Pidato Bahasa Arab Tentang Syukur Nikmat dan Artinya Singkat

Pidato bahasa Arab Tentang Bersyukur Atas Nikmat dan Artinya

Contoh pidato bahasa arab dan artinya tentang Bersyukur judul ‘Syukrun Ni’mah / Syukur Nikmat’

Teks Pidato bahasa arab tentang Mensyukuri nikmat Allah yang tak terhitung serta bagaimana menjadi cara bersyukur atas nikmat Allah. Berikut pidato tentang Syukur selengkapnya.

Syukur Nikmat

شُكْرُ النِّعَمَةِ

Pembukaan Pidato

 الـحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَـمِيْنَ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِيْنَ ، نَبِيِّنَا وَحَبِيْبِنَا مُـحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْـمَعِيْنَ ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ ، أَمَّا بَعْدُ

Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Kepada-Nya kami memohon pertolongan dalam semua urusan dunia dan agama. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Rasul paling mulia, keluarganya dan seluruh sahabatnya.

Contoh Mukadimah Bahasa Arab Latin Dan Artinya

Isi Pidato

أَيُّهَا الْإِخْوَةُ الكِرَامُ: اِتَّقُوا اللهَ تَعَالَى وَاشْكُرُوْهُ عَلَى مَا أَنْعَمَ بِهِ عَلَيْكُمْ مِنَ النِّعَمِ الْعَظِيْمَةِ, نِعَمُ الدُّنْيَا وَنِعَمُ الدّيْنِ، نِعَمٌ كَثِيْرَةٌ وَافِرَةٌ: {وَإِنْ تَعُدُّواْ نِعْمَةَ اللهِ لاَ تُحْصُوهَا إِنَّ اللّهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ} (18) سورة النحل

 اُشْكُرُوا اللهَ عَلَى هَذِهِ النِّعَمِ فَإِنَّ الشُّكْرَ سَبَبٌ لِمَزِيْدِهَا وَبَقَائِهَا, وَإِنَّ كُفْرَ النِّعَمِ سَبَبٌ لِنَقْصِهَا وَزَوَالِهَا, قَالَ اللهُ تَعَالَى: {وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ} (7) سورة إبراهيم

 وَقَالَ سُبْحَانَهُ: {وَضَرَبَ اللّهُ مَثَلاً قَرْيَةً كَانَتْ آمِنَةً مُّطْمَئِنَّةً يَأْتِيهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِّن كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِأَنْعُمِ اللّهِ فَأَذَاقَهَا اللّهُ لِبَاسَ الْجُوعِ وَالْخَوْفِ بِمَا كَانُواْ يَصْنَعُونَ} (112) سورة النحل

أَيُّهَا الْإِخْوَةُ الكِرَامُ: إِنَّ شُكْرَ اللهِ عَلَى نِعْمَتِهِ هُوَ الْقِيَامُ بِطَاعَتِهِ, أَنْ تَفْعَلُوا مَا أَمَرَكُمُ اللهُ بِهِ, وَتَتْرُكُوْا مَا نَهَاكُمْ عَنْهُ, سَوَاءٌ فِي كِتَابِهِ أَوْ فِي سُنّةِ رَسُوْلِهِ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- فَإِنّهُ مَنْ يُطِعِ الرَّسْوْلَ فَقَدْ أَطَاعَ اللهَ وَمَنْ يَعْصِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِيْناً

إِنَّ الْعَاصِي لَيْسَ بِشَاكِرٍ لِرَبِّهِ وَلَوْ قَالَ شُكْراً ِللهِ بِلِسَانِهِ, فَأَيُّ فَائِدَةٍ لِشُكْرِ الْإِنْسَانِ رَبَّهُ بِلِسَانِهِ وَهُوَ مُقِيْمٌ عَلَى مَعْصِيَتِهِ؟! أَفَلَا يَخْشَى مَنْ شَكَرَ رَبَّهُ بِلِسَانِهِ وَهُوَ مُقِيْمٌ عَلَى مَعْصِيَتِهِ أَنْ يُقَالَ لَهُ: كَذَّبْتَ إِنَّكَ لَمْ تَشْكُرْ رَبَّكَ حَقَّ شُكْرِهِ

الشُّكْرُ: هُوَ أَنْ تُثْنِي عَلَى الْمُنْعِمْ بِإِنْعَامِهِ، وَأَنْ تَجْعَلَ نِعْمَتَهُ فِي طَاعَتِهِ وَلَا تُخَالِفُ أَمْرَهُ

Saudara-saudara yang mulia!

Bertakwalah kepada Allah Ta’ala dan bersyukurlah kepada-Nya atas berbagai nikmat besar yang telah Allah karuniakan, nikmat dunia dan agama, nikmat yang banyak dan berlimpah.

وَاِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَةَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْهَا ۗاِنَّ اللّٰهَ لَغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ – ١٨

Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, Allah benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang. [An-Nahl: 18]

Bersyukurlah kepada Allah atas nikmat-nikmat ini. Sesungguhnya syukur merupakan sebab bertambahnya nikmat dan kelestariannya, sedangkan kufur nikmat merupakan sebab berkurangnya nikmat dan kesirnaannya.

Allah Ta’ala berfirman,

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ – ٧

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” [Ibrahim: 7]

Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman,

وَضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا قَرْيَةً كَانَتْ اٰمِنَةً مُّطْمَىِٕنَّةً يَّأْتِيْهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِّنْ كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِاَنْعُمِ اللّٰهِ فَاَذَاقَهَا اللّٰهُ لِبَاسَ الْجُوْعِ وَالْخَوْفِ بِمَا كَانُوْا يَصْنَعُوْنَ – ١١٢

Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezeki datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah, karena itu Allah menimpakan kepada mereka bencana kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang mereka perbuat. [An-Nahl: 112]

Saudara-saudara yang mulia!

Sesungguhnya bersyukur kepada Allah atas nikmat-Nya adalah dengan cara melaksanakan ketaatan kepada-Nya. Mengerjakan apa yang Allah perintahkan dan menjauhi apa yang Allah larang baik di dalam kitab-Nya maupun di dalam sunnah Rasul-Nya ﷺ .

Sesungguhnya orang yang mentaati Rasulullah ﷺ itu telah mentaati Allah dan siapa saja yang bermaksiat kepada Allah dan rasul-Nya ﷺ maka dia benar-benar telah sesat dengan kesesatan yang nyata.

Sesungguhnya orang yang bermaksiat itu bukanlah orang yang bersyukur kepada Tuhannya meskipun dia mengatakan telah bersyukur dengan lisannya. Apa faedah syukur seseorang kepada Tuhannya dengan lisannya sementara dia melakukan kemaksiatan kepada Allah?

Tidakkah orang yang bersyukur kepada Tuhannya dengan lisannya namun dia melakukan maksiat kepada-Nya itu khawatir akan dikatakan kepadanya,”Kamu dusta. Sebenarnya kamu tidak bersyukur kepada Tuhanmu dengan syukur yang sebenarnya.!” [i]

Syukur adalah memuji Sang Pemberi nikmat atas segala nikmat-Nya dan menjadikan nikmat-Nya untuk mentaati-Nya dan anda tidak menyelisihi perintah-Nya. [i]

Penutup Pidato

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ الله الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ

Demikianlah pidato yang bisa saya sampaikan. Saya memohon ampun kepada Allah Ta’ala yang Maha Agung untuk diri saya dan anda sekalian dan seluruh kaum Muslimin. Mohonlah ampunan kepada-Nya sesungguhnya Dia Maha Pengampun dan Maha Penyayang.


[i]  https://alimam.ws/ref/457

[i]https://www.alukah.net/sharia/0/138505/%D8%AE%D8%B7%D8%A8%D8%A9%D8%B9%D9%86%D8%A7%D9%84%D8%B4%D9%83%D8%B1%D9%88%D8%A7%D9%84%D8%B4%D8%A7%D9%83%D8%B1%D9%8A%D9%86/

Leave a Comment