Pidato bahasa arab beserta artinya tentang Nikmat Allah disertai harokat lengkap dengan judul ‘Mensyukuri Nikmat Allah dan Jangan Mengkufurinya’
Tema pidato tentang nikmat Allah ini membahas tentang berapa banyak nikmat Allah yang dikaruniakan kepada kita. Jangan mengkufuri nikmat Allah agar tidak diganti dengan ujian dari Allah.
Berikut pidato selengkapnya tentang Nikmat Allah.
Jangan Mengkufuri Nikmat Allah
لَا تَكْفُرُوْا نِعْمَةَ اللهِ
Muqoddimah Pidato
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُورِ الدُّنْيَا وَالدِّينِ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الـمُرْسَلِينَ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْـمَـعِينَ، أَمَّا بَعْدُ
Segala puji bagi Allah. Kepada-Nya kami memohon pertolongan atas semua perkara dunia dan agama. Semoga shalawat dan salam atas Rasul paling mulia, keluarganya, dan semua sahabatnya. Adapun sesudah itu,
Lainnya: Pembukaan Pidato Dalam Bahasa Arab Dan Artinya
Isi Pidato
فَيَا أَيُّهَا الإِخْوَةُ الكِرَامُ: لِمَاذَا ضِيقُ الصَّدْرِ وَالقَلَقُ وَتَشَتُّتُ الأَفْكَارِ وَالهَمُّ وَالحُزْنُ بِسَبَبِ الظُّرُوفِ الرَّاهِنَةِ التي تَمُرُّ عَلَيْكُمْ؟
أَمَا تَرَوْنَ نِعْمَةَ اللهِ عَلَيْكُمْ بِأَنْ شَرَحَ صُدُورَكُمْ للإِسْلَامِ، وَجَعَلَكُمْ مِنْ أُمَّةِ خَيْرِ الأَنَامِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ عَلَيْهِ وَآلِهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ؟ أَمَا تَرَوْنَ نِعْمَةَ اللهِ عَلَيْكُمْ حَيْثُ أَنْشَأَكُمْ في بِيئَةٍ مُسْلِمَةٍ ؟
اشْكُرُوا اللهَ تعالى عَلَى هَذِهِ النِّعَمِ، وَذَلِكَ بِالتَّمَسُّكِ بِكِتَابِ اللهِ تعالى وَسُنَّةِ سَيِّدِنَا رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ، وَإِلَّا لَتُسْلَبَنَّ عَنْكُمْ هَذِهِ النِّعْمَةُ، وَيَحُلَّ بَدَلَهَا مَا يُسْخِطُ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ
أَيُّهَا الإِخْوَةُ الكِرَامُ: لَقَدْ جَرَتْ سُنَّةُ اللهِ تعالى في خَلْقِهِ أَنْ يُحَوِّلَ النِّعَمَ إلى أَضْدَادِهَا إِذَا لَمْ تُشْكَرِ النِّعَمُ، فَمَنْ لَمْ يَشْكُرِ اللهَ تعالى عَلَى نِعْمَةِ الأَمْنِ أَبْدَلَهُ اللهُ تعالى بِالخَوْفِ، وَمَنْ لَمْ يَشْكُرِ اللهَ تعالى عَلَى نِعْمَةِ الرِّزْقِ أَبْدَلَهُ اللهُ تعالى بِالجُوعِ، وَصَدَقَ اللهُ تعالى القَائِلُ: وَضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا قَرْيَةً كَانَتْ اٰمِنَةً مُّطْمَىِٕنَّةً يَّأْتِيْهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِّنْ كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِاَنْعُمِ اللّٰهِ فَاَذَاقَهَا اللّٰهُ لِبَاسَ الْجُوْعِ وَالْخَوْفِ بِمَا كَانُوْا يَصْنَعُوْنَ
وَكَمَا يُحَوِّلُ اللهُ نِعْمَةَ الأَمْنِ إلى خَوْفٍ، وَنِعَمَتَيِ الرِّزْقِ وَالمَالِ إلى جُوعٍ، إِذَا لَمْ يُشْكَرْ رَبُّنَا عَزَّ وَجَلَّ عَلَى هَذِهِ النِّعَمِ، كَذَلِكَ يُحَوِّلُ نِعْمَةَ الإِيمَانِ لَا قَدَرَ اللهُ إلى كُفْرٍ وَالعِيَاذُ بِاللهِ تعالى
إِذَا أَذَاقَنَا اللهُ تعالى لِبَاسَ الجُوعِ وَالخَوْفِ بِمَا كُنَّا نَصْنَعُ، فَعَلَيْنَا بِالإِسْرَاعِ إلى التَّوْبَةِ وَالإِنَابَةِ وَالرُّجُوعِ إِلَيْهِ تَبَارَكَ وتعالى، لَعَلَّ اللهَ تعالى يُعِيدُ إِلَيْنَا نِعْمَةَ الأَمْنِ وَسَعَةَ الرِّزْقِ، وَإِلَّا فَقَدْ صَارَ الخَطَرُ لَا قَدَّرَ اللهُ تعالى عَلَى نِعْمَةِ الدِّينِ أَنْ تُسْلَبَ
Saudara-saudara sekalian !
Mengapa dada menjadi sempit dan gelisah, pikiran terpecah-pecah, resah dan bersedih karena keadaan saat ini yang menimpa anda?
Tidakkah anda melihat nikmat Allah kepada anda. Allah telah melapangkan dada anda kepada Islam, menjadikan anda termasuk dalam kelompok umat sebaik-baik manusia, Muhammad ﷺ . Bila tidak, maka nikmat ini akan dicabut dari anda dan diganti dengan apa yang Allah murkai.
Saudara-saudara sekalian !
Sunnatullah telah berlaku pada makhluk-Nya, yaitu Allah akan mengubah nikmat-nikmat kepada kebalikan dari nikmat tersebut apabila nikmat-nikmat tersebut tidak disyukuri. Siapa saja yang tidak bersyukur kepada Allah Ta’ala atas nikmat keamanan, Allah Ta’ala akan ganti dengan ketakutan. Dan siapa yang tidak bersyukur kepada Allah Ta’ala atas nikmat rezeki, Allah Ta’ala akan ganti dengan kelaparan.
Benarlah Alah Ta’ala yang berfirman,
وَضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا قَرْيَةً كَانَتْ اٰمِنَةً مُّطْمَىِٕنَّةً يَّأْتِيْهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِّنْ كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِاَنْعُمِ اللّٰهِ فَاَذَاقَهَا اللّٰهُ لِبَاسَ الْجُوْعِ وَالْخَوْفِ بِمَا كَانُوْا يَصْنَعُوْنَ
”Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezeki datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah, karena itu Allah menimpakan kepada mereka bencana kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang mereka perbuat.” [An-nahl: 112]
Sebagaimana Allah mengubah nikmat keamanan menjadi ketakutan, nikmat rezeki dan harta kepada kelaparan, apabila Allah ‘Azza wa Jalla tidak disyukuri atas nikmat-nikmat ini, maka demikian pula, Allah akan mengubah nikmat iman – semoga Allah tidak takdirkan – kepada kekafiran, wal ‘iyadzu billah.
Bila Allah Ta’ala telah memakaikan kepada kita pakaian kelaparan dan ketakutan karena apa yang telah kita perbuat, maka kita harus bersegera menuju taubat, inabah dan kembali kepada Allah Tabaroka wa Ta’ala.
Mudah-mudahan Allah Ta’ala mengembalikan nikmat keamanan dan kelapangan rezeki. Bila tidak bertaubat maka bahayanya bisa menjadi kehilangan nikmat agama, semoga Allah tidak mentakdirkan demikian.
Penutup Pidato
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ الله الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ
Demikianlah yang bisa saya sampaikan. Saya memohon ampun kepada Allah Ta’ala yang Maha Agung untuk diri saya dan anda sekalian dan seluruh kaum Muslimin. Mohonlah ampunan kepada-Nya sesungguhnya Dia Maha Pengampun dan Maha Penyayang.[i]
[i]https://www.naasan.net/index.php?page=YXJ0aWNsZQ==&op=ZGlzcGxheV9hcnRpY2xlX2RldGFpbHNfdQ==&article_id=Mjk1OA==&lan=YXI=
keyword: teks naskah kultum ceramah pidato khitobah muhadhoroh bahasa arab tentang nikmat Allah