Pidato Bahasa Arab Tentang Takwa dan Artinya

Teks khitobah bahasa arab tentang takwa dan artinya dilengkapi dengan harokat. Judul pidato ini adalah Tsamratut Taqwa / Buah Takwa

Pidato arab tentang takwa ini membahas tentang kebaikan dan buah dari takwa dilengkapi dengan dalil ayat al quran. Pidato ini diringkas dari ceramah seorang syaikh penutur asli Bahasa Arab.

Pidato Bahasa Arab ini bisa dijadikan sebagai alternatif bahan latihan pidato Bahasa Arab untuk para pelajar di sekolah dan pesantren Islam. Karenanya, kami memilih pidato dengan gaya bahasa yang ringan dan pilihan kata yang sederhana agar lebih mudah dipahami.

---

Arti Terjemahan

الـحَمْدُ اللهِ رَبِّ العَالَـمِيْنَ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِيْنَ ، نَبِيِّنَا وَحَبِيْبِنَا مُـحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْـمَعِيْنَ ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ ، أَمَّا بَعْدُ

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam atas nabi dan rasul yang paling mulia, nabi kita dan kekasih kita Muhammad ﷺ, keluarganya dan seluruh sahabatnya serta siapa saja yang mengikuti mereka dengan baik hingga Hari Pembalasan. Amma ba’du

فَيَا عِبَادَ اللهِ: مَا مِنْ خَيْرٍ عَاجِلٍ وَلَا آجِلٍ، وَلَا ظَاهِرٍ وَلَا بَاطِنٍ، إِلَّا بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، وَمَا مِنْ شَرٍّ عَاجِلٍ وَلَا آجِلٍ، وَلَا ظَاهِرٍ وَلَا بَاطِنٍ، إِلَّا وَتَقْوَى اللهِ حِرْزٌ مِنْهُ حَصِيْنٌ، وَدِرْعٌ مِنْهُ مَكِيْنٌ

Wahai hamba-hamba Allah!

Tidak satu kebaikan pun baik di dunia ini maupun di akhirat nanti, yang nampak atau tidak nampak, kecuali dengan takwa kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Takwa juga menjadi benteng yang kokoh dan perisai yang sangat kuat dari segala keburukan baik di dunia ini maupun di akhirat nanti, baik yang nampak atau tidak nampak.

تَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ وَصِيَّةُ اللهِ تَعَالَى لِلأَوَّلِيْنَ وَالآخِرِيْنَ، قَالَ تَعَالَى

Takwa kepada Allah ‘Azza wa Jalla merupakan wasiat Allah Ta’ala kepada generasi terdahulu dan generasi akhir. Allah Ta’ala berfirman,

وَلَقَدْ وَصَّيْنَا الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَإِيَّاكُمْ أَنِ اتَّقُوا اللهَ وَإِنْ تَكْفُرُوا فَإِنَّ للهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَكَانَ اللهُ غَنِيًّا حَمِيدًا

Sungguh, Kami telah mewasiatkan kepada orang-orang yang diberi kitab suci sebelum kamu dan (juga) kepadamu (umat Islam) agar bertakwa kepada Allah. Akan tetapi, jika kamu kufur, maka sesungguhnya hanya milik Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Allah Mahakaya lagi Maha Terpuji. [An-Nisa’: 131]

وَهِيَ وَصِيَّةُ اللهِ تَعَالَى لِسَيِّدِ الأَنْبِيَاءِ وَالمُرْسَلِيْنَ، وَسَيِّدِ الأَتْقِيَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ، قَالَ تَعَالَى

Takwa adalah wasiat Allah Ta’ala kepada pemimpin para nabi dan rasul, pemimpin orang-orang yang bertakwa dan orang-orang shalih. Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ اتَّقِ اللهَ

 Wahai Nabi, bertakwalah kepada Allah.. [Al-Ahzab: 1]

تَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ هِيَ دَعْوَةُ الأَنْبِيَاءِ وَالمُرْسَلِيْنَ، فَمَا مِنْ نَبِيٍّ وَلَا رَسُوْلٍ إِلَّا قَالَ لِقَوْمِهِ

Takwa kepada Allah ‘Azza wa Jalla adalah dakwah para nabi dan rasul. Tidak seorang nabi dan rasul pun kecuali dia berkata kepada kaumnya,

أَفَلَا تَتَّقُونَ

“Apakah kamu tidak bertakwa?” [Al-Mukminun: 87]

يَا عِبَادَ اللهِ: مَنْ تَدَبَّرَ آيَاتِ اللهِ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ العَظِيْمِ فَإِنَّهُ يَجِدُ الخَيْرَ كُلَ الخَيْرِ فِي التَّقْوَى، مِنْ خَيْرَاتِ هَذِهِ التَّقْوَى

Wahai hamba-hamba Allah!

Siapa saja yang merenungi ayat-ayat Allah Ta’ala dalam kitab-Nya yang agung, dia akan mendapati segala kebaikan itu ada pada takwa. Di antara kebaikan-kebaikan takwa adalah sebagai berikut:

أولًا: التَّقْوَى سَبَبٌ عَظِيْمٌ مِنْ أَسْبَابِ العِلْمِ النَّافِعِ

Pertama, takwa adalah salah satu sebab yang besar untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat.

قَالَ تَعَالَى: وَاتَّقُوا اللهَ وَيُعَلِّمُكُمُ اللهُ

Allah Ta’ala berfirman,

Bertakwalah kepada Allah, Allah memberikan pengajaran kepadamu. [Al-Baqarah: 283]

ثَانِيًا: التَّقْوَى تَجْعَلُ العَبْدَ عَلَى بَصِيْرَةٍ مِنْ أَمْرِهِ، وَخَاصَّةً أَيَّامَ الفِتَنِ، وَتَجْعَلُهُ في نُوْرٍ يَـمْشِي بِهِ في ظُلُمَاتِ الفِتَنِ

Kedua, takwa menjadikan seorang hamba berada di atas bashirah terhadap urusannya, khususnya di masa-masa penuh cobaan, dan membuatnya memiliki cahaya yang berjalan dengan cahaya tersebut di kegelapan fitnah cobaan.

قَالَ تَعَالَى : ﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَآمِنُوا بِرَسُولِهِ يُؤْتِكُمْ كِفْلَيْنِ مِنْ رَحْمَتِهِ وَيَجْعَلْ لَكُمْ نُورًا تَمْشُونَ بِهِ وَيَغْفِرْ لَكُمْ وَاللهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Allah Ta’ala berfirman,

Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan berimanlah kepada Rasul-Nya (Nabi Muhammad), niscaya Allah menganugerahkan kepadamu dua bagian dari rahmat-Nya dan menjadikan cahaya untukmu yang dengan cahaya itu kamu berjalan serta Dia mengampunimu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [Al-Hadid: 28]

ثَالِثًا: التَّقْوَى سَبَبٌ لِقَبُوْلِ الْأَعْمَالِ عِنْدَ اللهِ تَعَالَى

Ketiga, takwa merupakan sebab diterimanya amal di sisi Allah Ta’ala.

قَالَ تَعَالَى : إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللهُ مِنَ الْـمُتَّقِينَ

Allah Ta’ala berfirman,

“Sesungguhnya Allah hanya menerima (amal) dari orang-orang yang bertakwa. [Al-Maidah: 27]

رَابِعًا: التَّقْوَى تَجْعَلُ العَبْدَ عِنْدَ اللهِ تَعَالَى مُكَرَّمًا

Keempat, takwa menjadikan seseorang dimuliakan di sisi Allah Ta’ala.

قَالَ تَعَالَى : إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللهِ أَتْقَاكُمْ

Allah Ta’ala berfiman,

Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. [Al-Hujurat: 13]

خَامِسًا: التَّقْوَى سَبَبٌ لِلفَلَاحِ وَالنَّجَاحِ يَوْمَ القِيَامَةِ

Kelima, takwa adalah sebab keberuntungan dan keselamatan pada hari kiamat.

قَالَ تَعَالَى : وَإِنْ مِنْكُمْ إِلَّا وَارِدُهَا كَانَ عَلَى رَبِّكَ حَتْمًا مَقْضِيًّا * ثُمَّ نُنَجِّي الَّذِينَ اتَّقَوْا وَنَذَرُ الظَّالِمِينَ فِيهَا جِثِيًّا

Allah Ta’ala berfirman,

Tidak ada seorang pun di antaramu yang tidak melewatinya (sirat di atas neraka). Hal itu bagi Tuhanmu adalah ketentuan yang sudah ditetapkan.

Selanjutnya, Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalamnya (neraka) dalam keadaan tersungkur. [Maryam: 71-72]

سَادِسًا: التَّقْوَى سَبَبٌ لِلْحِفْظِ مِنَ السُّوءِ، وَنَفْيِ الحُزْنِ

Keenam, takwa merupakan sebab dijaga dari keburukan dan dihilangkannya kesedihan.

قَالَ تَعَالَى : وَيُنَجِّي اللهُ الَّذِينَ اتَّقَوْا بِمَفَازَتِهِمْ لَا يَمَسُّهُمُ السُّوءُ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

Allah Ta’ala berfirman,

Allah menyelamatkan orang-orang yang bertakwa karena kemenangannya sehingga mereka tidak disentuh oleh azab dan tidak bersedih. [Az-Zumar: 61]

اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنْ أَهْلِ التَّقْوَى وَالإِحْسَانِ. آمين

Ya Allah! Jadikanlah kami termasuk ke dalam golongan orang bertakwa dan berbuat kebaikan. Aamiin.

أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا، وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ وَتُوْبُوْا إِلَيْهِ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Demikianlah pidato yang bisa saya sampaikan. Saya memohon ampun kepada Allah Ta’ala yang Maha Agung untuk diri saya dan anda sekalian dan seluruh kaum Muslimin. Mohonlah ampunan kepada-Nya dan bertaubatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun dan Maha Penyayang. [i]

---

[i]https://www.naasan.net/index.php?page=YXJ0aWNsZQ==&op=ZGlzcGxheV9hcnRpY2xlX2RldGFpbHNfdQ==&article_id=MjY5MA==&lan=YXI=