Pidato Bahasa Arab Tentang istighfar dan Artinya Lengkap

Pidato bahasa arab tentang istighfar dan artinya lengkap. Judul pidato ini adalah Fadhoilul Istighfar / Keutamaan Istighfar.

Pidato arab tentang istighfar ini membahas tentang perintah istighfar serta keutamaan dari istighfar baik di dunia maupun diakhirat.

Pidato singkat dalam Bahasa Arab yang diringkas dari ceramah Syaikh Dr. Khalid bin Mahmud bin Abdul Aziz al-Juhani. Semoga pidato singkat Bahasa Arab ini bisa dijadikan sebagai alternatif bahan latihan pidato Bahasa Arab bagi para pelajar di sekolah dan pesantren Islam.

Pidato Bahasa Arab ini sudah diberi harokat dan diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia untuk memudahkan para pelajar dalam membaca dan memahami isinya.

---

Arti Terjemahan

الـحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَـمِيْنَ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِيْنَ ، نَبِيِّنَا وَحَبِيْبِنَا مُـحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْـمَعِيْنَ ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ ، أَمَّا بَعْدُ

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam atas nabi dan rasul yang paling mulia, nabi kita dan kekasih kita Muhammad ﷺ, keluarganya dan seluruh sahabatnya serta siapa saja yang mengikuti mereka dengan baik hingga Hari Pembalasan.

Adapun sesudah itu:

عِبَادَ اللهِ

Wahai hamba-hamba Allah,

إِنَّ مِنْ عَظِيْمِ رَحْمَةِ اللهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى بِنَا أَنَّهُ يَغْفِرُ لَنَا ذُنُوْبَنَا إِذَا اسْتَغْفَرْنَاهُ

Sesungguhnya di antara keagungan rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada kita adalah Allah mengampuni dosa-dosa kita bila kita memohon ampun kepada-Nya.

قَالَ اللهُ تَعَالَى: ﴿ وَاسْتَغْفِرُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ ﴾ [البقرة: 199]

Allah Ta’ala berfirman,

”Dan mohonlah ampunan kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [Al-Baqarah: 199]

وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فِيْمَا رَوَى عَنِ اللهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى أَنَّهُ قَالَ: «يَا عِبَادِي إِنَّكُمْ تُخْطِئُونَ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ، وَأَنَا أَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا، فَاسْتَغْفِرُونِي أَغْفِرْ لَكُمْ » رَوَاهُ مُسْلِمٌ (2577).

Rasulullah ﷺ bersabda mengenai firman Allah yang beliau riwayatkan dari Allah Tabaraka wa Ta’ala bahwa Allah berfirman, ”Wahai hamba-hamba-Ku! Sesungguhnya kalian melakukan dosa-dosa di malam dan siang hari. Aku mengampuni dosa-dosa seluruhnya. Maka kalian mohonlah ampunan kepada-Ku, Aku ampuni kalian.” [Hadits riwayat Muslim 2577]

وعَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: «قَالَ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى: يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِي وَرَجَوْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا كَانَ فِيكَ وَلَا أُبَالِي، يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوبُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ، وَلَا أُبَالِي، يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِي بِقُرَابِ الأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لَقِيتَنِي لَا تُشْرِكُ بِي شَيْئًا لَأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً» رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ (3540)، وَصَحَّحَهُ الْأَلْبَانِيُّ

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, ”Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, ”Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman, ”Wahai anak Adam! Sesungguhnya selama kamu berdoa kepada-Ku dan mengharap (rahmat)-Ku, Aku ampuni dosa – dosa yang ada pada dirimu dan Aku tidak peduli (berapa besar pun dosa itu). Wahai anak Adam! Seandainya dosa-dosamu itu memenuhi seluruh penjuru langit kemudian kamu memohon ampunan kepada-Ku, Aku berikan ampunan kepadamu dan Aku tidak peduli.

Wahai anak Adam! Sungguh, seandainya kamu mendatangi-Ku dengan dosa-dosa sepenuh bumi kemudian kamu menjumpai-Ku dalam keadaan tidak mensekutukan sesuatu pun dengan-Ku, pasti Aku mendatangimu dengan ampunan sepenuh bumi.” [Hadits riwayat At-Tirmidzi no. 3540 dan Al-Albani menyatakannya sebagai hadits shahih]

وَالاِسْتِغْفَارُ مَعْنَاهُ طَلَبُ الْمَغْفِرَةِ مِنَ اللهِ بِمَحْوِ الذُّنُوْبِ وَسَتْرِ الْعُيُوْبِ، وَلَا بُدَّ أَنْ يَصْحَبَهُ إِقْلَاعٌ وَابْتِعَادٌ عَنِ الذُّنُوْبِ وَالْمَعَاصِي. وَهُوَ لَيْسَ مُخْتَصًّا بِالْعَاصِيْنَ وَالْمُذْنِبِيْنَ

Istighfar artinya meminta ampunan dari Allah dengan penghapusan dosa-dosa dan ditutupinya aib-aib dan harus diiringi dengan berhenti dan menjauhi dosa-dosa dan kemaksiatan. Istighfar ini bukan hanya khusus bagi para pelaku maksiat dan dosa.

فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالَى آمِراً نَبِيَّهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ﴿وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ﴾ [محمد: 19]

Allah Ta’ala telah memerintahkan Nabi-Nya ﷺ :

serta mohonlah ampunan atas dosamu dan (dosa) orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan. [Muhammad : 19]

وَقَالَ اللهُ تَعَالَى: ﴿وَظَنَّ دَاوُودُ أَنَّمَا فَتَنَّاهُ فَاسْتَغْفَرَ رَبَّهُ وَخَرَّ رَاكِعًا وَأَنَابَ﴾ [ص: 24]

Allah Ta’ala juga berfirman,

Daud meyakini bahwa Kami hanya mengujinya. Maka, dia memohon ampunan kepada Tuhannya dan dia tersungkur jatuh serta bertobat. [Shad: 24]

وَقَالَ يُوْنُسُ: ﴿ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ ﴾ [الأنبياء: 87]

Nabi Yunus berkata,

لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

“Tidak ada tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim.” [Al-Anbiya’: 87]

وَرَوَى الْبُخَارِيُّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: «وَاللهِ إِنِّي لَأَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِي اليَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً » رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ (6307)

Al-Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, ”Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, ”Demi Allah! Sungguh, aku benar-benar beristighfar kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali.” [Hadits riwayat Al-Bukhari no. 6307]

أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، وَمِنْ صِفَاتِ الْمُتَّقِيْنَ أَنَّهُمْ إِذَا فَعَلُوْا مَعْصِيَةً اسْتَغْفَرُوْا رَبَّهُمْ

Wahai kaum Muslimin,

Di antara sifat orang-orang bertakwa adalah mereka itu bila melakukan maksiat, mereka memohon ampunan kepada Tuhannya.

قَالَ اللهُ تَعَالَى: ﴿وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ * الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ * وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ ﴾ [آل عمران: 133 – 135]

Allah Ta’ala berfirman,

Bersegeralah menuju ampunan dari Tuhanmu dan surga (yang) luasnya (seperti) langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,

(yaitu) orang-orang yang selalu berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, orang-orang yang mengendalikan kemurkaannya, dan orang-orang yang memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan.

Demikian (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, mereka (segera) mengingat Allah lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya. Siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Mereka pun tidak meneruskan apa yang mereka kerjakan (perbuatan dosa itu) sedangkan mereka mengetahui(-nya). [Ali Imran: 133-135]

وَالاسْتِغْفَارُ سَبَبٌ مِنْ أَسْبَابِ كَثْرَةِ الْأَمْوَالِ، وَالْأَوْلَادِ

Istighfar adalah salah satu sebab banyaknya harta dan anak.

قَالَ اللهُ تَعَالَى عَنْ نُوْحٍ عَلَيْهِ السَّلَامُ:﴿ فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا * يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا * وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا﴾ [نوح: 10- 12]

Allah Ta’ala berfirman tentang Nuh ‘alaihis salam,

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ اِنَّهٗ كَانَ غَفَّارًاۙ ١٠

Lalu, aku berkata (kepada mereka), “Mohonlah ampun kepada Tuhanmu. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun.

يُّرْسِلِ السَّمَاۤءَ عَلَيْكُمْ مِّدْرَارًاۙ ١١

(Jika kamu memohon ampun,) niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu,

وَّيُمْدِدْكُمْ بِاَمْوَالٍ وَّبَنِيْنَ وَيَجْعَلْ لَّكُمْ جَنّٰتٍ وَّيَجْعَلْ لَّكُمْ اَنْهٰرًاۗ ١٢

memperbanyak harta dan anak-anakmu, serta mengadakan kebun-kebun dan sungai-sungai untukmu.” [Nuh: 10-12]

وَقَالَ اللهُ تَعَالَى: ﴿وَأَنِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ مَتَاعًا حَسَنًا إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى وَيُؤْتِ كُلَّ ذِي فَضْلٍ فَضْلَهُ﴾ [هود: 3]

Allah Ta’ala juga berfirman,

Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu kemudian bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia akan memberi kesenangan yang baik kepadamu (di dunia) sampai waktu yang telah ditentukan (kematian) dan memberikan pahala-Nya (di akhirat) kepada setiap orang yang beramal saleh. [Hud: 3]

عِبَادَ اللهِ، وَمِنْ فَوَائِدِ الاسْتِغْفَارِ أَنَّهُ يُزيْلُ مَا عَلَّقَ بِالْقَلْبِ مِنْ سَوَادِ الذُّنُوْبِ وَالْمَعَاصِي

Wahai hamba-hamba Allah!

Salah satu dari faedah istighfar adalah ia menghilangkan noda-noda hitam yang melekat di hati akibat dosa dan maksiat.

فَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «إِنَّ المُؤْمِنَ إِذَا أَذْنَبَ كَانَتْ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ فِي قَلْبِهِ، فَإِنْ تَابَ وَنَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ، صُقِلَ قَلْبُهُ، فَإِنْ زَادَ، زَادَتْ، فَذَلِكَ الرَّانُ الَّذِي ذَكَرَهُ اللهُ فِي كِتَابِهِ: ﴿ كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ ﴾ [المطففين: 14]

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, ”Sesungguhnya seorang mukmin itu bila melakukan dosa maka di dalam hatinya terdapat sebuah noktah hitam. Bila dia bertaubat, berhenti dari maksiat dan beristighfar, hatinya bersih kembali. Bila dosanya bertambah maka noktah hitam itu juga bertambah banyak. Itulah yang disebut dengan tutup (karat hati) yang Allah sebutkan dalam firman-Nya,

كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

”Sekali-kali tidak! Bahkan, apa yang selalu mereka kerjakan itu telah menutupi hati mereka.” [Hadits riwayat Ibnu Majah no. 4244, Ahmad no. 7939 dan dinyatakan hasan oleh Al-Albani]

وَرَوَى مُسْلِمٌ عَنِ الْأَغَرِّ المُزَنِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «إِنَّهُ لَيُغَانُ عَلَى قَلْبِي، وَإِنِّي لَأَسْتَغْفِرُ اللهَ، فِي الْيَوْمِ مِائَةَ مَرَّةٍ».

Imam Muslim meriwayatkan dari Al-Aghar Al-Muzanni radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, ”Sungguh ada sesuatu yang menutupi hatiku (membuat hatiku lengah dari berdzikir kepada Allah). Aku benar-benar beristighfar kepada Allah dalam sehari seratus kali.” [Hadits riwayat Muslim no. 2702]

فَمَنْ لَازَمَ الاِسْتِغْفَارَ طَهُرَ قَلْبُهُ مِنَ الذُّنُوْبِ وَالْمَعَاصِي، وَفُتِحَتْ أَمَامَهُ أَبْوَابُ الْأَرْزَاقِ وَالْخَيْرَاتِ

Siapa saja yang terus menerus beristighfar (melazimi istighfar) hatinya akan menjadi bersih dari dosa-dosa dan maksiat lalu pintu-pintu rezeki dan kebaikan akan dibuka di hadapannya.

أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا، وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ وَتُوْبُوْا إِلَيْهِ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Demikianlah pidato yang bisa saya sampaikan. Saya memohon ampun kepada Allah Ta’ala yang Maha Agung untuk diri saya dan anda sekalian dan seluruh kaum Muslimin. Mohonlah ampunan kepada-Nya sesungguhnya Dia Maha Pengampun dan Maha Penyayang. [i]

---

[i] https://www.alukah.net/sharia/0/137636/%D8%AE%D8%B7%D8%A8%D8%A9-%D9%82%D8%B5%D9%8A%D8%B1%D8%A9-%D8%B9%D9%86-%D8%A7%D9%84%D8%A7%D8%B3%D8%AA%D8%BA%D9%81%D8%A7%D8%B1/