Pidato bahasa arab yang singkat tentang cinta Rasul ﷺ disertai harokat lengkap dengan judul Mabbatu An Nabiyyi / Mencintai Nabi ﷺ
Tema ceramah pidato bahasa arab tentang cinta rasul ini membahas tentang cinta nabi, perintah untuk beriman kepada nabi, membenarkan, dan mengikuti beliau. Iman tidak akan sempurna tanpa cinta nabi ﷺ.
Berikut pidato tentang cinta rasul ﷺ selengkapnya:
Mencintai Nabi ﷺ
مَحَبّةُ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Pembukaan Pidato
الـحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَـمِيْنَ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِيْنَ ، نَبِيِّنَا وَحَبِيْبِنَا مُـحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْـمَعِيْنَ ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ ، أَمَّا بَعْدُ
Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Kepada-Nya kami memohon pertolongan dalam semua urusan dunia dan agama. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Rasul paling mulia, keluarganya dan seluruh sahabatnya.
Isi Pidato
أَيُّهَا الْإِخْوَةُ الكِرَامُ: مِنْ رَحْمَةِ اللهِ بِنَا أَنْ بَعَثَ فِيْنَا مُحَمَّدًا – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -، وأَمَرَنَا بِالْإِيْمَانِ بِهِ وَتَصْدِيْقِهِ، وَاتِّبَاعِهِ، وَالاقْتِدَاءِ بهِ، وَالانْتِصَارِ لَهُ، وَمَحَبَّتِهِ، وَتَقْدِيْمِهِ عَلَى النّفْسِ وَالْمَالِ وَالْوَلَدِ؛ فَعَلَى يَدَيْهِ كَمُلَ الدِّيْنُ، وَبِهِ خُتِمَتِ الرِّسَالَاتُ، وَأَرْسَلَ إِلَيْهِ أَفْضَلَ الشَّرَائِعِ، وَأَنْزَلَ إِلَيْهِ أَفْضَلَ الكُتُبِ
أَيُّهَا الْإِخْوَةُ الكِرَامُ: لَنْ يَكْتَمِلَ الْإِيْمَانُ الْحَقِيْقِيُّ فِي قُلُوْبِنَا، وَلَنْ نَذُوْقَ حَلَاوَتَهُ، وَنُحِسُّ بِالرَّاحَةِ النَّفْسِيَّةِ الْحَقِيْقِيَّةِ وَالطُّمَأْنِيْنَةِ؛ حَتَّى نُحِبَّ النَّبِيَّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – حُبًّا أَكْثَرَ مِنْ أَنْفُسِنَا وَأَهْلِيْنَا وَأَمْوَالِنَا وَكُلِّ الدُّنْيَا
فَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – قالَ: «لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ، حَتَّى أَكُوْنَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِيْنَ .أَخْرَ جَهُ الْبُخَارِيُّ برقم [ 15]
وَمِنْ لَوَازِمِهِ أَنْ تَكُوْنَ أَوَامِرُ الرَّسُوْلِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – وَنَوَاهِيْهِ مُقَدَّمَةً عَلَى كُلِّ الْأَوَامِرِ وَالنَّوَاهِي فِي جَمِيْعِ مَا جَاءَ بِهِ مِنَ الْمَكَارِمِ والمَحَاسِنِ وَالْفَضَائِلِ
وَإِنَّ مِنْ مُقْتَضَيَاتِ هَذَا الحُبِّ – أَيْضًا – أَنْ يُكْثِرَ الْمُسْلِمُ مِنْ ذِكْرِهِ وَالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَيْهِ، وَأَنْ يَتَمَنَّى رُؤْيَتَهُ، وَالشّوْقَ إِلَى لِقَائِهِ
أَسْأَلُ اللهَ – سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى – أَنْ يُعَظِّمَ مَحَبَّةَ رَسُوْلِهِ فِي قُلُوْبِنَا، وَأَنْ يَجْعَلَ مَحَبَّةَ رَسُوْلِ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – أَعْظَمَ عِنْدَنَا مِنْ مَحَبّةِ أَنْفُسِنَا وَأَهْلِنَا، وَآبَائِنَا وَأُمَّهَاتِنَا
Saudara-saudara yang mulia!
Di antara rahmat Allah kepada kita adalah Allah mengutus Muhammad ﷺ di tengah-tengah kita dan memerintahkan kita untuk beriman kepadanya, membenarkannya, mengikutinya, meneladaninya, menolongnya, mencintainya dan mengutamakannya atas diri kita, harta dan anak kita.
Melalui tangannya agama ini menjadi sempurna, risalah-risalah ditutup dan Allah mengutus kepadanya syariat yang paling utama dan menurunkan kepadanya kitab yang paling utama.
Saudara-saudara yang mulia!
Iman yang hakiki tidak akan sempurna dalam hati kita, dan kita tak akan merasakan manisnya serta merasakan ketentraman dan ketenangan jiwa yang hakiki, sampai kita mencintai Nabi ﷺ dengan rasa cinta yang lebih besar dari cinta kepada diri kita sendiri, keluarga kita, harta kita dan dunia ini seluruhnya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,”Tidak beriman salah seorang dari kalian (dengan iman yang sempurna) sampai aku lebih dia cintai daripada orang tuanya, anaknya dan seluruh manusia.” [hadits riwayat Al-Bukhari no. 15]
Di antara keharusan dari cinta kepada Nabi ﷺ adalah lebih mendahulukan perintah dan larangan Rasulullah ﷺ daripada semua perintah dan larangan lainnya dalam semua kemuliaan, kebaikan dan keutamaan yang datang dari Nabi ﷺ.
Dan di antara tuntutan lainnya dari cinta kepada Nabi ﷺ adalah hendaknya seorang muslim banyak mengingat Nabi ﷺ dan memperbanyak shalawat kepadanya, berangan-angan untuk melihatnya dan rindu untuk berjumpa dengannya.
Saya memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar memperbesar rasa cinta kepada Rasul-Nya di hati kita dan menjadikan kecintaan kepada Rasulullah ﷺ lebih besar daripada cinta kepada diri kita, keluarga kita, ayah dan ibu kita.[i]
Penutup Pidato
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ الله الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ
Demikianlah yang bisa saya sampaikan. Saya memohon ampun kepada Allah Ta’ala yang Maha Agung untuk diri saya dan anda sekalian dan seluruh kaum Muslimin. Mohonlah ampunan kepada-Nya sesungguhnya Dia Maha Pengampun dan Maha Penyayang.
[i]https://www.alukah.net/sharia/0/108404/%D8%AE%D8%B7%D8%A8%D8%A9%D9%85%D8%AD%D8%A8%D8%A9-%D8%A7%D9%84%D9%86%D8%A8%D9%8A-%D8%B5%D9%84%D9%89-%D8%A7%D9%84%D9%84%D9%87-%D8%B9%D9%84%D9%8A%D9%87-%D9%88%D8%B3%D9%84%D9%85/