مَسْعُودٍ، فَيَطْلُبُهُ فيُهْلِكُهُ
”Kemudian Allah mengutus Isa bin Maryam. Dia itu seperti Urwah bin Mas’ud. Isa bin Maryam mencari Dajjal lalu membunuhnya.” [Hadits shahih riwayat Muslim dalam Shahih Muslim no. 2940]
Baca juga: Hadits tentang turunnya Nabi Isa ‘alaihissalam
Mengapa Dajjal Dinamakan ‘Dajjal’?
Dajjal itu dinamakan dengan Dajjal karena sebab tertentu yang menurut para ulama adalah sebagai berikut:
- Karena Dajjal itu menutupi kebenaran dengan kebatilan.
- Atau karena Dajjal menutupi kekafirannya dari manusia dengan berdusta, menyamarkan kekafirannya dan memoles kekafiran tersebut.
- Atau karena Dajjal menutupi bumi ini dengan banyaknya kelompokya. [At-Tadzkirah 2/330 dan Asyrotus Sa’ah Yusuf Al-Wabil, 214][xv]
Keyakinan Ahlus Sunnah Terhadap Turunnya Dajjal
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz rahimahullah saat ditanya tentang akidah Ahlus Sunnah wal Jamaah tentang Dajjal menjawab sebagai berikut:
”Akidah Ahlus Sunnah wal Jamaah tentang masalah Dajjal, sesuai dengan apa yang terdapat dalam hadits-hadits shahih dari Rasulullah ﷺ bahwa Dajjal itu benar adanya. Dajjal akan keluar pada akhir zaman.
Nabi ﷺ bersabda, ”Tidak seorang Nabi pun kecuali memperingatkan kaumnya tentang Dajjal hingga Nuh memperingatkan kaumnya tentang Dajjal.” Nabi kita telah memperingatkan umat ini tentang Dajjal. Beliau ﷺ berkata tentang Dajjal sesuatu yang belum pernah dikatakan Nabi yang lain.
Dajjal itu matanya yang sebelah kanan terhapus seolah buah anggur yang menyembul keluar. Pada akhir zaman, Dajjal menetap di muka bumi selama empat puluh hari: satu hari seperti sebulan, satu hari seperti setahun, satu hari seperti sepekan dan sisa harinya sebagaimana hari-hari kita ini.
Di antara kedua matanya tertulis “KAFIR” Kaf, Fa’ dan Ro’. Setiap orang mukmin bisa membacanya baik yang bisa menulis atau tidak.
Dajjal itu benar adanya. Eksistensinya benar dan memang sebuah kepastian. Namun dia adalah orang yang paling pendusta dan paling kafir – na’udzu billah – Oleh karenanya, dia dinamakan Dajjal, karena sangat sering berdusta.
Dia kafir, mengklaim dirinya nabi, dan menyatakan dirinya Tuhan pencipta dan pemilik alam semesta (Rabbul ‘Alamin). Nabi ﷺ bersabda, ”Antara penciptaan Adam dan terjadinya kiamat tidak ada perkara yang lebih besar dari Dajjal.”
Dajjal adalah hakikat nyata yang akan terjadi pada akhir zaman, dan zaman tersebut tidak akan lama lagi. Wallahu a’lam.
Oleh karenanya, harus waspada terhadap fitnahnya. Allah telah mensyariatkan untuk kita, agar kita meminta perlindungan kepada Allah dari fitnah Dajjal di setiap akhir shalat, dari fitnah al-Masih ad-Dajjal yang akan terjadi pada akhir zaman.
Allah telah mengharamkan Makkah dan Madinah bagi dirinya. Dia menimbulkan kerusakan di muka bumi dengan cepat. Dia menginjak tanah. Allah Azza wa Jalla melindungi hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki dari Dajjal.
Siapa saja yang berjumpa dengan Dajjal, maka hendaklah membacakan 10 ayat pertama surat Al-Kahfi dan 10 ayat terakhir dari surat al-Kahfi. Sepuluh ayat tersebut merupakan sebagian sebab keselamatan dari kejahatannya sebagaimana diterangkan dalam hadits shahih dari Rasulullah ﷺ .
Hendaklah dia tidak mendekati Dajjal, tapi menjauhlah darinya. Mudah-mudahan dia selamat dari Dajjal. Kita memohon kepada Allah keselamatan.[xvi]
Sebenarnya masih banyak hadits tentang kemunculan Dajjal yang belum ditulis. Salah satunya terkait para shahabat bertemu dengan al jassasah serta hadits lainnya.
Demikianlah pembahasan hadits-hadits tentang Dajjal (Al-Masih Ad-Dajjal). Semoga bisa menambah sedikit wawasan tentang hadits mengenai Dajjal. Apabila ada kebenaran dalam tulisan ini maka dari Allah Ta’ala semata karena rahmat dan fadhilah-Nya.
Dan bila ada kesalahan di dalamnya, maka dari kami dan setan. Semoga Allah Ta’ala mengampuni semua kesalahan kami dan kaum Muslimin.
[i]https://www.dorar.net/aqadia/2316/%D8%A7%D9%84%D9%81%D8%B1%D8%B9%D8%A7%D9%84%D8%AB%D8%A7%D9%86%D9%8A:%D8%AC%D9%86%D8%AA%D9%87%D9%88%D9%86%D8%A7%D8%B1%D9%87
[ii]https://www.dorar.net/aqadia/2318/%D8%A7%D9%84%D9%81%D8%B1%D8%B9%D8%A7%D9%84%D8%AB%D8%A7%D9%84%D8%AB:%D8%A7%D8%B3%D8%AA%D8%AC%D8%A7%D8%A8%D8%A9%D8%A7%D9%84%D8%AC%D9%85%D8%A7%D8%AF%D9%88%D8%A7%D9%84%D8%AD%D9%8A%D9%88%D8%A7%D9%86%D9%84%D8%A3%D9%85%D8%B1%D9%87
[iii] Lihat: Yaumul Qiyamah-Tanda-tanda dan Gambaran hari Kiamat Berdasarkan Sumber-sumber yang Otentik, Yusuf Al-Wabil, M.A., Qisthi Press, Jakarta, 2009, hal. 292.
[iv] https://www.dorar.net/hadith/sharh/136915
[v] Lihat: Yaumul Qiyamah-Tanda-tanda dan Gambaran hari Kiamat Berdasarkan Sumber-sumber yang Otentik, Yusuf Al-Wabil, M.A., Qisthi Press, Jakarta, 2009, hal. 293.
[vi]https://islamqa.info/ar/answers/129164/%D9%85%D8%B3%D9%8A%D8%B1%D8%A9%D8%A7%D9%84%D9%85%D8%B3%D9%8A%D8%AD%D8%A7%D9%84%D8%AF%D8%AC%D8%A7%D9%84%D9%88%D8%A7%D8%AA%D8%A8%D8%A7%D8%B9%D9%87-%D9%81%D9%8A%D9%87%D8%A7
[vii]https://islamqa.info/ar/answers/42970/%D8%A7%D9%84%D8%AF%D8%AC%D8%A7%D9%84%D9%8A%D8%AE%D8%B1%D8%AC%D9%81%D9%8A%D8%A7%D8%AE%D8%B1%D8%A7%D9%84%D8%B2%D9%85%D8%A7%D9%86%D9%81%D9%84%D9%85%D8%A7%D8%B0%D8%A7%D8%AD%D8%B0%D8%B1%D8%A7%D9%84%D8%A7%D9%86%D8%A8%D9%8A%D8%A7%D8%A1%D8%A7%D9%82%D9%88%D8%A7%D9%85%D9%87%D9%85%D9%85%D9%86%D9%87%D9%88%D9%85%D8%AA%D9%89%D9%88%D8%A7%D9%8A%D9%86%D8%B3%D9%8A%D8%AE%D8%B1%D8%AC
[viii] Lihat: Yaumul Qiyamah-Tanda-tanda dan Gambaran hari Kiamat Berdasarkan Sumber-sumber yang Otentik, Yusuf Al-Wabil, M.A., Qisthi Press, Jakarta, 2009, hal. 293-294.
[ix] Ibid, hal. 295-297.
[x] https://www.dorar.net/hadith/sharh/131548
[xi] http://www.saaid.net/Doat/alsaber/69.htm
[xii]https://islamqa.info/ar/answers/280865/%D9%81%D9%8A%D8%A7%D9%84%D8%AC%D9%85%D8%B9%D8%A8%D9%8A%D9%86%D8%A7%D9%84%D8%A7%D8%AD%D8%A7%D8%AF%D9%8A%D8%AB%D8%A7%D9%84%D9%88%D8%A7%D8%B1%D8%AF%D8%A9%D9%81%D9%8A%D8%B9%D8%AF%D9%85%D8%AF%D8%AE%D9%88%D9%84%D8%A7%D9%84%D8%AF%D8%AC%D8%A7%D9%84%D8%A7%D9%84%D9%85%D8%AF%D9%8A%D9%86%D8%A9%D9%88%D8%AD%D8%AF%D9%8A%D8%AB%D8%A7%D9%86%D9%87%D9%8A%D9%86%D8%B2%D9%84%D9%81%D9%8A%D8%B3%D8%A8%D8%AE%D8%A9%D8%A8%D9%85%D8%B1-%D9%82%D9%86%D8%A7%D8%A9.
[xiii] https://www.dorar.net/hadith/sharh/16804
[xiv] https://www.dorar.net/hadith/sharh/24139
[xv]https://www.dorar.net/aqadia/2309/%D8%A7%D9%84%D9%85%D8%B7%D9%84%D8%A8%D8%A7%D9%84%D8%AB%D8%A7%D9%86%D9%8A:%D9%85%D8%B9%D9%86%D9%89%D8%A7%D9%84%D8%AF%D8%AC%D8%A7%D9%84
[xvi]https://binbaz.org.sa/fatwas/21019/%D9%85%D8%A7%D8%B9%D9%82%D9%8A%D8%AF%D8%A9%D8%A7%D9%87%D9%84%D8%A7%D9%84%D8%B3%D9%86%D8%A9%D9%81%D9%8A%D8%A7%D9%84%D9%85%D8%B3%D9%8A%D8%AD%D8%A7%D9%84%D8%AF%D8%AC%D8%A7%D9%84