Pidato bahasa arab singkat dan artinya tentang Ukhuwah Islamiyah / Persaudaraan Islam disertai harokat lengkap dengan judul ‘Perusak Ukhuwah / Perusak Persaudaraan’
Tema khitobah tentang ukhuwah persaudaraan merupakan salah satu tema yang banyak menjadi bahan pidato. Berikut pidato tentang ukhuwah selengkapnya.
Perusak Ukhuwah Islamiyah
مُفْسِدَاتُ الأُخُوَّةِ اْلإِسْلاَمِيَّةِ
Muqoddimah Pidato
الـحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَـمِيْنَ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِيْنَ ، نَبِيِّنَا وَحَبِيْبِنَا مُـحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْـمَعِيْنَ ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ ، أَمَّا بَعْدُ
Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Kepada-Nya kami memohon pertolongan dalam semua urusan dunia dan agama. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Rasul paling mulia, keluarganya dan seluruh sahabatnya.
Contoh Lainnya: Mukadimah Pembukaan Pidato
Isi Pidato
فَيَا أَيُّهَا الإِخْوَةُ الكِرَامُ
أَلَذُّ مَا في هَذِهِ الحَيَاةِ الدُّنْيَا بَعْدَ الإِيمَانِ وَالعَمَلِ الصَّالِحِ لِقَاءُ الإِخْوَةِ فِي اللهِ مَعَ بَعْضِهِمْ بَعْضَاً
قَالَ الإِمَامُ الشَّافعِيُّ رَحِمَهُ اللهُ: لَوْلَا القِيَامُ بِالأَسْحَارِ، وَصُحْبَةُ الأَخْيَارِ، مَا اخْتَرْتُ البَقَاءَ فِي هَذِهِ الدَّارِ
وَكُلُّنَا يَعْلَمُ الحَدِيثَ الشَّرِيفَ الَّذِي رَوَاهُ الْإِمَامُ مُسْلِمٌ عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ، أَنَّ رَجُلَاً زَارَ أَخَاً لَهُ فِي قَرْيَةٍ أُخْرَى، فَأَرْصَدَ اللهُ لَهُ عَلَى مَدْرَجَتِهِ (طَرِيقِهِ) مَلَكَاً، فَلَمَّا أَتَى عَلَيْهِ، قَالَ: أَيْنَ تُرِيدُ؟
قَالَ: أُرِيدُ أَخَاً لِي فِي هَذِهِ الْقَرْيَةِ
قَالَ: هَلْ لَكَ عَلَيْهِ مِنْ نِعْمَةٍ تَرُبُّهَا (أَيْ تَقُومُ بِإِصْلَاحِهَا وَتَنْهَضُ إِلَيْهِ بِسَبَبِ ذَلِكَ)؟
قَالَ: لَا، غَيْرَ أَنِّي أَحْبَبْتُهُ فِي اللهِ عَزَّ وَجَلَّ
قَالَ: فَإِنِّي رَسُولُ اللهِ إِلَيْكَ، بِأَنَّ اللهَ قَدْ أَحَبَّكَ كَمَا أَحْبَبْتَهُ فِيهِ
أَيُّهَا الإِخْوَةُ الكِرَامُ: لِيُفَكِّرْ كُلُّ وَاحِدٍ مِنَّا هَلْ أَنَا لِي أَخٌ فِي اللهِ، إِنْ رَأَيْتُهُ ذَكَرْتُ اللهَ، وَإِنْ تَكَلَّمَ مَعِيَ زَادَنِي عِلْمَاً، وَإِنْ عَمِلَ عَمَلَاً أَمَامِي ذَكَرَنِي بالآخِرَةِ؟
فَيَا مَنْ لَهُ أَخٌ في اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، كُنْ حَرِيصَاً عَلَى هَذِهِ الأُخُوَّةِ، وَاحْذَرْ مِنْ مَفَاسِدِهَا، وَمِنْ مُفْسِدَاتِ هَذِهِ الأُخُوَّةِ
أَوَّلاً: الطَّمَعُ في الدُّنْيَا
ثَانِياً: المَعَاصِي وَالمُنْكَرَاتُ
ثَالِثاً: عَدَمُ الِالْتِزَامِ بِآدَابِ الكَلَامِ
أَيُّهَا الإِخْوَةُ الكِرَامُ
الأُخُوَّةُ فِي اللهِ نِعْمَةٌ عَظِيمَةٌ فَلْنُحَافِظْ عَلَيْهَا، وَذَلِكَ بِتَرْكِ الطَّمَعِ فِيمَا فِي أَيْدِي الإِخْوَةِ، وَبِتَرْكِ المَعَاصِي وَالمُنْكَرَاتِ، وَبِالقَوْلِ الحَسَنِ
اللَّهُمَّ وَفِّقْنَا لِذَلِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ. آمين
Saudara-saudara yang mulia!
Sesuatu yang paling nikmat di dunia ini setelah iman dan amal shaleh adalah saling bertemu dengan saudara karena Allah.
Imam Asy-Syafi’i rahimahullah berkata, ”Jika bukan karena shalat di akhir malam, dan berteman dengan orang-orang pilihan, aku tidak memilih untuk tetap tinggal di dunia ini.”
Kita semua mengetahui hadits yang mulia yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Nabi ﷺ, bahwa seorang pria mengunjungi saudaranya di sebuah daerah lain. Lalu Allah mengutus satu malaikat di tengah perjalanannya.
Saat malaikat itu menemuinya, ia bertanya, ”Kamu hendak pergi kemana?”
Dia menjawab, ”Aku ingin menemui saudaraku di daerah ini.”
Malaikat itu bertanya, ”Apakah ada suatu keuntungan yang kamu dapatkan dari dia?” ( maksudnya kamu berusaha mendapatkannya dan tergerak ke sana dikarenakan hal tersebut?)
Dia menjawab, ”Tidak, hanya saja aku mencintainya karena Allah ‘Azza wa Jalla.”
Malaikat itu lalu berkata, ”Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu (untuk memberitahumu) bahwa Allah mencintaimu sebagaimana engkau mencintai saudaramu karena Allah.”
Saudara-saudara yang mulia!
Hendaklah masing-masing dari kita memikirkan, apakah aku punya saudara karena Allah yang jika aku melihatnya, menjadikan aku ingat kepada Allah. Jika aku berbicara kepadanya, dia menambah ilmu kepadaku dan bila dia beramal di hadapanku hal itu mengingatkanku dengan akhirat?
Bagi anda yang memiliki saudara karena Allah ‘Azza wa Jalla, hendaklah anda berusaha keras untuk memelihara ukhuwah ini dan waspadalah terhadap perkara-perkara yang merusak ukhuwah. Di antaranya adalah:
- Pertama, tamak terhadap dunia.
- Kedua, kemaksiatan dan kemungkaran.
- Ketiga, tidak berpegang teguh dengan adab berbicara.
Saudara-saudara yang mulia!
Ukhuwah karena Allah adalah nikmat besar. Maka hendaknya kita benar-benar jaga dengan cara meninggalkan sikap tamak terhadap apa yang dimiliki saudara-saudara kita, meninggalkan kemaksiatan dan kemungkaran serta berkata yang baik.
Ya Allah! Berilah taufik kepada kami untuk menjaga ukhuwah Wahai Yang Maha Pengasih. Amin. [i]
Penutup Pidato
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ الله الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ
Demikianlah pidato yang bisa saya sampaikan. Saya memohon ampun kepada Allah Ta’ala yang Maha Agung untuk diri saya dan anda sekalian dan seluruh kaum Muslimin. Mohonlah ampunan kepada-Nya sesungguhnya Dia Maha Pengampun dan Maha Penyayang.
[i]https://www.naasan.net/index.php?page=YXJ0aWNsZQ==&op=ZGlzcGxheV9hcnRpY2xlX2RldGFpbHNfdQ==&article_id=MjQzMQ==&lan=YXI=
keyword: teks naskah kultum ceramah pidato khitobah muhadhoroh bahasa arab tentang ukhuwah islamiyah