Contoh pidato bahasa arab beserta artinya tentang Iman disertai harokat lengkap dengan judul ‘Al Imanu / Iman’
Tema pidato ini membahas tentang Iman adalah syarat diterimanya amal dan juga tentang karakteristik iman. Iman bisa naik dan turun, serta iman tak sekadar ucapan, tapi meliputi ucapan, pembenaran dalam hati, serta dibuktikan dengan perbuatan.
Berikut pidato tentang iman selengkapnya.
Iman
الْإِيْمَانُ
Muqoddimah Pidato
الـحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَـمِيْنَ ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُهُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِيْنَ ، نَبِيِّنَا وَحَبِيْبِنَا مُـحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْـمَعِيْنَ ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ ، أَمَّا بَعْدُ
Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Kepada-Nya kami memohon pertolongan dalam semua urusan dunia dan agama. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Rasul paling mulia, keluarganya dan seluruh sahabatnya.
Contoh lainnya -> Mukadimah Pidato Bahasa Arab
Isi Pidato
أَيُّهَا الْإِخْوَةُ الكِرَامُ: يَقُولُ رَبُّنَا عَزَّ وَجَلَّ فِي كِتَابِهِ العَزِيزِ : يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ
وَاعْلَمُوا إِخْوَةَ الإِيمَانِ أَنَّ أَسَاسَ التَّقْوَى هُوَ الْعِلْمُ بِاللهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى وَالْإِيمَانُ بِهِ وَ بِرَسُولِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. فَإِنَّ ذَلِكَ هُوَ أَوَّلُ الوَاجِبَاتِ وَأَصْلُهَا وَأَهَمُّهَا وَأَفْضَلُهَا
فَقَدْ رَوَى الْبُخَارِيُّ فِي صَحِيْحِهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ أَيُّ الْعَمَلِ أَفْضَلُ فَقَالَ “إِيمَانٌ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ” فَأَفْضَلُ الأَعْمَالِ عَلَى الإِطْلاَقِ هُوَ الإِيمَانُ بِاللهِ وَرَسُولِهِ وَهُوَ الأَصْلُ الَّذِي لاَ تَصِحُّ الأَعْمَالُ بِدُونِهِ
وَمَعْنَى الإِيمَانُ فِي الشَّرْعِ عِنْدَ أَهْلِ السُّنَّةِ وَالْجَمَاعَةِ: قَوْلٌ بِاللِّسَانِ، وَاعْتِقَادٌ بِالْقَلْبِ، وَعَمَلٌ بِالْجَوَارِحِ، يَزِيدُ بِالطَّاعَةِ وَيَنْقُصُ بِالْمَعْصِيَةِ
لَا بُدَّ مِنْ هَذِهِ الْأُمُورِ فِي الْإِيمَانِ؛ أَنْ يَنْطِقَ بِلِسَانِهِ، وَأَنْ يَعْتَقِدَ بِقَلْبِهِ، وَأَنْ يَعْمَلَ بِجَوَارِحِهِ، فَإِذَا نَقَصَ شَيْءٌ مِنْ هَذِهِ الْأُمُورِ لَمْ يَكُنْ مُؤْمِنًا
الْإِيمَانُ قَوْلٌ وَعَمَلٌ؛ قَوْلُ الْقَلْبِ وَاللِّسَانِ، وَعَمَلُ الْقَلْبِ وَاللِّسَانِ وَالْجَوَارِحِ، يَزِيدُ بِالطَّاعَةِ وَيَنْقُصُ بِالْمَعْصِيَةِ، وَيَتَفَاضَلُ أَهْلُهُ فِيهِ
قَوْلُ الْقَلْبِ: التَّصْدِيقُ وَالْإِيقَانُ
وَقَوْلُ اللِّسَانِ: التَّكَلُّمُ بِكَلِمَةِ الْإِسْلَامِ
وَعَمَلُ الْقَلْبِ: النِّيَّةُ وَالْإِخْلَاصُ
وَعَمَلُ اللِّسَانِ: هُوَ مَا لَا يُؤَدَّى إِلَّا بِهِ؛ كِتِلَاوَةِ الْقُرْآنِ وَسَائِرِ الْأَذْكَارِ
عَمَلُ الْجَوَارِحِ: هُوَ الِانْقِيَادُ بِجَمِيعِ الطَّاعَاتِ
فَالْإِيمَانُ: هُوَ الْإِقْرَارُ بِالشَّيْءِ عَنْ تَصْدِيقٍ بِهِ، وَلَيْسَ مُطْلَقَ التَّصْدِيقِ.
وَعَلَيْهِ؛ فَالْإِيمَانُ يَتَضَمَّنُ مَعْنًى زَائِدًا عَلَى مُجَرَّدِ التَّصْدِيقِ، وَهُوَ الْإِقْرَارُ وَالِاعْتِرَافُ الْمُسْتَلْزِمُ لِلْقَبُولِ وَالْإِذْعَانِ لِلْأَحْكَامِ، وَلَيْسَ هُوَ مُطْلَقَ التَّصْدِيقِ
Saudara-saudara yang mulia!
Tuhan kita ‘Azza wa Jalla berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ
”Hai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan bersamalah kamu dengan orang-orang yang benar.” [At-Taubah: 119]
Ketahuilah wahai saudara-saudara seiman, bahwa asas takwa adalah berilmu tentang Allah Subhanahu wa Ta’ala dan beriman kepada-Nya dan Rasul-Nya ﷺ. Sesungguhnya itu merupakan kewajiban pertama dan pokoknya, serta kewajiban yang terpenting dan paling utama.
Al-Bukhari telah meriwayatkan dalam shahihnya dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah ﷺ ditanya,”Amal apakah yang paling utama?” maka Rasulullah ﷺ menjawab,”Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.”
Jadi, amal paling utama secara mutlak adalah beriman kepada Allah dan rasul-Nya ﷺ. Ini merupakan pokok yang semua amalan tidak akan sah tanpa iman ini. [i]
Makna iman secara syar’i menurut Ahlus Sunnah wal Jama’ah adalah perkataan dengan lisan, keyakinan dengan hati, beramal dengan anggota badan, iman bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan.
Empat unsur ini harus ada dalam iman, yaitu mengucapkan dengan lisannya, meyakini dengan hatinya, beramal dengan anggota badannya. Bila ada yang kurang dari hal-hal tersebut maka dia belum menjadi seorang mukmin.
Iman adalah perkataan dan perbuatan. Perkataan hati dan lisan serta perbuatan hati, lisan dan anggota badan. Iman bertambah dengan ketaatan dan berkurang karena maksiat. Orang beriman itu bertingkat-tingkat imannya.
Perkataan hati adalah membenarkan dan meyakini.
Perkataan lisan adalah mengucapkan kalimat Islam.
Perbuatan hati adalah niat dan ikhlas.
Perbuatan lisan adalah perbuatan yang hanya bisa dilakukan dengan lisan seperti membaca al-Quran dan semua jenis dzikir.
Perbuatan anggota badan adalah ketundukan dengan melakukan semua ketaatan.
Dengan demikian iman adalah menetapkan sesuatu dengan membenarkannya namun bukan sekedar membenarkan. Berdasarkan hal ini, iman itu mencakup makna yang lebih dari sekedar membenarkan yaitu penetapan dan pengakuan yang menuntut untuk menerima dan tunduk kepada hukum-hukum dan bukan sekedar membenarkan saja. [i]
Penutup Pidato
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ الله الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ
Demikianlah pidato yang bisa saya sampaikan. Saya memohon ampun kepada Allah Ta’ala yang Maha Agung untuk diri saya dan anda sekalian dan seluruh kaum Muslimin. Mohonlah ampunan kepada-Nya sesungguhnya Dia Maha Pengampun dan Maha Penyayang.
[i] https://www.islam.ms/ar/%D8%AE%D8%B7%D8%A8%D8%A9-%D8%AC%D9%85%D8%B9%D8%A9-%D8%A5%D9%8A%D9%85%D8%A7%D9%86-%D8%A8%D8%A7%D9%84%D9%84%D9%87-%D9%88%D8%B1%D8%B3%D9%88%D9%84%D9%87
[i] https://www.rslantext.com/Item.aspx?ID=2157